6. Magang

978 63 2
                                    

Di pelatnas para atlet mempunyai jadwal check up kesehatan setiap Minggu nya. Dan saat ini jadwal check up untuk para atlet putra.

Sebelum atlet putra datang, Alina sudah menyiapkan peralatan medisnya. Alina tidak seorang diri untuk memeriksa para atlet, ia ditemani oleh seorang dokter. Dan untuk jadwal sekarang ada dr.devi yang akan menemani.

" Hai, Alina". Sapa fajar dengan nada genitnya dan hanya dibalas senyuman oleh Alina.

"Pagi-pagi dah genit aja Lo jar". Oceh dr.devi yang melihat tingkah laku fajar kepada Alina.

"Ya gapapa lah berarti gue cowok normal dok". Balas fajar kepada dr.devi.

"Dasar Playboy Lo jar". Canda dr.devi dibarengi dengan kekehannya.

Kemudian para atlet putra pun datang berbondong-bondong ke tempat check up.

"Ternyata Lo udah ada disini jar?, Padahal kita nyariin Lo tau". Ucap Rian kepada fajar. Fajar pun mengalihkan pandangannya ke arah Rian.

Dengan senyuman malu-malu fajar berkata. " Gue lagi semangat check up aja Jom".

"Semangat mau godain cewek kali ya Lo ". Sahut koh sinyo yang berada tepat di samping Rian.

"Ahh, koh sinyo bisa aja". Balas fajar dengan kekehannya.

Di tengah perbincangan para atlet Alina berbicara yang mengalihkan topik pembicaraan mereka.

"Hemm, maaf sebelumnya ganggu sekarang kalian boleh mulai check up". Ucap Alina mengingatkan para atlet tujuan mereka datang ke tempat itu.

"Ehh iya, kita jadi lupa tujuan datang kesini". Sahut koh sinyo diangguki yang lainnya.

Setelah di ingatkan check up oleh Alina, para atlet pun satu per satu di periksa kesehatan nya dan satu per satu pun meninggalkan tempat itu. Tapi ada satu orang yang belum di check up yaitu Jojo. Dan saat ini giliran jojo, ia sedang berkonsultasi dengan dokter Devi. Setelah selesai,

Jojo pun menghampiri alina.

"Gue boleh tanya sesuatu gak sama Lo?". Tanya Jojo kepada Alina. Dan yang diberi pertanyaan pun hanya menganggukkan kepalanya tanda mengiyakan.

"Akhir-akhir ini gue suka ngalamin kram kaki waktu tidur, itu gara-gara apa ya? Dan berbahaya gak buat kesehatan gue?." Lanjut Jojo yang sedang duduk berhadapan dengan Alina .

Alina tampak berpikir sejenak lalu menjawab pertanyaan Jojo . "Sebenarnya kram seperti itu tidak perlu di khawatirkan, karena itu hanya efek dari kelelahan aja dan efek suhu yang terlalu dingin juga bisa. Mungkin Lo lupa tidur gak pake selimut". Diiringi dengan kekehannya.

"Bukan lupa kali, emang gue gak punya selimut". Ucap Jojo dengan raut datarnya.

"Masa sih, becanda lu krik.. Jo".

"Serius gue gak punya selimut.." dengan sedikit menggantungkan kata-katanya. "Selimut bernyawa maksudnya". Lanjut Jojo dengan tawa renyahnya. Dan malah membuat Alina cengo.

"HAHAHAHA.... lo gak lucu". Balas Alina dengan ketawa keras terpaksa dan diakhiri ekspresi datarnya.

"Lo gak pantes muka datar kek gitu, muka Lo itu terlalu imut buat dibikin datar". Tiba-tiba Jojo bicara seperti itu dengan raut serius. Dan otomatis membuat Alina mati kutu dengan pipi yang berubah menjadi semu merah.

"Apaan sih Lo.." . Ucap Alina malu-malu.

"Ciee blushing di godain gue". Sahut Jojo dibarengi dengan kekehannya. "Lo imut tapi sayang petakilan, wlee" . Lanjut Jojo dengan memeletkan lidahnya kepada Alina dan berlalu begitu saja meninggalkan tempat itu dengan tampang polosnya.

Dan meninggalkan Alina yang dibuat kesal olehnya. Ingin rasanya Alina berlari mengejar Jojo si ngeselin. Tapi ia hanya mengumpat dalam hatinya dan ia janji bakal balas perbuatan si ngeselin itu.

******

Hari ini adalah hari Sabtu dimana pelatnas PBSI Cipayung libur. Jadi Alina pun libur dari kerja magangnya, tapi karena dia belum lulus kuliah maka hari libur saatnya ia mengerjakan tugas kuliah. Seperti saat ini tepat malam Minggu Alina sedang berada di sebuah cafe yang ada di salah satu mall. Tengah asyik berkutik dengan laptopnya. Disaat orang-orang di sekitarnya hangout,dinner,nonton,belanja, quality time bareng teman,pacar dan saudara. Apalah daya Alina yang menghabiskan waktu malam Minggu nya dengan laptop.

Keadaan mall saat ini memang tidak terlalu ramai seperti biasanya. Dan sebuah keuntungan buat Alina karena ia bisa mengerjakan tugas nya dengan rileks. Kenapa Alina memilih cafe untuk mengerjakan tugas, karena ia bosan jika mengerjakan tugas hanya berdiam diri di kamar asrama atau di rumah kostnya. Mencari suasana baru katanya.

Ckiittt...ckiitt.

Terdengar suara decitan pintu cafe yang terbuka. Seperti nya ada pelanggan yang masuk ke cafe tersebut.

Mata Alina pun mengalihkan pandangan ke arah pintu cafe itu. Ternyata pasangan muda-mudi. Tapi tunggu, seperti nya ia tak asing dengan pemuda tersebut. Pantas saja tak asing setiap hari ketemu di pelatnas, dia Jonatan Christie .

'ternyata benar Jojo punya pacar, tapi Jojo lebih memilih untuk backstreet sepertinya'. Batin Alina menerka-nerka atas apa yang dilihat nya saat ini.

Jojo memang tidak menyadari kehadiran Alina di cafe itu, sebab Alina duduk di pojok dekat kaca. Tapi Jojo dengan kekasihnya itu duduk di tempat yang tak jauh dari tempat duduk Alina hanya saja posisi nya membelakangi alina. Jadi percakapan Jojo dengan sang kekasih sedikit terdengar oleh Alina.

Sepertinya mereka sedang membicarakan masalah backstreet nya itu. Ya, Alina sedikit mendengar apa yang mereka bicarakan. Tapi ia kembali fokus dengan tugasnya.

******

TBC.

Main cast:

Jonatan Christie

Muhammad Rian Ardianto

Kevin Sanjaya Sukamuljo

Jangan lupa vote+komen ya. See you next part.

Antara Istiqlal dan Katedral- Jonatan ChristieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang