13

67 6 16
                                    

Sampai lah kami di sebuah Mall yang berjarak 10 Km dari rumahku.

Setelah menaruh mobil di parkiran mall, kami masuk melalui lobi utama.

Mata kak Chanyeol beralih kepada 2 orang yang sedang bergandengan sambil mengaitkan tangan mereka dengan mesra.

Jujur saja kak Chanyeol belum pernah melakukan hal ini sebelumnya.

Dia mengambil tanganku dan langsung menggandengku mesra seperti pasangan yang dilihat nya.

Aku tersontak kaget dengan apa yang dilakukannya.

Disisi lain aku merasakan jantung ku yang berdegup kencang sangat tidak karuan.

Aku melihat ke atas menatap muka nya yang sangat jauh dari ku karena dia sangat tinggi, ya betul betul tinggi.

Dia juga menatapku dan menganggukkan kepalanya sekali seperti bertanya ada apa.

Aku hanya tersenyum sekilas melihat kelakuannya yang drastis berubah menjadi romantis.

Saat memasuki area permainan, aku sangat antusias karena aku suka dengan permainan.

Ketika melihat permainan, aku mulai bertingkah seperti anak kecil yang sangat ingin bermain.

Aku langsung menarik tangan kak Chanyeol menuju ke area permainan kesukaan ku yaitu dance dance revolution.

Karena game ini memerlukan kecepatan kaki dan keahlian menari.

"Oh ayolah kak, ayo kita main ini" ajak ku sambil merengek.

"Kakak ga bisa main ini" kak Chanyeol memalingkan wajahnya.

"Ayo main, main ini yaa"

"Ga sekali ga tetep ga. Kalo kamu mau kamu main aja sendiri"

Bibirku mengerucut saat mendengar nya mengatakan itu.

Kenapa dari orang yang romantis dia bisa jadi orang yang mengesalkan seperti ini?

Tangan nya yang ku genggam dari tadi langsung ku lepas.

Aku bermain disana dengan sedikit marah, aku menginjakkan kaki ku dengan kuat pada tombol tombol di permainan itu.

Setelah selesai dengan 2 lagu, aku turun dan berjalan meninggalkan kak Chanyeol yang dari tadi hanya melihat ku bermain.

Aku benar benar kesal sekarang, kesal sekali.

"Tunggu dek" tangan nya selalu ingin menangkap ku tapi dengan cepat aku selalu menghindar.

Aku terhenti saat dia berlari dan berhenti di hadapan ku.

"Apa?" Tanya ku dingin sambil menunduk.

"Maafkan aku" jawab nya seraya mengenggam tangan tanda minta maaf.

"Untuk apa?"

"Karena aku tidak bermain game itu bersamamu tadi"

"Lantas kenapa kau tidak mau bermain? Apa kau tidak lihat kak betapa senangnya aku saat melihat game itu? Aku..."







"Aku hanya ingin bermain game itu bersama orang yang sangat ku sayangi itu saja" sambungku dengan tidak menatapnya.

"Aku punya ketakutan dengan game itu.."

Aku mendongakkan kepala ku sambil menatapnya.

"Apa yang kau takutkan kak sampai sampai kau tidak mau bermain itu?"

"Karena..." dia terhenti sesaat sambil mengambil nafas panjang, "karena aku pernah terluka karena game itu"

"Apa?"

Love In The Rain | CHANYEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang