7. Babu?

262 28 4
                                    

7. Heart Attack---- babu?

Kalian tahu kan bahwa hari Minggu adalah hari yang paling menyenangkan untuk rebahan diatas kasur?

Hfft, iya, tapi sepertinya akan gagal karena Aksa yang terus meneror Shofi sejak semalam, meminta Shofi untuk kerumahnya hari ini.

Aksa: shof kerumah gue elah

Aksa: cepetttt

Aksa: gue pesenin ojol ya

Aksa: shof ajg sombong banget heh

Shofi mendengus untuk yang kesekian kalinya. Kini ia beranjak untuk mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke rumah Aksa.

Setelah mandi dan rapi, Shofi membuka ponselnya dan mencoba mengirimkan pesan pada Aksa, meminta alamat rumahnya.

Shofi: kak, alamat rumah lo dmn?

Aksa: dihatimu

Shofi: ajg

Shofi: dah lah gak jadi kerumah Lo, mending gue kerumahnya kak Juka aja. Ganteng, bersih, ramah pula. Gak kayak elo

Aksa: heu chili

Aksa shared location

Aksa: dah nih, gece ah

Shofi: iya iya bawel.

Read.

Shofi langsung memesan ojek online untuk pergi ke rumah Aksa. Karena, Shofi ini tidak mempunyai motor atau kendaraan sendiri. Jadi, ia harus memesan ojek online karna ya Shofi kan gak bisa haduh gimana sih.

Setelah menunggu selama beberapa menit, masih tidak ada ojek online yang menerima pesanan Shofi.

Gadis itu jadi panik sendiri dan kini malah ia ditelpon oleh Revan, teman sekelasnya itu.

"Shopiiii?"

"Apa?"

"Shof waktu itu komik ko ketinggalan ditas gueeee. Mumpung gue mah kerumahnya si Neno, mau nitip gakkk?"

Shofi langsung sumringah. "Iya! Sini aja Van. Gue tunggu yaaaa,"

"Oke," kata Revan dan langsung mematikan sambungan teleponnya tadi.

Sekitar lima belas menit, Revan datang ke rumah Shofi dengan membawa komik milik gadis itu. "Neh, jangan teledor lagi nyet,"

Shofi mengangguk dan menyengir lebar. "Van, Lo mau kerumahnya si Neno kan? Berarti lewat rumahnya kak Aksa dong?"

"Iya,"

"Ikuttttttt," kata Shofi sambil menggoyangkan lengan Revan.

Cowok itu mengangguk angguk saja karna sudah gerimis kini. "Pake nih," kata Revan memberikan satu helm miliknya lagi yang sengaja ia simpan di jok motor, takut-takut ada temannya yang menumpang.

Revan menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi, membuat Shofi dibelakangnya jadi ketakutan. "WOI PELAN PELAN SETAN!"

Revan pun tidak menggubris perkataan Shofi barusan.

Hujan kini mulai deras, membuat Shofi dan Revan jadi meneduh diteras ruko yang tutup. Meneduh.


Berdua. Dengan Revan.



Heart Attack Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang