Hari ini Hari Rabu yang menyegarkan bagi seorang gadis bernama Kirra. Waktu masih menunjukan pukul 06.00 masih pagi pikirnya, sehingga ia menyempatkan diri melihat sang Mentari memperlihatkan sinarnya.
Memang benar Kirra sangat menyukai senja tapi iapun suka dengan fajar karena dengan itu ia ingat dengan sang kakak, dahulu kakaknya yang menceritakan padanya tentang kecintaannya pada senja tetapi namanya sendiri adalah Mentari.
Melihat sinar yang semakin tinggi Kirra bergegas kembali ke rumahnya dan bersiap-siap berangkat diantar ayahnya.
"Sudah siap sayang?" tanya Ayah pada Kirra."Siap dong yah, yuk berangkat." Ajak Kirra.
Setelah beberapa saat, akhirnya sampailah di depan sekolah Kirra.
Bukkk(ngasal hehe)
Suara pintu yang tertutup bersamaan dengan salam, membuat kereta besi itu berjalan menuju persinggahan selanjutnya.
Berjalan pula Kirra menuju sekolahnya dengan hati riang dan ceria, senyumnya selalu ia kembangkan walau orang tak bisa melihatnya.
Namun mulai menyusuri koridor ia mendengar bisikan-bisikan yang membuat senyumnya memudar.
Ihh sekolah kita kedatangan teroris baru nih
Bukannya ninja di Jepang yh kok ada di sini
Ehhh mumi lewat tuh!!
Dan masih banyak celotehan siswa lainnya. Sedangkan Kirra sendiri dia hanya bisa menghela nafasnya sambil terus berjalan menuju kelasnya.
"Sabar yh kirr," kata Kayla.
"Eh Kayla, iya gak papa kok." Jawab Kirra.
"Yaudah yuk bareng."
Kirra mengangguk dan berjalan berdampingan bersama kayla. Setelah sampai di kelas,,,
"Ada tugas nggak kay?" tanya Kirra.
"Nggak ada sih, kamu nggak belajar yh?"
"Hehe... Cuma ngecek aja tadi pagi soalnya semalem aku ta'lim."
"Ouhh ta'lim dimana? Aku ikut boleh nggak?"
"Eh.. Aku fikir kamu bercadar karena ikut ta'lim kaya aku."
"Aku bercadar karena keturunan sih, keluarga aku keturunan kyai gitu jadi dari kecil emang udah di ajarin sunnah."
"Ouh gitu yh"
"Iyah, tapi aku boleh kn ikut?" tanya Kayla lagi.
"Boleh, boleh banget malah." Jawab Kirra dengan senang hati.
"Syukron katsiran Kirra"
Baru sehari mereka berkenalan tetapi sudah seperti teman akrab. Begitulah ketika dua orang yang sehati dan sefaham akan agama pasti mudah baginya untuk saling beradaptasi.
Kringggg
Bel istirahat berbunyi waktunya bagi mereka mengistirahatkan fikiran agar kembali fresh.
Jika kebanyakan siswa menuju kantin Kirra dan Kayla menuju Masjid yang berada pojok Tenggara paling belakang sekolah, dan ketika akan ke Masjid maka di
situlah pertemuan antara perempuan dan laki-laki sehingga penjagaan di perketat dengan adanya cctv.Selesai dengan rabbnya Kirra dan Kayla bergegas menuju kantin untuk sedikit menyegarkan tenggorokan dengan membeli minuman.
"Kamu mau beli apa Kirr? Biar sekalian aja.""Aku cuma pengin air mineral aja sih, tapi nggak papa kamu yang beliin?"
"Nggak papa kok kamu duduk aja dulu"
"Oke syukron yh kay"
Kayla mengangguk dan berjalan menuju mbak-mbak kantin membeli pesanan.
Sedangkan Kirra menunggu Kayla dengan melihat isi kantin yang begitu ramai namun tak sengaja ia melihat ada tiga perempuan dengan jilbab yang tak menutupi dadanya dan rok yang lebih tinggi dari mata kaki menuju meja tempatnya duduk. Kirra pun menunduk takut salah faham dengan pikirannya, namun tiba-tiba
Byurrrr
***
Fatih pov
Aku baru saja keluar dari masjid setelah selesai melaksanakan sholat dhuha. Cukup lelah berjalan dari kantor guru yang ada di depan menuju masjid membuatku haus, namun jarak kantin siswa laki² masih jauh.
Sehingga aku memutuskan untuk singgah sebentar di kantin perempuan.
Sampai disana kejadian mengejutkan terpampang di depan mata saat aku baru saja berada di pintu kantin."Kirraaa"
Aku melihat Kayla menjerit memanggil nama Kirra dan berjalan menuju Kirra yang bajunya sudah basah kuyup karena di siram salah satu siswa yang kutahu dia bernama Rania, aku tahu Rania adalah anak salah satu donatur di sekolah ini namun sayang sikap wibawa dan kedermawanan ayahnya tak menurun padanya.
"Maksud kamu apa Rania? salah apa Kirra sama kamu?" tanya Kayla dengan pelan namun menahan amarah.
"Dia nggak salah apa-apa kok, cuman kita mau teror dia dulu sebelum dia yang neror kita." Jawab Rania.
"Maksud kamu?" kulihat Kirra angkat bicara.
"Iya kamu kan teroris, iya nggak temen-temen?"
Hahahahah
Tawa seluruh anak kantin menggema namun ada juga yang menatap Kirra kasihan. Dan aku begitu bodohnya aku berdiri di depan pintu bukannya melerai, segera aku berjalan menuju keributan itu."Rania apa maksud kamu melakukan itu pada Kirra?"
🌅🌅🌅
Syukron katsiran=terimakasih banyak
Assalamualaikum temen² maaf yh baru up sekarangMungkin pendek ceritanya dan sebentar lagi juga aku mau berangkat ke pesantren kira² masih ada yang mau nunggu gk yh cerita ini 😢
Tapi insya allah aku bakal usahain di pesantren sambil nulis jadi pas libur tinggal ketik trs up sekalian banyak
Bantu aku yah dengan vote dan komen kalian krna dengan itu mood aku nulis jadi tambah semangat😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Perindu Senja🌅
Teen Fiction~on going karena dari senja aku belajar bahwa semua yang di anggap indah tidaklah selalu membawa bahagia karena setelah memanjakan mata justru senjalah yang mengantarkan kita pada kegelapan,, namun dari situ bukannya aku membenci senja malah aku sel...