• 1 •

3.4K 203 3
                                    

•••

Happiness
Disclaimer© Masashi Kishimoto
A Sasusaku Story

• 1 •

Written by LIANA2789
Genre: Fanfiction, Drama
Rate: Teen

•••

.

.

.

"Aku merasa kau telah gila saat ini, Uchiha Sasuke." Ucap Fugaku dengan nada sarkastis.

Sasuke memandangnya tak kalah tajam, membalas tatap dengan rasa beraninya. Nyalinya tidak sekalipun merasa ciut akibat bentakan sang ayah.

Ia merasa cukup kebal dengan semua bentuk kekerasan Uchiha Fugaku. Baik dari bentakan hingga kekerasan fisik seperti tamparan atau bahkan pukulan, semua pernah ia rasakan.

Ayahnya menatapnya dengan amarah memuncak. Bahkan disaat dirinya dirawat dirumah sakit, mata itu tak berhenti memperlihatkan bara emosinya.

"Jika aku sudah gila, maka kau lebih gila lagi dariku." Balas Sasuke dengan sinis.

Telapak tangan Fugaku terangkat, bersiap untuk menampar wajah dengan raut menyebalkan dihadapannya. Namun gerakannya terhenti di udara, ia segera mengurungkan niatnya.

Sasuke memandangnya remeh, dirinya tak sekalipun merasa takut. "Mau menamparku?" Ledek Sasuke.

Wajah Fugaku yang mulai memerah akibat dari amarahnya. Dia berusaha menekan keras ledakan emosinya. Kakinya melangkah untuk meninggalkan kamar inap putra bungsunya.

Tangannya membanting kasar pintu ruangan hingga menimbulkan suara benturan keras. Mata hitam Sasuke menatap sosoknya yang telah menghilang di balik pintu.

Tatapan yang berbeda. Matanya mendadak menjadi sendu.

Cklek

Ganggang pintu kembali terputar. Kakaknya menampakkan diri disaat itu. Sekilas kedua mata mereka saling bertemu tatap, Sasuke membuang muka pada jendela di sebelah kanannya.

Itachi menghela nafas lelah. Ia menghampiri tubuh adiknya yang duduk diranjang rumah sakit. "Bertengkar kembali dengan ayah?" Tanya Itachi.

Sasuke mendengus kesal, "Perlukah aku menjawab? Kau sudah tahu semua."

"Hormatilah, dia ayahmu." Tutur Itachi.

"Persetan dengan gelarnya, untuk apa aku menghormati orang yang tak mau menghormatiku?" Bantah Sasuke.

Itachi menghembuskan nafas kasar. Adiknya memanglah orang yang keras kepala, seperti sang ayah. Watak dan sikap keduanya memanglah keras namun hati kecil mereka memanglah terlampau lembut.

Dan Itachi mengakui bahwa dirinya lebih mirip sang ibu, Uchiha Mikoto. Sosok dengan pemikiran dingin dan bijak. Ibunya biasa menjadi penengah jika terjadi pertengkaran, terlebih antara Fugaku dan Sasuke.

Sayang sosoknya telah tiada. Sejak dua tahun silam. Setelah kepergiannya rumah menjadi terasa hampa.

Fugaku, Sasuke, dan Itachi mulai menjadi tak terarah. Hubungan antar anggota keluarga semakin merenggang seiring berjalannya waktu.

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang