Sungguh sangat tidak berguna apabila hidup di dunia hanya di jadikan pemuas kesenangan saja karena pada hakekatnya dunia adalah tempat untuk kita mengumpulkan amal agar bekal kita cukup untuk mencapai surganya.
Di tepian senja inilah menjadi saksi bisu telah tercapai impian seorang gadis dalam menutup aurat bagaimana seharusnya.
Seuntai kain yang dulu hanya bisa ia lihat kini iapun memakainya.
"Bagaimana rasanya, kira?"tanya hana."Nyaman,, senyaman aku melihat berakhirnya sang mentari menyinari bumi, yang sering ku sebut dengan senja."jawab kirra dengan senyum manisnya.
"Alhamdulillah,, tapi kamu itu kenapa suka sekali dengan yang namanya senja? "Tanya hana
Kirra tersenyum"karena dari senja aku belajar bahwa semua yang di anggap indah tidaklah selalu membawa bahagia karena setelah memanjakan mata justru senjalah yang mengantarkan kita pada kegelapan,, namun dari situ bukannya aku membenci senja malah aku selalu merindukannya karena keindahan senja tak harus dinikmati lama-lama ada waktunya di tutup dengan kegelapan, seperti halnya kak hana di balik kain gelap itu tersimpan keindahan yang hanya akan terbuka oleh pemiliknya."jelas kira
"Hmm gitu yah,,, eh tapi kamu juga sekarang iya kan,, istiqomah selalu yah, kamu mah memang pakarnya senja,, hehe."
"Aminn syukron kak udah yakinin aku untuk memulai, pakar senja? Kakak mah ada-ada aja"ucap kirra dengan sedikit kekehan karena ucapan sahabatnya.
"Ouh iya tadi kata kamu keindahannya hanya terbuka oleh pemiliknya kan senja bisa di lihat oleh siapa aja."
"Emm umpamanya gini seorang yang melihat itu belum tentu memiliki rasa, seperti halnya orang yang melihat senja belum tentu mengagumi keindahannya."
"Ouhh gituu."
Dialah syakirra amrattul izza sang perindu senja yang kini menutup wajahnya agar keindahannya hanya bisa di nikmati oleh seseorang yang benar-benar ingin menghalalkannya.
🌼🌻🌼
Assalamualaikum
Maaf ya klo ada typo atau semacamnya soalnya cerita pertamaku hehe😊😆👧
Jangan lupa vote dan komennya 😁😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Perindu Senja🌅
Teen Fiction~on going karena dari senja aku belajar bahwa semua yang di anggap indah tidaklah selalu membawa bahagia karena setelah memanjakan mata justru senjalah yang mengantarkan kita pada kegelapan,, namun dari situ bukannya aku membenci senja malah aku sel...