day 4

13.5K 2.2K 77
                                    

day 4 | praise them for something they're good at

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

day 4 | praise them for something they're good at.


selama setahun lebih changbin sama felix pacaran, gak pernah tuh ada yang namanya saling puji memuji. pernah sekali, itupun gara-gara changbin keceplosan. selain itu isinya kebun binatang semua.

kalo kata changbin, buat apa muji orang. nanti kepalanya gede terus helmnya gak muat.

maka dari itu, setelah baca tantangan di hari ke-4, mereka berdua berakhir tatap-tatapan kayak orang bego di kafe.

"gue harus muji lo kayak gimana?" tanya changbin.

"gak ngerti," sahut felix, sibuk nyolekin kentang gorengnya ke saus. "gini nih kalo pacaran isinya saling hina."

"ya lo hinaable banget." sahut changbin sambil ngerampas soda punya felix, bikin si korban melotot. "hEH PUNYA GUE!"

"minta dikit woi! gak usah pelit-pelit, nanti kuburan lo sempit." balas changbin. "praise them for something they're good at. apa, ya?"

"sebelum itu, pertama-tama saya ucapkan selamat karena anda sudah resmi jadi mahasiswa jurusan penciptaan musik, yeay!!!" ujar felix riang. "lo pinter di bidang musik dan itu mungkin bisa mempermudah pendidikan lo sekarang."

"gue aja awalnya pusing mau masuk penciptaan musik apa penyajian musik," curhat changbin. "dua-duanya tuh godaan ngerti, gak?"

"gue juga pusing, bangsul. mau sastra inggris apa pariwisata," sahut felix. mukanya langsung berubah galau. "menurut lo, gue cocok dimana?"

"ya itu sih tergantung diri lo sendiri. lo lebih suka mana?"

"lebih suka kak minho." celetuk felix polos.

"MASIH AJA!" changbin esmossy. "tapi menurut gue pariwisata jangkauannya lebih luas lho? eh, tapi gak menutup kemungkinan buat sastra juga, sih. lo ngerti sendiri kan, jaman sekarang itu pendidikan kadang gak selalu sesuai sama kebutuhan pasar tenaga kerja."

"ngomong apa sih gak ngerti." timpal felix.

"gini deh," changbin berdeham terus nyamanin posisi duduknya. "lo udah cukup jago di bidang bahasa inggris, so i don't think sastra inggris suits you well."

"lagian lo kan anaknya males mikir. masuk ke sastra inggris yang ibaratnya udah jadi bahasa kedua lo tuh kayak percuma gitu lho? lo tinggal tidur juga nanti pas ujian bisa. kasian temen lo ntar."

felix gak paham. paduka kalo ngomong suka ngelantur.

"kayaknya lo lebih cocok masuk pariwisata, deh. lo pernah bilang pengen jadi tour guide atau hotelier, kan?" lanjut changbin. "pariwisata tuh jangkauannya luas. lo bisa jadi tour guide atau apapun yang ada hubungannya sama pariwisata. lo bisa kerja di departemen apa aja di hotel. lo bisa bahasa asing. pariwisata tuh sekarang prospeknya bagus. orang butuh liburan terus."

felix nutup telinga sambil geleng-geleng. "iya iya udah stop. gak usah panjang lebar."

otaknya gak sampai diajak mikir segitunya.

"tapi monmaap paduka, memujinya disebelah mana, ya?"

changbin mau nyubit ginjal felix aja rasanya. susah emang ngomong sama dongkrak becak.

haduuuuh pusing aku, kenapa ini tidak seru sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

haduuuuh pusing aku, kenapa ini tidak seru sama sekali

sweety ➳changlix✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang