Gone

1K 90 0
                                    

Budayakan vote sebelum baca
Oke??


Hope u like this story!







Happy Reading😘





Keadaan lelaki bermarga Oh itu semakin membaik. Hari ini, dokter sudah memperbolehkannya untuk pulang. Apakah Sehun senang? Tentu saja ia sangat senang. Ia terlampau rindu dengan Vivi dan sahabat tersayangnya, Byun Baekhyun,

Yang entah mengapa, beberapa hari belakangan ini tak pernah datang menemuinya.

.

.

.

.

.

"Bang! Jangan ngelamun mulu! Kesambet mimi peri, tau rasa lo!"

Lelaki ini terkejut mendengar teriakan menggelegar dari sosok namja bertelinga caplang.

"Apaan sih? Ngagetin orang aja!" gerutu Sehun sebal.

"Salah lo sendiri yang ngelamun terus dari tadi. Lo mikir apaan sih?! Pasti mikirin 18+ ya?!!" tuduh Chanyeol.

"Heh Caplang!! Sorry aje nih ye, gue bukan cowo with 18+ brain cem lo! Pikiran gue ini masih suci, belom ternodai!"

"Belom ternodai dari mana anjir. Tiap hari asupannya selangkangan mulu."

"Kagak lah. Dibilang gue ini masih suci. Gak kayak lo yang tiap malem kamarnya berisik uh ah uh ah mulu."

"Njir, lo nguping bang???!! Apa jangan jangan lo ngintip?!!!"

Sehun memutar matanya malas. Seperti biasa, adik sepupu nya itu benar benar berotak dangkal.

"Ngapain juga gue ngintipin lo. Buang buang waktu, cih."

"Lah terus, kok lo bisa tahu?"

"Gimana gak tahu, suara nya keras banget bego!"

"Ehe. Abis kalo gak keras, gak seru bang. Gak kedengeran gitu."

Okay, abaikan saja. Efek selangkangan di kasih otak ya gini nih__-




Setelah perdebatan tidak berfaedah selama kurang lebih 350 tahun.
#abaikan:(

Chanyeol membantu Sehun untuk turun dari ranjangnya. Mau kemana? Ya tentu saja mau pulang. Kan Sehun udah bebas hari ini.

Lu pikir dia tahanan -__-

Maksudnya, Sehun kan udah sembuh tuh. Jadi ya.... yaudah. Boleh pulang.

Dan sekarang mereka lagi siap siap mau pulang.

"Barang barang lo banyak bat dah bang!" gerutu Chanyeol sambil memasukkan barang barang kakak sepupunya itu, ke dalam bagasi mobil.

"Ya... gue juga gak tahu. Kan yang bawain barang barangnya Kyung-Soo." balas lelaki tampan ini, mengendikkan bahunya acuh.

"Bantuin kek bang. Jan enak enakkan duduk doang."

"Gue kan lagi sakit. Wajar dong kalo duduk duduk doang. Toh dokter belum izinin gue buat banyak gerak."

"Hilih. Bilang aja gak mau bantuin. Dasar abang laknat!"

Sibuk dengan pertengkaran, mereka berdua bahkan tak menyadari kehadiran seorang namja bermata owl.

"Loh, Kyung? Lo kok bisa di sini sih?! Sejak kapan?!!" seru pemuda caplang, terkejut.

"Sejak kalian adu bacot." Savage sekali mas Kyungie :v

Miverina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang