Selama enam belas tahun hidupnya, hanya dua kali ia bisa menapaki taman bermain. Pertama, ketika orang tuanya masih ada dan mereka merayakan ulang tahun sang ibu. Kedua, hari ini. Dimana ia bisa melihat tawa seorang Park Chanyeol karena ketakutan Baekhyun menghadapi rumah hantu.
Baekhyun, tentu saja, tidak mau melewatkan satupun wahana yang ada disana. Selain karena sewajarnya anak seusianya menyukai bermain, dia juga ingin mengukir lebih banyak kenangan yang menyenangkan bersama Chanyeol.
Hari sudah gelap, ketika mereka menyelesaikan permainan terakhir. Senyum Baekhyun sama sekali tidak luntur meski sorot matanya menampakkan rasa lelah. Ia bahkan tidak hentinya berceloteh tentang kegiatan hari ini, dan benar-benar berterima kasih pada Chanyeol yang mau mengajaknya bersenang-senang disana.
"Ahjussi..."
"Hm?"
Baekhyun mengeratkan genggamannya pada tangan Chanyeol. Tangan yang selalu hangat dan bisa membuatnya tenang. "Bagaimana kalau lain kali, kita ajak Sehun hyung juga?"
Satu alis Chanyeol terangkat. "Kau yakin dia akan menikmatinya?"
"Kenapa?" ia mengerjap polos. "Semua orang suka bermain, Ahjussi. Sehun hyung juga pasti suka. Aku ingin sekali saja melihatnya tertawa. Sehun hyung itu tampan, tapi jutek sekali."
Lantas, Chanyeol tergelak mendengar celotehan polos Baekhyun mengenai Sehun. Ia mengusak gemas surai anak itu. "Oke, lain kali kita ajak dia. Bagaimana dengan Miyoung?"
"Boleh ajak Miyoung nuna juga?" tatapan Baekhyun berbinar oleh harapan yang besar. Ketika Chanyeol mengangguk, ia otomatis terlonjak senang disana. Yang lebih dewasa harus menahan diri untuk tidak menciumnya. "Yeeeeiy! Pasti seru sekali! Aku mau ajak Miyoung nuna ke roller coaster!"
Sejenak, Chanyeol tersenyum teduh. Ia tahu dengan pasti, kebahagiaan seorang Byun Baekhyun benar-benar sederhana. Lebih sederhana dari anak seusianya yang lain. Dan hal itulah yang membuatnya tampak hangat.
Dan kesederhanaannya itu, bisa saja dirusakkan dengan sangat mudah. Baekhyun bahagia dengan sederhana, maka menghancurkannya pun bisa dengan pukulan yang lebih kecil.
Setelahnya?
Dia akan hancur berkeping-keping.
Sesederhana itu.
"Ah, Baekhyun," si remaja menoleh, "Kau tunggu disini, ya? Akan ku belikan minum dulu."
"Baik, Ahjussi. Aku tunggu di kursi ya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Star - chanbaek.
FanfictionByun Baekhyun, 16 tahun, percaya bahwa bintang-bintang dilangit selalu menjaga dan akan mengabulkan permintaannya. Ia berdoa tepat di malam yang sama dengan jatuhnya sebuah komet ke bumi. Orang-orang mencari keberadaan komet tersebut, namun tak satu...