sorry for typo(s)
kalian tau kan cara menghargai karya orang lain?
***
Lelaki manis itu masih asik bergerumul di dalam mimpi, helaan nafas teratur dan juga wajah nya yang sangat damai membuat lelaki manis itu berkali-kali lebih manis.Matahari mulai muncul ke permukaan. Sinar nya pun mulai masuk kedalam celah celah tirai yang menutupi jendela kamar lelaki manis yang kini masih bergelung dalam selimut.
yah, tak dapat dipungkiri bahwa lelaki manis yang bernama lengkap Lee Renjun ini sangat sulit untuk dibangun kan.
Apalagi ini hari libur.
Dan dia juga baru saja datang dari Kanada ke Korea demi sang kakak.
Tapi, bisakah dia menikmati tidur nya ini sampai siang?
Tokk.. tokk!
"Renjun! Bangunlah, aku sudah menyiapkan sarapan untuk mu. Cepat!" Teriak seseorang dari luar kamar Renjun
Dahi Renjun mengernyit dan mulai membenarkan letak tidur nya lalu menarik selimut nya kembali.
"Lima menit lagi hyung, aku akan bersiap." Dengan suara serak khas bangun tidur. Dia pun kembali memejamkan mata nya.
srrreettRenjun berjengit kaget saat ada yang tiba-tiba menarik selimut nya kasar, dengan setengah mata yang terbuka. Dia mulai bangun dan duduk di kasur nya.
"hyung, biar kan aku tidur kembali. kembalikan selimut nya!" ujar Renjun sebal. Renjun ingin meraih kembali selimut nya, tapi yang di gapai hanya udara kosong.
"tidak, cepat bangun lalu cuci muka dan kita sarapan." seseorang itu pun mendekat kearah Renjun yang masih terpejam sambil duduk.
Dia mencium pipi Renjun yang sedikit gembil itu.
Renjun membelak matanya kaget saat tau pipi nya dicium oleh hyung nya itu. Pipi nya mulai merah dan memanas, dia mengerjapkan kedua matanya beberapa kali.
Apa dia gila?
"Ya! Mark hyung, apa yang kau lakukan barusan?" protes Renjun mengalihkan kedua netra nya kepada sang lelaki yang bernama Mark Lee itu.
"aku mencium pipi mu, tentu saja. Memang nya kenapa?" bukannya merasa bersalah karena telah mencium Renjun dan Mark hanya bertanya dengan santai.
Astaga ada apa dengan orang ini? Apakah ini benar? Kenapa jantung ku berdetak tidak karuan seperti ini?
Renjun terdiam cukup lama, dia masih belum bisa memproses apa yang sedang terjadi. Jantung nya bahkan bekerja hebat saat ini, kedua pipi nya memanas layaknya remaja labil yang sedang malu karena mendapatkan pernyataan cinta.
Astaga, aku ini kenapa?
"hey, Renjun? Bersiaplah, setelah ini kita berkeliling kota seoul. Kau sudah lama bukan tidak mengelilingi kota seoul?" Mark menyadarkan Renjun dari lamunan nya, dan setelah itu dia melipat selimut yang Renjun pakai dan di taruh nya selimut itu di kasur.
Renjun hanya menganggukan kepala nya sambil menoleh kepalanya ke Mark dengan pandangan kosong nya, dia turun dari kasur dan berjalan ke kamar mandi.
Mark hanya menghela nafas pelan lalu keluar dari kamar adik manis nya itu untuk menyiapkan sarapan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
INCEST
De Todobukankah seharusnya hubungan kakak dan adik itu wajar? wajar jika saling menyayangi, mencintai, melindungi,saling peduli satu sama lain, dan bahkan membuat nyaman akan posisi nya masing-masing. Yah, itu wajar untuk seorang adik dan kakak. tapi baga...