Forgive Each Other???

1.5K 149 10
                                    

Sehun POV

Aku benar benar tak nyaman dengan keadaan saat ini. Apa apaan, sangat canggung sekali.

Aku melirik ke arah dimana adik sepupu ku, ah, lebih tepatnya pemuda caplang itu duduk. Dapat ku lihat wajah nya yang tampak tak nyaman dengan suasana canggung yang tercipta.

Uh... Aku tidak ingin berada di sini! Seseorang, selamatkan aku!!!!

Dalam hati, aku terus merapalkan sumpah serapah untuk Suho Hyung yang berani berani nya mengundang caplang dan membuat suasana seperti ini terjadi. Dan kalian tahu, dimana pria tua itu sekarang? Ku beri tahu, setelah mengundang 'dia' datang, tiba tiba dengan seenak jidat mulusnya (yang ingin ku beri stempel sepatu fantovel), ia pergi begitu saja. Tanpa sepatah kata apapun. Dan jujur, itu membuatku 1000 kali lipat lebih tersiksa, dari pada bertemu dengan pembunuh berantai sekali pun.

Sial, sial, sial! Tolong selamatkan aku!!! Aku ingin keluar secepatnya dari ruang kerja, yang entah sejak kapan berubah menjadi ruang penyiksaan batin di mata ku.

Huh... Aku akan memulai percakapan nya. Aku tidak ingin membuat suasana canggung semakin parah.

.

.

.

Author POV

Sehun, pemuda itu tampak beberapa kali menarik napas dalam, kemudian menghembuskan nya perlahan. Ia tampak gugup. Padahal hanya akan membuka percakapan saja.

Dengan segenap keberanian yang entah mulai kapan terkumpul, lelaki tampan penyandang gelar CEO ini membuka percakapan di antara keduanya.

"Apa kau hanya akan berdiam diri? Jika tidak ingin mengatakan apapun, lebih baik, pulanglah ke habitat asal mu."

Oke, sepertinya Sehun salah mengucapkan kalimat. Tujuan awalnya kan ingin membuka percakapan dengan sederet kalimat ringan seperti pada umumnya orang lakukan. Lalu, mengapa lelaki ini mengubahnya menjadi kalimat "ngajak gelut" seperti itu. Uh, astagaaaa...

Chanyeol yang mendengar beberapa kalimat dari Sehun sedikit merasa shock. Iya, pemuda caplang itu tahu jika kakak sepupunya kesal karena dia tak kunjung bicara. Tapi, setidaknya berikan dia waktu tambahan untuk mempersiapkan mentalnya. Dia butuh persiapan, bung!

"E-eum... Bang, gue minta maaf sama kejadian waktu itu. Beneran deh, gue berani sumpah, gue kalap waktu itu. Gue gak tahu kalo dia pacar lo. Sama sekali gak tahu." Akhirnya kata kata itu terlontar begitu saja, setelah tercekat di kerongkongan pemuda caplang.

"Hufttt..." Sehun menghela napas, sebelum ia menimpali perkataan Chanyeol
"Tapi, seenggaknya lo bisa cari tahu dulu latar belakang Luhan kan?"

"Iya bang, maaf. Gue ngaku salah, karena gak cari tahu dulu latar belakangnya."

"Udahlah. Toh dengan lo minta maaf, gak akan balikin keadaan seperti semula kan?" Ucap Sehun.

Nge-jleb y vroh... :)

"Lo gak maafin gue bang?"

Sehun menengok sebentar, sebelum mengendikkan bahunya acuh
"Menurut lo?"

Chanyeol menundukkan kepala. Setitik air mata perlahan mengalir di sudut matanya. Dalam hati ia merutuki hatinya yang terasa nyeri. Mengapa ditolak abang sendiri lebih nyesek dari pada ditolak pacar? Benaknya terus menerus bertanya akan hal itu.

Sementara lelaki tampan yang sedang sibuk dengan komputer dan dokumen di bagian tengah ruangan, menatap iba adik sepupunya yang menunduk.

Perlahan Sehun mendekati adik nya itu. Ia sedikit menundukkan tubuhnya agar dapat melihat wajah Chanyeol. Namun, lelaki tampan ini terkejut kala matanya menangkap wajah sembab dan mata memerah adik sepupunya.

Miverina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang