Chapter 4

6.7K 475 19
                                    

Makin kesini ceritanya tambah gak jelas ya Mina *Pundungan di pojok*

Semoga kalian gak bosan sama cerita yang Suki bawakan *menggambar di bawah dengan jadi sambil mengeluarkan aura suram*

Bukit patung hokage.

Suki pov

"Ne Kiba, aku merindukan naru-kun. Apa kau merindukannya juga?" Tanya sakura yang melihat ke langit.

"Tentu saja aku merindukannya. Hanya dia sahabat yang bisa ku ajak bercanda dan bermain, tidak seperti kalian bertiga. Sikamaru selalu tidur, kau selalu melamun, dan Sasuke selalu berlatih. Aku jadi tidak bisa bermain dan merasa bosan. Aku merindukan Naruto...." Kiba hanya menatap sendu langit yang cerah. Langit yang berwarna biru terang itu mengingatkan Kiba akan Naruto yang memiliki mata seindah langit biru maupun air laut yang berwarna biru.

"Hey Sasuke, Sikamaru, apa kalian tidak merindukan Naruto? " Tanya sakura lagi, tapi kali ini pada SasuShika yang sedang asik dengan dunianya sendiri.

"Tentu aku merindukan Naruto" jawab Shikamaru lalu ia memandang langit.

"Ya, aku juga" Sasuke membelakangi mereka bertiga dan tanpa sadar dia menangis sedih. Mataharinya telah pergi. Cahaya hidupnya telah padam. Dia sungguh-sungguh merindukan sang matahari Naruto.

"Hey, jangan kau sembunyikan tangisan mu itu. Keluarkan saja semuanya, kau akan merasa lebih tenang Sasuke" gumam sakura yang memeluk Sasuke dari belakang.

Sakura tau Sasuke sedang menangis karena telah kehilangan sang matahari. Dia juga merasakannya. Dia sangat-sangat merindukan naruto. Dia sadar, dia hanya terobsesi pada Naruto karena kemanisannya. Sekarang sakura hanya menginginkan Naruto sebagai adiknya.

Sasuke langsung saja memeluk sakura dan menangis dalam diam.

"Aku merindukannya sakura, aku benar-benar merindukannya" gumam Sasuke yang hanya dapat di dengar oleh sakura.

"Iya, aku mengerti perasaan mu sasu. Keluarkan semua yang telah kau rasakan selama ini, keluarkan saja tangisanmu" sakura mencoba melepaskan beban yang Sasuke tanggung sendirian.

Sasuke yang mendengar hal itu pun mempererat pelukannya pada sakura.

Shikamaru tidak masalah jika Sasuke di peluk sakura dan Sasuke sedang menangis. Hal itu sudah menjadi kebiasaannya selama bertahun-tahun semenjak hilangnya sang matahari.

"S-shika...." Kiba yang dari tadi menatap langit pun memanggil Shikamaru.

Shikamaru yang tau apa yang harus di lakukan pun langsung memeluk kiba. Dia tidak tega dan sakit saat melihat salah satu orang yang dia sayang dan dia sudah menganggap sebagai adik nya menangis

Shikamaru memeluk kiba dari belakang dan Kiba pun berteriak sambil menangis...

"AKU MERINDUKAN MU NARUTO....." Dan kiba langsung menangis marung-raung.

"Narutoo...." Tangis Kiba semakin menjadi dan dia juga sellau memanggil nama Naruto.

Tidak berbeda dengan sakura dan Shikamaru, mereka juga menangis. Mendengar teriakan Kiba membuat hati mereka yang awalnya di tahan untuk tidak merasakan sakit yang seperti dulu pun pertahanannya runtuh dan menangis.

"Naruto, aku merindukan mu. Cepatlah kembali Naruto..." Gumam sakura yang Hanya di dengar oleh Sasuke.

"Shika... Hiks... Aku... Hiks... Hiks... Merindukan Naru.... Hiks... to...." Ucap Kiba sambil menangis.

Siapa pun yang mendengar dan melihat keadaan Kiba pasti akan sangat memprihatinkan. Tangisnya yang seperti telah kehilangan orang yang amat sangat berharga untuk selamanya (mati), dan keadaannya sekarang sangat memprihatinkan sekali. Pakaian yang sudah sangat kucel, sorot mata yang kosong, mata membengkak, dan gumam yang sangat kecil namun menyayat hati.

Awal Kehancuran (S:1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang