Prolog

4.9K 412 9
                                    

Seorang namja manis sedang berjalan pulang menuju rumahnya.

Namun saat sedang di perjalanan pulang, ia melihat seseorang yang berada di suatu gang yang sempit seperti sedang meringis kesakitan.

Namja manis tersebut memutuskan untuk mendekati orang itu. Dan ternyata ia adalah seorang lelaki.

"Hai? Kamu tidak apa-apa?" tanya namja manis tersebut.

Saat lelaki tersebut mendongak, namja itu menemukan mata merah mengkilat milik lelaki tersebut. Namun ia malah terkagum saat melihat wajah tampan lelaki tersebut.

"A... Aku butuh d... Darah." Pinta lelaki tersebut membuat sang namja manis sedikit terkejut dengan permintaannya.

"A... Apa?"

"A... Aku membutuhkan d... Darah." Ucap lelaki itu lagi.

"A... Aku tidak mengerti apa maksudmu." Jawab namja manis tersebut.

"A... Aku adalah seorang vampir, dan aku baru saja berkelahi dengan vampir lain. A... Aku membutuhkan darah, tolong berikan aku darah." Pinta lelaki itu lagi.

Karena sang namja adalah seseorang yang polos dan juga baik hati, ia pun mendekati lelaki tersebut.

"Ambilah darahku." Ucap namja tersebut membuat sang lelaki vampir itu terkejut.

"A... Apa kau serius ingin memberikan darahmu untukku?" tanya lelaki itu.

"Aku serius, minumlah." Ucap namja itu lagi yang kemudian semakin mendekati lelaki tersebut.

"Ini mungkin akan sakit untukmu, tapi setelah itu aku akan menghilangkan rasa sakitnya, aku janji." Ucap lelaki itu.

"Baiklah."

"Akhh." Namja tersebut meringis saat taring panjang nan tajam dari lelaki itu menusuk kulit lehernya.

"Ahh, kenapa kau banyak sekali mengambil darahku?!" ucap namja tersebut dengan lemah, karena darahnya telah diminum oleh lelaki tersebut.

"Maafkan aku, aku benar-benar membutuhkan darah yang banyak. Aku akan membawamu ke rumahku, dan aku akan membelikan pil penambah darah untukmu." Ucap lelaki tersebut.

Sang namja merasa tubuhnya sangat lemas, untung saja lelaki tersebut memeluknya, jadi namja tersebut tidak terjatuh karena tubuhnya sangat lemas.

Tak berapa lama, namja tersebut pingsan karena kehabisan banyak darah.

"Oh tidak, maafkan aku karena terlalu banyak mengambil darahmu." Ucap lelaki tersebut sembari menggendong namja manis itu.

"Kau makan apa sih? Mengapa darahmu manis sekali? Tak biasanya aku menemukan darah semanis darah milikmu." Lanjutnya.

"Sepertinya, aku akan menjadi candu dengan darahmu." Ucap lelaki tersebut sambil menyeringai.

Ia pun berlari cepat menuju apartemennya, dengan sang namja manis yang berada di gendongannya.

Di apartemen.

Sesampainya di apartemen, lelaki itu menidurkan sang namja di kasurnya.

Lalu ia beranjak untuk pergi membelikan namja tersebut pil darah.

Tak lama, suara erangan kecil terdengar di kamar apartemen milik lelaki vampir tadi.

"Nghh." Namja manis tersebut mengerang kecil saat ia terbangun dengan kepala yang sangat pusing dan tubuh yang lemas.

"A... Aku di mana?" gumamnya saat melihat sekitar, ia merasa asing dengan tempat tersebut.

"Hey, kau sudah bangun?" tanya lelaki tersebut yang baru saja kembali sehabis membeli pil darah dan makanan untuk namja manis tersebut.

"S... Sudah, a... Aku di mana?" tanya nya, lelaki itu menghampiri namja manis tersebut dan menaruh belanjaannya di atas nakas.

"Kau di rumahku." Balas lelaki tersebut.

Sesaat namja manis tersebut tampak berpikir, kemudian ia melotot marah.

"Ya! Kau mengambil darahku terlaku banyak hingga aku pingsan kan?!" ucap namja manis tersebut, sedangkan lelaki itu hanya mengangguk santai.

"Dasar tidak tahu diri." Gumam namja manis tersebut.

"Aku mendengarnya." Tegur lelaki tersebut membuat sang namja manis berdecih.

"Makanlah lalu minum pil penambah darah." Perintah lelaki tersebut.

"Aku ingin pulang." Ucap namja tersebut dengan memasang tampang melas.

"Tidak bisa, mulai sekarang kau harus tinggal di rumahku." Jawab lelaki tersebut membuat sang namja melotot.

"Hey, siapa kau seenaknya menyuruhku untuk tinggal di sini? Aku ingin pulang!" tolak namja manis itu dengan keras.

"Aku memaksa, kalau kau tidak nurut, aku akan meminum darahmu hingga kau mati." Ancam lelaki tersebut membuat sang namja beringsut ketakutan.

Lelaki tersebut menyadari bahwa namja manis itu ketakutan lantas menjawab.

"Aku bercanda, aku hanya ingin kau tinggal di rumahku. Kau pun mengontrak bukan?" tebak lelaki itu benar.

"Kau penguntit ya? Bagaimana kau bisa tahu kalau aku mengontrak?" tuduh sang namja manis membuat lelaki tersebut menatapnya kesal.

"Kau lupa kalau aku ini vampir?" tanya lelaki tersebut membuat sang namja meringis.

"Oh, kau belum memperkenalkan dirimu. Siapa namamu?" tanya lelaki itu sambil menatap sang namja manis.

"Aku Jeongin, Yang Jeongin. Kau?"

"Hyunjin, Hwang Hyunjin. Barangmu akan ku bawakan malam ini, kau tenang saja. Makan, kemudian minum pil, lalu tidurlah karena besok kau sekolah." Perintah Hyunjin.

Saat ia ingin beranjak, ia kembali menatap Jeongin.

"Ngomong-ngomong, aku satu sekolah denganmu. Aku Kakak kelasmu." Ucap Hyunjin yang kemudian keluar dari kamarnya, meninggalkan Jeongin yang terbengong di tempatnya.

"APA?!" teriak Jeongin saat menyadari bahwa Hyunjin adalah Kakak kelasnya.

Hyunjin yang mendengar teriakan Jeongin hanya tersenyum kecil.

-TBC-

Jangan lupa vomment ;*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vomment ;*

Sampai jumpa chapter depan~

Bubayy~

The Sweet Blood (Hyunjeong)[Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang