BAB 1 Hariku yang indah menjadi gundah

68 4 2
                                    

Cahaya mentari pagi menembus sela-sela jendela kamar ku, aku pun terbangun dan begegas bersiap untuk pergi kesekolah. Namun ada perasan yang sangat berbeda pada diriku hari ini, aku merasa sangat bersemangat ingin sekali cepat sampai kesekolah, aku rasa akan ada sesuatu yang sangat spesial dan berbeda hari ini. Aku pun tidak tinggal diam begitu saja, segera aku pegi kekamar mandi dan bersiap bersekolah.

Semua sudah siap, tapi ada satu hal yang belum aku kerjakan yaitu sarapan, aku kemudian turun dari kamarku menuju ruang makan disana sudah ada mama dan papa ku yang sudah terlebih dahulu memulai sarapannya, karena kedua orang tua ku mereka bekerja sehingga ketika pagi hari sampaikan sore atau pun malam rumah ku sepi kecuali pembantu dan supir.

Aku menghampiri ruang makan dengan sangat senang dengan senyuman, kemudian papa dan mama ku sedikit sangat heran sehingga mereka bertanya " ada apa nih kok gak seperti biasanya? Kelihatannya gembira sekali anak mama ini" ucap mamaku. Aku pun menjawab dengan singkat berhubung aku sedang bersiap untuk sarapan "aku juga gak tau ma,ko hari iniaku semangat sekali rasanya ingin segera sampai disekolah. Rasanya akan ada yang berbeda hari ini ma!"

"ya sudah habiskan dulu sarapanmu" ujar mamaku dengan senyuman manisnya. Aku pun segera menghabiskan sarapan ku dan berpamitan dengan papa dan mamaku, aku pun diantar oleh sopir.

Sampailah aku disekolah, hari ini sangat berbeda hari pun sangant cerah langit sangat biru, aku pun langsung bergegas kekelasku karena sudah bel masuk, jam pelajaran pertama ku adalah biologi suasana belajar dikelas sangat hening karena berkonsestrasi pada materi, tapi pada saat ditengah-tengah jam pelajaran tiba-tiba pintu kelasku di ketuk oleh seseorang Tok..Tok..Tok!!! kemudian guru ku membuka pintu dan ternyata itu adalah kepalasekolah, eeh tapi kulihat kepalasekolah tidak sendirian aku melihat seseorang di belakangnya seorang laki-laki yang bersamanya.

Kemudian guruku mempersilahkan untuk masuk untuk memperkenalkan nama dan dari mana asalnya. Semua murid-murid dikelas ini sangat ramai suasana seketika berubah menjadi sangat ramai karena saling berbincang tentang murid baru itu, dia adalah Rafael dia anak pindaha dari pilifina dia adalah keturunan belasteran ayahnya orang Indonesia asli dan ibunya yang berwarga negara pilifina, dia pindah ke Indonesia karena pekerjaan ayahnya yang sekarang di pindah ke indonesia dengan waktu yang sangat lama sehingga dia harus berpindah sekolah ke Indonesia.

                                                                               @@@@@@

Kriiiiiiiing!!! Suara bel istirahat pun berbunyi, aku pun bersama tga teman ku pergi kekantin dan saat perjalananku menuju kantin murid-murid lain sangat ramai sekali ketika Rafael si murid baru disekolah itu lewat, mungkin karena dengan wajahnya yang tampan, dan postur tubuhnya yang lumayan tinggi membuat semua wanita disekolah ini tertarik sampai ketiga temanku pun merasakan hal yang sama, dan sebenarnya aku sendiri pun rasa seperti itu namun aku tidak menunjukan begitu jelas karena aku sudah punya kekasih.

Ca!!! tiba-tiba saja Vanesa menyentuh bahu ku, Caca adalah panggilan akrab ku dirumah mau pun disekolah maka dari itu teman-temanku memanggilku Caca, nama asliku adalah Salsa stefani panggil saja Caca.

" Kamu kenapa kok bengong sih?" Vanesa bertanya kepadaku.

" Enggak apa-apa kok Van" aku jawab dengan sedikit agak gugup karena dikagetkan oleh Vanesa.

" Apa mungkin kamu juga suka ya sama Rafael, ko sampe bengong gitu?"

" Eeeenggak kok enggak lagi pualakan aku udah punya Rangga pacarku, buat apa aku sukalagi sama laki-laki lain" aku menjawab dengan seadanya saja. Kemudian aku melanjutkan pejalanan menuju kantin yang sempat terhenti beberapa saat karena anak baru itu.

DIMENSI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang