Sedikit ada 18+ ... bijak ya.
Chaeyoung mengambil langkahnya bergegas saat mendengar jeritan seseorang perempuan yang ia yakini itu adalah Mina.
Tzuyu dan Jeongyeon berpisah entah kemana mencari suara itu juga. Mereka berpisah karena suara nya ada dimana mana.
"Itu, teriakan Mina!"
"Chaeng, lo mau kemana, teriakannya ada di sebelah kiri"
"Hah? Tzu, ada di sebelah kanan"
"Gini aja! Kita berpencar kalo udah ketemu Mina dimana, please hubungin gue."
Mereka berdua mengangguk dan menatap satu sama lain. Chaeyoung tersenyum.
"Kalo gue ga jawab call kalian, tolong cari gue ya. Gue yang di incer"
Tak bisa berbohong, Chaeyoung merasa tangannya gemetar karna ketakutan. Apalagi sekarang ia sendirian, tak ada Jeongyeon dan Tzuyu yang menjaga di belakang, ia harus siap karna sewaktu waktu musuh bisa saja datang dari belakang.
"Mina.. kamu dimana.."
Tanpa sadar airmata nya jatuh, takut terjadi sesuatu dengan Mina. Namun di detik berikutnya terdengar suara barang jatuh dari kamar yang sedang Chaeyoung tuju.
Dengan itu ia bergegas menghampiri kamar tersebut, namun lagi lagi, disana tidak ada siapa siapa.
Chaeyoung baru sadar, suaranya juga bergumam dari kamar yang satu ke kamar yang lain.
"ARGHH! Dimana lo nyembunyiin Mina, BamBam!"
Chaeyoung mengacak rambutnya frustasi, tapi ia tidak menyerah, Chaeyoung mulai mendobrak semua pintu yang di lihatnya.
Bahu, kaki, dan juga tangan Chaeyoung sudah terasa sakit akibat mendobrak, menendang, memukul pintu.
"Dimana sih lo, Mina!!? Kasih gue pertunjuk, lo dimana, TERIAK!"
Tak lama dari teriakan Chaeyoung, terdengar suara Mina yang berteriak namun di bungkam kembali dari kamar yang baru saja ia buka.
Chaeyoung pikir itu hanya gumam, tapi ia mengecek kamar tersebut lebih jauh. Namun, hasilnya nihil.
Karna kesal, Chaeyoung menendang lemari yang berada di depannya, betapa terkejutnya Chaeyoung karna disana ada sebuah pintu. Senyum Chaeyoung tercetak dengan jelas.
"Gotcha!"
Diseberang lain ada Tzuyu yang sedang mengangkat telpon nya yang berdering sedaritadi.
"Hallo?"
"Hah?!"
"Gue kesana, sebentar lagi."
Sementara itu Jeongyeon mengikuti teriakan dan suara dobrakan dari arah yang Chaeyoung tuju sebelumnya.
Jeongyeon menatap sebuah pintu yang sudah terbuka.
"Sialan!"
Chaeyoung melihat kanan dan kirinya, ia menemukan tongkat baseball yang cukup besar dan membawanya. Chaeyoung pikir, ia akan membutuhkan ini nantinya.
Didalam sana cukup luas, bahkan ada tangga yang menuju ke ruang bawah, tidak cukup gelap karna ada lampu.
Chaeyoung bergegas pergi kesana, agar tidak terlalu menakutkan, chaeyoung bersenandung pelan.
"na na na na na ~"
Seseorang menoleh takut saat ada suara nyanyian dengan pelan terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twice In Love [revisi]
RandomJeongyeon, Chaeyoung, Dahyun dan Tzuyu yang tiba-tiba jatuh cinta sama musuh bebuyutannya.