BAB 3 Awal cintaku bermula

25 1 0
                                    

Setlah pertandingan basket itu selesai dan di menangkan oleh Rafael dalam hati ini ada sedikit rasa bangga dan bahagia yang tertanam dalam hati, yang mana Rafael dapat mengalahkan Rangga dalam pertandingan yang mana pertandingan itu adalah sebuah tantangan dari Rangga jika misalkan saat pertandingan itu berakhir dan yang memenangkan adalah Rangga maka Rafael tidak boleh selamanya bisa bertemu denganku atau lebih tepatnya saling berbincang, karena jika Rangga menyuruh untuk tidak bertemu itu sangat sulit karena aku dengan Rafael satu kelas jadi mana mungkin bisa tidak bertemu.

Hari itu Mona dan Vanesa datang kerumahku untuk mengerjakan tugas kelompok yang masih belum kita selesaikan kita mengerjakan tugas tidak begitu terburu-buru karena kita mengerjakannya dengan santai sambil berbincang dan bergurau. Aku pun masuk kerumah dan pergi kedapur untuk membuat minuman dan membawa cemilan, ketika aku kembali kehalaman belakang Mona dan Vanesa ribut dan heboh sendiri mereka menyuruhku untuk melihat apa yang membuat mereka terkaget-kaget.

Mona dan Vanesa ternyata sedang membuka twitter di laptopku dan dia melihat tulisan yang di buat oleh Rafael di akun twitternya.

Aku harap "C" dapat mengerti dan paham apa yang sedang aku rasakan sekarang

" Eh Ca sini deh lihat apa yang ditulis sama Rafael di akun twitternya"

" Ada apa sih, kok kelihatannya ada yang luar biasa nih sampai pada girang sendiri gitu?"

" Sumpah Ca kamu harus lihat ini, semua ini ada sangkutannya sama kamu!"

" Emangnya apa sih? Aku jadi penasaran nih"

" Makanya sini deh duduk samping aku, nih lihat-lihat apa yang di tulis Rafael di twitternya"

Aku pun penasaran apa yang dibicarakan mereka akhirnya aku duduk bersama mereka dan mencoba untuk membaca apa yang mereka baca.

" Aku harap "C" dapat mengerti dan paham apa yang aku rasakan sekarang, maksud dari C ini apa? Terus maksud kalian ini inisial nama aku Caca?"

" iya terus siapa lagi coba kalau bukan kamu, soalnya yang deket sama dia kan Cuma kamu aja"

Aku berpura-pura heran dan bingung saja, padahal aku sebenarnya merasakan hal yang luar biasa. Aku pun tak menyangka kalau Rafael akan seperti itu dia ternyata menyimpan rasa juga denganku, cinta yang sangat singkat kurasa karena aku dan Rafael balum begitu lama dekat namun dia sudah merasakan jatuh cinta denganku. Sebenarnya aku juga merasaka apa yang Rafael saat ini rasakan tapi aku masih menunggu waktu kapan aku harus muali bertindak.

Hari ini adalah hari minggu, yang mana kebanyakan orang biasanya menghabiskan akhir pekannya bersama keluarga atau pun pergi berjalan-jalan untuk berlibur, Tapi berbeda denganku aku hanya diam saja dirumah dan tidak melakukan aktivitas apapun selain berbaring di atas tempat tidurku. Hari ini aku merasa kurang enak badan, badanku terasa sangat lelah dan badanku pun sangat panas bahkan semalam aku pun demam sehingga aku sangat susah sekali untuk tidur makanya sampai sekarang aku masih merasakan pusing yang menurutku sangat menyiksa.

Sebenarnya hari ini aku ada janji untuk berkumpul dan main bersama dengan Mona dan Vanesa yang rencananya kita akan pergi ke kota tua, ya namun apa daya aku sekarang sedang terkapar di atas tempat tidur sedikit menderita karena sakit. Sebenarnya sakit itu adalah satu hal yang sangat aku benci dan tidak begitu aku suka, karena aku sangat sulit untuk mengerjakan sesuatu kecuali yang aku bisa kerjakan adalah terdiam untuk istirahat dan terbaring saja mungkin aku sakit karena aku terlalu banyak memikirkan kejadian yang menurutku sangat luar biasa hingga harus mempertaruhkan seseorang yang menurut dia sangat spesial, ah entah lah aku tak mau lagi memikirkan hal itu biarkan semua itu usai dan berakhir tanpa aku harus mengingatnya lagi.

DIMENSI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang