TSB 10

1.9K 176 17
                                    

Setelah kejadian tadi, keempat vampir tampan itu memutuskan untuk kembali ke rooftop.

"Kalian lihat bukan? Hawa nafsu mereka begitu besar! Aku yang dikenal memiliki nafsu paling tinggi saja masih bisa menahan diri!" ucap Changbin emosi, bahkan kini wajahnya memerah.

"Memang dasar kaum serigala murahan! Lihat yang segar dikit saja langsung nafsu." Balas Minho membuat Hyunjin berdecih.

"Dasar tidak berkaca diri." Balas Hyunjin membuat Minho melotot.

"Mungkin sudah saatnya kita menyusun strategi agar tidak kecolongan dengan mereka. Aku takut mereka memeperdaya gunakan para pasangan kita untuk menyerang kita." Ucap Chan yang mulai membuka obrolan serius.

"Kau betul juga, mereka tahu saja kelemahan kita ada di pasangan masing-masing." Balas Minho yang dianggukki Changbin dan Hyunjin.

"Tapi bagaimana caranya?" tanya Changbin.

"Kita bisa memanfaatkan Felix untuk mencari informasi mengenai mereka." Balas Chan membuat Changbin menggeleng tidak setuju.

"Apa-apaan? Bukan kah itu akan membahayakan keselamatan Felix?" tanya Changbin.

"Hey bogel, bisakah kau tenang sedikit saat ketua sedang berbicara?" tanya Hyunjin kesal, bahkan matanya kini berubah menjadi merah menyala sambil menatap Changbin sinis.

"Hey bogel, bisakah kau tenang sedikit saat ketua sedang berbicara?" tanya Hyunjin kesal, bahkan matanya kini berubah menjadi merah menyala sambil menatap Changbin sinis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cih galak sekali sih." Gumam Changbin.

Kemudiam Chan melanjutkan ucapannya.

"Maksud dari ucapanku ialah, Felix kan banyak menyimpan buku mengenai bangsa vampir maupun bangsa serigala, maka dari itu aku dan Lino akan coba mendeteksi mereka jenis vampir apa. Setelahnya aku akan menyuruh Felix untuk mencari jenis-jenis dari bangsa serigala. Lalu kita akan mencari kelemahan dari mereka apa saja. Mengerti?" tanya Chan sambil menatap ketiga temannya satu-persatu.

"Aku sangat mengerti, setelah mengetahui apa kelemahan mereka, aku akan mengambil sedikit darah Jeongin untuk memancing mereka." Lanjut Chan membuat Hyunjin bingung.

"Kenapa harus Jeongin? Kenapa bukan Seungmin atau tidak Jisung?" tanya Hyunjin membuat Chan dan Minho memasang wajah datar.

"Dikumpulan kita, Jeongin lah yang paling muda. Otomatis darah Jeongin yang masih sangat segar, Hwang bodoh Hyunjin." Sahut Minho membuat Hyunjin memutar bola matanya.

"Baiklah, aku mengizinkan." Ucap Hyunjin.

"Lalu kita membutuhkan Seungmin untuk meracik ramuan obat tidur agar para bangsa serigala itu tertidur lama jika suatu saat mereka benar menyerang kita. Jadi kita akan dengan mudah melumpuhkan mereka." Lanjut Chan lagi.

"Kemudian Jisung, aku sangat tahu kalau Kevin menyukai Jisung." Ucap Chan membuat Minho menggeram marah.

"Bagaimana bisa si b*jingan itu suka dengan squirrel kesayanganku?" tanya Minho

"Dari yang aku perhatikan gerak-geriknya, ia suka dengan Jisung karena menurutnya Jisung mempunyai pipi gembil yang menggemaskan, selain itu Jisung ialah anak yang sangat periang, maka dari itu Kevin sabgat suka terhadap tingkah periang dan menggemaskan Jisung." Ucap Chan membuat amarah Minho mendidih, Hyunjin dan Changbin pun mengelus pundak Minho.

"Ku sarankan, kau harus sedikit lebih ketat menjaga Jisung. Karena bisa saja Kevin melakukan segala banyak cara untuk mendapatkan perhatian Jisung, dan tentunya ia akan melakukan segala cara untuk merebut Jisung darimu." Lanjut Chan membuat Minho menghela nafas.

"Tidak akan ku biarkan ada orang yang berani menyentuh squirrel kesayanganku." Ucap Minho penuh penegasan.

Teett

Bel istirahat telah usai, akhirnya Chan memutuskan untuk mereka kembali ke kelas agar tidak ada yang mencurigai mereka.

***

Sepulang sekolah.

Sepulang sekolah, mereka berencana untuk tidak langsung pulang ke rumah. Melainkan mereka berkumpul di apartemen milik Changbin untuk membicarakan mengenai strategi mereka.

"Bagaimana? Apa kalian setuju?" tanya Chan ragu.

"Dengan senang hati aku mengatakan kalau aku sangat setuju, asal itu tidak menyakiti ku." Jawab Felix.

"Lagipula, tidak akan ada yang bisa menyakitimu selagi aku berada di sampingmu, Felix." Balas Changbin membuat yang lain ingin muntah mendengar ucapan lebay Changbin.

"Ya! Kenapa kalian sangat tidak suka denganku sih?" protes Changbin.

"Ucapanmu sangat menjijikan, tahu?" iti Seungmin yang menyahut, membuat yang lain menertawakan Changbin yang kini memasang wajah masam.

"Bagaimana dengan Jeongin? Apa kau setuju dengan ide ku?" kini Chan beralih ke Jeongin.

"A... Aku setuju saja." Balas Jeongin membuat Chan tersenyum.

"Seungmin? Kau setuju?" kini Chan bertanya kepada Seungmin.

"Sangat-sangat setuju! Hitung-hitung aku sekalian memperdalam ilmu meracik ramuanku, hahaha."

"Wow, kau terlihat seperti Iblis yang akan menghancurkan orang-orang, tahu?" ucap Jisung membuat Seungmin mencubitnya.

"Baiklah, aku sangat senang karena sudah mendapatkan persetujuan dari kalian. Lebih baik kita pulang sekarang, takut hari semakin larut." Ucap Chan disetujui yang lain.

Akhirnya mereka semua keluar dari apartemen Changbin, dan pulang menuju rumah masing-masing.

-TBC-

Hola? Masih adakah yang baca cerita di book yang mungkin udah berdebu ini?

Kalau ada, makasih banget kalian udah rela nunggu aku yang bahkan ga jelas update nya kapan huhu, lop yu all <3

Aku cuma mau bilang...

MEREKA KEREN BANGET WOI YAAMPUN!!!

Gangerti lagi diriku kenapa mereka bisa hawt semua, mana haje dapet zoom terus hikd ;(

Sampai jumpa abad depan~ehe

-HWANGS

The Sweet Blood (Hyunjeong)[Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang