LT|Chapter 05|

16 5 0
                                    

Happy reading guys❤
Sebelum baca tekan bintang di bawah oke? 😉
*Warning Typo*

"Adelio Orlando Arsenio bukan? " tanya Gadis itu tanpa memperdulikan tatapan terkejut Arsen padanya.

"Kamu... "

*****

"Ya~ ampun Arsen enggak nyangka ya bisa ketemu kamu disini!! Aku ampek terkejut loh" ungkap gadis itu sambil terus bergelanyut di lengan Arsen.

"E-e... Anu kamu ngapain disini ya Luna? " tanya Arsen sambil mencoba menyingkirkan tangan gadis yang bernama Elshe Alluna Zaqia itu.

Bukannya lepas, malah gadis yang bernama Luna semakin mengeratkan pelukannya pada lengan kokoh Arsen membuat Arsen jengah dan risih. Tak jauh dari sana, Callista yang melihat kelakuan gadis yang tak tau malu itu memeluk lengan kokoh Arsen-Nya menatap garang orang itu. Berjalan tergesa keluar dari rumah Millia.

"Eh~ iya kamu kerja disini ya? Ini kan bengkel yang terkenal itu!! Kamu kerja di pusat bengkel ini?? Wow Arsen Aku enggak nyangka!! Kamu bisa jadi begini! Aku jadi menyesal meninggalkan kamu dulu" ungkap Luna sambil menunjukkan wajah sedihnya.

"Aku malah harus berterimakasih sama kamu, karena kamu sudah putusin Aku, aku jadi tau kalau kamu bukan yang terbaik untukku! Dan terimakasih atas pujiannya, saya benar-benar~ tidak tersanjung sama sekali" balas Arsen yang sudah mulai jengah dengan mantannya ini atau yang sering dia sebut gadis matrek.

"Arsen ternyata sejak dulu kamu enggak pernah berubah ya!! Selalu saja bersikap dingin dengan setiap cewek yang kamu temui yang ada di sekitar kamu! Aku jadi ingat aku adalah cewek yang tidak pernah Kamu dingini! Kamu ingat tidak dulu kamu itu selalu berusaha bersikap romantis yang malah menjadi bencana! Kalau di ingat-ingat itu bukannya manis sekali bukan Arsen?" ungkit Luna sambil cekikikan.

Tak mau menanggapi, Arsen memilih diam dan kembali melanjutkan pekerjaannya. Tak memperdulikan kehadiran Luna membuat Luna sedikit kesal. Namun ia lebih memilih menenangkan amarahnya dari pada mencaci maki Arsen.

"Oh ya! Aku datang kesini gara gara mobilku lagi di service. Tuh dia yang lagi di tangani sama pegawai yang enggak ada rambutnya itu" ucap Luna menjelaskan sambil menunjuk kearah pegawai bengkel yang memang botak.

Melihat Arsen Arsen mengacuhkannya, Luna menjadi geram sendiri. Berjongkok menghadap Arsen menatap wajah tampan Arsen yang sedang bekerja.

"Arsen~ dengerin aku ngomong dari tadi enggak sih?" kesal Luna sambil mencubit pipi Arsen yang sedikit Chubby.

Melihat itu, Callista yang sejak tadi memantau dari jauh langsung berjalan kearah mereka dengan tergesa dengan wajah sangarnya. Menepis tangan Luna yang nangkring di pipi Arsen dengan kasar. Luna yang tak terima langsung berdiri menghadap Si pelaku. Arsen yang merasa terkejut melihat kehadiran siswi baru sekaligus teman duduknya di bengkel tempat ia berkerja. Menepis pertanyaan yang menuju pada murid baru itu, Arsen yang merasa akan terjadi perang ketiga di bengkel tempat ia berkerja segera berdiri.

"Enggak usah pegang-pegang! Kalau mau ngomong-ngomong aja! Enggak usah pegang-pegang! Jadi mantan aja sok belagu, berani-beraninya pegang pipi Arsen. Bisa ternodai nih pipinya Arsen di sentuh sama kotoran sapi, ululuh~ sini aku bersihin! Aku enggak mau ada kotoran yang hinggap di pipi kamu" ucap Callista diiringi dengan ejekkannya sambil membersihkan pipi Arsen dengan tisu basah yang selalu ia bawa di dalam tasnya. Menjinjitkan kakinya untuk bisa menggapai pipi Arsen.

Melihat itu, Luna yang merasa kesal malah terkikik geli.

"Makanya tumbuh tuh ke atas bukan kebawah" ejek Luna.

"Gue emang pendek tapi gue enggak mau tinggi kalau cuman bermodal high heals" balas Callista tak mau kalah.

"Yee... Inikan emang udah jadi kebiasaan seorang cewek berkelas tinggi! Lo mana tau" ejek Luna tak terima.

"eleh walaupun gini-gini gue tuh enggak bakal kecentilan sama yang namanya Mantan, udah mantan masih aja sok kecentilan lo"

"Eh~ emang lo ngomong kayak gitu! Lo siapanya Arsen sih? Gebetan?? Atau pacar?? Oh atau mungkin gadis yang di tolak cintanya oleh Arsen?? Kasihan banget sih cup cup cup"

"Gue.... " melihat kearah Arsen yang menatap dirinya, Callista menjadi gundah sendiri tak tau harus membalas apa.

"Apa?? Oh jadi bener lo cuman cewek yang cintanya habis di tolak Arsen dan masih berharap kalau dengan lo menjadi pahlawan kesiangan bagi Arsen bakal luluh sama elo?? Hellow bangun neng udah siang" ejek Luna kembali.

"GUE PACARNYA ARSEN" ucap Callista kesal dengan sedikit teriak, "sekarang lo mau apa? Masih punya muka buat goda in pacar orang? Dasar jalang!! "

"Euh, kamu..." tunjuk Luna kesal.

"Eh botak urus nih pelanggan elo! Jangan sampai dia gangguin Arsen lagi!! Kalau sampek dia gangguin Arsen lagi uang gajian elo gue suruh om potong 5%" ucap Callista membuat lelaki botak itu menghampiri mereka segera dan membawa Luna kembali ke tempat duduk penunggu. Luna yang terus protes dan tak mau di pegang-pegang terus menghina si botak itu, dengan geram si botak menatap nyalang gadis itu. Dan setelah memastikan Luna duduk si botak itu kembali bekerja.

"Eum... Itu mantan kamu ya?" tanya Calista mencoba menghilangkan rasa canggung di antara mereka.

Tak mendapatkan sedikitpun respon, Callista tersenyum kecut. "Oh ya, lo kerja di bengkel milik Millia ya?" tanya Calista lagi tanpa lelah.

Dan lagi, tak ada satu respon pun yang ia dapati, Arsen malah terus mengacuhkannya dan bekerja memperbaiki kendaraan itu, ingin sekali rasanya ia menendang motor yang di kerjakan Arsen itu. Entah daya pikat apa yang dimiliki motor itu sampai ia kalah saing dengannya.

"Aaaa~ ka.."

"Makasih dah bantu gue buat usir dia, tapi gue enggak butuh bantu an elo" ucap Arsen memotong ucapan Callista.

"Ah~ iya, enggak butuh bantuan Aku, sa-sama-sama" balas Callista menjawab ucapan dingin Arsen.

Melihat Arsen yang kembali melanjutkan pekerjaannya, Callista memilih pergi dari sana tidak mau menganggu Arsen bekerja.

"Aku... Balik dulu ya" pamit Calista yang di balas dehaman oleh Arsen tanpa sedikit pun mengalihkan pandangan nya dari motor itu.

Dan melihat itu, Calista sudah menetapkan dalam hatinya mulai sekarang motor itu akan menjadi musuh buyutnya, karena sudah berani bersaing mendapatkan perhatian dari Arsen-Nya.

Setelah beberapa lama mengutak-atik motor itu, Arsen berisitirahat di tongkrongan yang memang di sediakan bosnya untuk para pekerja beristirahat.

Sampai ia disana, terlihat lelaki yang lebih muda satu tahun dari pada dia yang di panggil Raka, lelaki yang agak tua yang biasa di panggil Cang Solihin, Lelaki yang seumuran Bang Reno yang bernama Bang Jack dan tentu saja Bang Reno.

"Bang Arsen sini!!!!" teriak Raka saat melihat Arsen yang berdiri tak jauh dari mereka.

Arsen segera menghampiri mereka, duduk di sofa kosong di samping Raka. Sambil mencomot cemilan Raka membuat sang empu menggerutu tak menerima cemilannya di ambil oleh Arsen.

"Eh, bang Sen! Yang cewek tadi yang ngaku jadi pacar bang Arsen tuh siapa sih? " tanya Raka penasaran.

Mendengar pertanyaan tak bermutu dari Raka, Arsen memutar bola matanya malas.


Jangan lupa vomennya yaaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 LOVE TROUBLEMAKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang