Sequel How Much Longer
Miverina : Kembali
Sehun, pemuda dingin itu terpuruk dan terjerumus dalam besarnya rasa penyesalan. Tapi semua itu sia sia. Malaikatnya tak akan pernah kembali.
Namun, apa jadinya jika suatu hari Baekhyun, sahabatnya melihat s...
Kejadian ini berlalu dengan cepat. Entah bagaimana, namun setelah menggumamkan nama Jong In, tubuh Sehun bergetar hebat. Lelaki tampan itu tiba tiba saja merasakan sakit luar biasa di kepalanya.
"Arrrggghhhhh.." Mengerang kesakitan, hingga tak sadar bahwa setitik air matanya jatuh.
Sesakit itu kah?
Author pun tak tahu..
Hingga sebuah teriakan panik muncul dari seorang namja bermata owl di belakangnya. Kyung-Soo berlari tergesa gesa menghampiri Sehun.
"Kak, lo kenapa??!!" Dengan segudang rasa panik dan khawatir, namja itu bertanya.
Sedikit menahan rasa sakit yang kian menjadi, Sehun menengok, mengalihkan pandangannya kepada seekor-- seorang namja yang hampir beberapa tahun ini tak pernah ditemuinya lagi.
"Kyung..?"
"Iya kak, ini gue. Lo kenapa bisa gini sih?"
"Gue gak papa."
"Gak papa apanya. Ikut gue ke rumah sakit, sekarang!"
Susah payah namja itu memapah Sehun menuju mobilnya. Beberapa kali ia hampir kehilangan keseimbangan, membuat tubuhnya oleng. Beruntung refleks namja owl itu bagus. Jika tidak, mungkin mereka berdua sudah berciuman dengan jalan sekarang :v
"Bertahan kak, gue bakal bawa lo ke rumah sakit secepatnya."
"Kyung, gue gak sekarat. Tolong jangan lebay."
.
.
.
.
Sesampainya di rumah sakit, kesadaran pemuda tampan itu terenggut. Tergeletak tak sadarkan diri. Beruntung sekali mereka telah tiba di rumah sakit. Jadi setidaknya ada perawat yang membantu memapah Sehun.
Karena jujur saja, Kyung-Soo benar benar kehabisan tenaga memapah kakak kelasnya. Salahkan saja tubuh si pemuda tampan yang terlalu berat.
Kyung-Soo duduk menunggu di depan ruang pemeriksaan. Ada rasa cemas terselip di hatinya. Jika kalian bertanya, apakah namja ini masih benci dengan Sehun atau tidak? Jawabannya adalah iya. Kyung-Soo masih benci--- tidak tidak, ia hanya kesal. Kesal karena mengingat kejadian tempo lalu, yang membuat nyawa sahabat kesayangannya melayang. Dan itu ada sangkut pautnya dengan Sehun bukan?
"Kyung."
Kyung-Soo tersadar dari lamunannya. Suara lembut yang mengalun di indra pendengarannya itu, mampu membuat seluruh atensinya teralihkan.
Ia menengok, melihat, siapa (seseorang) yang memanggilnya.
"Mingyu???!!!" pekik Kyung-Soo
Sedangkan seseorang yang dipanggil Mingyu, tersenyum lembut. "Lama tak berjumpa, Kyung."
