Atharva berjalan menuju kelasnya bersama dengan kedua sahabatnya. Laki-laki itu berjalan dengan wajah datar. Namun, tetap banyak siswi perempuan yang berteriak histeris saat mereka bertiga melewati nya.
Pemandangan ini sudah biasa terjadi. Karena mereka bertiga emang populer. Atharva yang merupakan most wanted dan ketua basket, Dave yang menjadi ketua ekskul band dan Kevin yang berprestasi dengan kemampuan bahasa inggris nya.
"Dave apa gue seganteng itu? Sampe mereka histeris liat gue?" tanya Kevin narsis.
Dave memasang muka ingin muntah, "Va, lo punya kantong kresek nggak? Gue pengen muntah denger omongan si kutil badak!"
Atharva hanya menatap malas kedua sahabatnya, "Berisik!" Ketus Atharva lalu meninggalkan kedua sahabatnya itu.
Tiba-tiba Kevin merangkul Dave, "Gue rasa dia punya masalah. Suruh dia curhat sama mama dedeh boleh kali ya."
Dave melepaskan rangkulan Kevin dengan kasar lalu menyentil kepala Kevin.
"Eh kambing! Lu demen banget sama kepala gue!" ucap Kevin sambil memegang kepalanya.
Dave menatap Kevin malas, "Berisik lu banci!" ketus Dave lalu laki-laki itu berjalan cepat meninggalkan Kevin.
"Hah.. Sebenernya salah gue tu apasih? Kenapa mereka berdua seneng menganiaya gue? Ya Tuhan cogan lelah." keluh Kevin dramatis.
Laki-laki itu mengambil ponsel di tas nya, ia melihat jam di ponselnya, "Masih ada sepuluh menit lagi sebelum bel, daripada gabut dikelas, mendingan gue gangguin si Arla dulu.
"Lo emang cerdas Kevin! Dan juga ganteng tentunya." pujinya pada dirinya sendiri lalu laki-laki setengah waras itu berjalan menuju kelas Arla.
Setelah sampai didepan kelas Arla, Kevin menyembulkan kepalanya untuk melihat apakah Arla ada dikelas.
"Ngapain lo ngintip-ngintip?!"
Suara itu membuat Kevin terjatuh karena saking kagetnya, "ANJ-ASTAGFIRULLAH ARLA?!" Laki-laki itu hampir saja mengumpat.
"Ngapain lo disini?!" ucap Arla tidak santai.
"Gue kangen sama lo. Lo nggak kangen gue?" tanya Kevin sambil mengedipkan sebelah matanya.
Arla bergidik ngeri melihat tingkah Kevin, "Kenapa lo jadi nggak waras sih?!"
"Cogan mah bebas la," ucap Kevin pede sambil membuat jambul dirambutnya. Arla ingin mengeluarkan isi perut nya melihat tingkah Kevin yang menjijikkan.
"Balik ke kelas lo sana!" suruh Arla sambil mendorong Kevin.
"Bentar, La. Ada yang mau gue omongin." ucap Kevin dengan wajah serius.
"Apalagi?" tanya Arla kesal.
"Jadi jawaban yang semalem apa? Gue nungguin tau, lo tau nggak? Nunggu tuh nggak enak." tanya Kevin sambil membenarkan kerah bajunya.
Arla menaikkan sebelah alisnya,"Lo ngomong apasih?" tanya Arla tidak mengerti.
"Gue kan nembak lo semalem? Lo lupa?" tanya Kevin tidak percaya.
"Lo gila! Lo nggak nembak gue!" ucap Arla kesal lalu meninggalkan laki-laki setengah waras yang sedang termenung.
"Gue nggak akan nyerah la! Gue tau lo suka sama gue! Duh baru ini cogan ditolak." ucap Kevin dengan pede nya.
------
Shea hanya berdiam diri dikelas nya. Ia berharap Atharva menghampiri nya dikelas. Namun, Atharva tidak muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEATHARVA
Teen Fiction"Mungkin aku ga bisa kasi semuanya secara abadi buat kamu, tapi setidaknya aku udah kasi semua yang aku perjuangin buat kamu." Hati yang beku kembali mencair membuat rasa nyaman dan cinta, tulusnya cinta mengobati luka. Ice boy, itulah julukan se...