LT|Chapter 02|

57 13 6
                                    

Happy reading❤
Warning!!!
Typo bertebaran



Rootdop

Terdengar decitan pintu  yang terbuka, terlihat seorang lelaki yang lumayan tampan sedang berlari Kearah mereka.

Keringat menbasahi pakaiannya, membuat pakaiannya melekat di tubuhnya memperlihatkan otot-otot yang dimilikinya membuat ia terlihat macho apa lagi dengan abs-nya membuat gadis yang melihat itu langsung meleleh.

"Kampreett, capek gue asuuuu" ucap lelaki itu saat didepan para sahabatnya.

"Berisik  elah" sembur Bobby.

"Nggak usah mulai berantem bisa? " tanya Arsen dingin.

"Nih, Bobby yang duluan" adu Dikha.

"Aduan"decih Bobby.

"Kayak lo nggak aja" balas Dikha sengit.

"Kalian nggk berhenti,  kursi melayang ke mulut kalian" ancam Arkan.

Mendengar ancaman Arkan, mau tidak mau mereka menghentikan adu bacot mereka, dari pada kursi benar-benar melayang ke mulut mereka.

"Nah kalok gini kan guenya nyaman, nggak bising gara-gara dengar suara laler berantem ama suara nyamuk" ucap Arsen dengan ejekkannya.

"Jahat lu, masak teman lu yang cakep kayak sawn mendes ini disamain ama nyamuk, noh nyamuk noh anak mamy" tunjuk Dikha kearah Bobby.

"kalok gue nyamuk lo lalernya" ucap Bobby tak terima.

"Aduuhhh mulai deh, nyesel gue ngomong kek gitu jadinya " keluh Arsen.

Arkan hanya memutar bola matanya malas. Diam sambil memerhatikan tingkah dua temannya yang seperti tikus dan kucing itu. Tak mau ambil pusing Arkan mengeluarkan bungkus rokok dari saku celananya. Mengambil satu dan meletakkannya di bibir merahnya. Mematikkan api,  untuk membakar ujung rokok dan menghisap ujung  rokok yang lainnya. Menghembuskan asap dari dalam mulutnya.

Melihat ada asap, mereka bertiga serempak melihat Kearah sumber asap itu, siapa lagi kalok bukan Arkan. Dengan kecepatan sinar matahari Dikha sudah berdiri di samping Arkan sambil tersenyum penuh arti.

Melihat tampang aneh dari sahabat somplak nya ini, Arkan menantapnya sambil menaikan sebelah alisnya,  "ngapain natap-natap gue kek gitu? "Tanya Arkan acuh sambil kembali menghisap dan menghembuskan asap rokoknya.

"Ngerokok nggak ngajak-ngajak lu, minta satu" ucap Dikha sambil mengambil satu putung rokok di samping Arkan tanpa mendengar jawaban pemilik rokok itu.

"Korek  mana? Ya kali gue ngerokok nggak ada korek? Terus gue ngerokok nya gimana? Masa gue telen nih rokok?  " ucap Dikha sambil melihat sekeliling mencari korek yang di pakai Arkan tadi.

Dengan malas Arkan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, ternyata itu korek api yang sedang di cari sahabatnya ini. Melihat benda yang di keluarkan Arkan, tanpa babibubebo Dikha langsung menyambar nya dan memantik kan api untuk membakar unjung putung rokoknya. Menghisapnya dengan penuh nikmat seperti menghisap permen dan menghembus kan asap ke wajah Bobby. Bobby yang memang tidak terlalu bisa mencium asap rokok terbatuk-batuk sambil menyumpah serapahi Dikha. Dikha hanya tersenyum penuh kemenangan mendengar gerombolan sumpah Serapah dari sahabatnya itu.

 LOVE TROUBLEMAKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang