Him???

1.1K 128 5
                                    

Beberapa hari setelah tragedi dimana Vivi hampir kehilangan nyawanya, hari ini Baekhyun kembali mengunjungi rumah sahabat seperpopokannya, Sehun. Si CEO tamvan, tapi sayangnya bobrok 😓

Sekarang mereka berdua lagi pada diem dieman di sofa ruang tamu. Keadaan benar benar canggung karena tidak ada yang mau membuka pembicaraan.

"Hun." Okay, akhirnya Baekhyun menyerah dengan keadaan super canggung ini.

"Hm?" hanya dehaman yang menjadi balasan.

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo."

"Apaan sih? Ngomong tinggal ngomong ajalah."

"Tadi..."

"Tadi? Kenapa?"

"Tadi gue ketemu sama..."

"Sama? Ngomongnya jangan dipotong potong napa. Kan makin penasaran gue__-"

"Tadi gue ketemu Jong In."

Oke, Sehun seketika diem. Ia terlalu shock mendengar pernyataan sahabatnya itu. Dalam hati ia merasa tak percaya dengan ucapan Baekhyun.

"Please... Gausa bohongin gue. Lo tau kan seberapa sulit gue lupain dia?!"

"Gue tau Hun. Tapi gue gak bohong. Gue beneran lihat dia tadi."

"Dimana lo lihat dia?"

"Di mini market depan rumah sakit tempat gue kerja."

"Lo bener bener lihat dia?"

Hanya anggukan yang Sehun dapatkan. Lelaki tampan ini gelisah. Entah kenapa. Ia pun tak tahu apa alasannya.

"Besok kita ke super market itu." ucapnya tegas.

Sementara namja manis yang mendapatkan pernyataan seperti itu, hanya mampu terdiam dan menghela napas. Ya... Dia tahu, seberapa besar dirinya menolak, akan semakin gencar juga sahabat tampannya itu memaksa.

.

.

.

Rumah megah itu tampak sepi kembali. Hanya ada seorang lelaki bertubuh tegap yang masih setia merenung di balkon kamarnya.

Beberapa menit yang lalu, Baekhyun telah pamit undur diri. Namja manis itu masih memiliki beberapa pekerjaan yang belum di selesaikannya. Mungkin jika dia tak sedang ada pekerjaan, sudah di pastikan Baekhyun akan menginap di rumah Sehun.

Okay, kita kembali kepada Sehun yang masih galau.

Author tak tahu apa yang sedang lelaki itu pikirkan. Tapi yang pasti, ia sedang memandang langit yang malam ini tampak sangat indah karena banyak bintang yang bersinar di atas sana.

Sehun tersenyum, sebelum tangannya terjulur membentuk pergerakan seakan akan ia meraih salah satu bintang yang bersinar paling terang,
"Bintang. Kau tahu, aku sangat merindukan nya. Aku tak tahu dia ada dimana sekarang. Mungkin dia telah tenang di sana."

"Tapi setelah mendengarkan cerita sahabatku tadi, aku ragu. Ragu, apakah dia benar benar sudah disana? Jika dia benar sudah disana, lalu, siapa yang sahabat ku lihat? Apakah ini hanya reinkarnasi?"

"Apakah dia terlahir kembali? Untukku? Untuk mengisi semua kekosongan di hati ku? Apa benar seperti itu, bintang?"

"Jika kau bertanya, apakah aku bahagia jika dia terlahir kembali? Ya. Aku sangat sangat bahagia. Aku juga akan banyak berterima kasih kepada tuhan karena kembali mengirimkan sesosok malaikat di hidup ku."

"Tapi, di lain sisi aku juga tak ingin bertemu dengannya. Sebagian dari hati ku memilih untuk melupakannya. Aku malu. Malu karena telah menyia nyiakan malaikat sebaik dirinya. Jangan kan untuk bertemu, bertatap wajah sedetik saja aku tak sanggup."

Miverina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang