• 7 •

1.7K 161 16
                                    

•••

Happiness
Disclaimer© Masashi Kishimoto
A Sasusaku Story

• 7 •

Written by LIANA2789
Genre: Fanfiction, drama
Rate: Teen

•••

.

.

.


Dalam batin mereka berbicara. Lewat tatap mereka berbincang. Tapi semua tidak pernah bisa dipahami dengan jelas saat kedua mulut mereka bungkam.

Seusai menarik pergelangan tangannya tanpa kejelasan, kini Sasuke hanya diam dihadapannya. Jika boleh dikata, Sakura sedikit merasa penasaran dengan perilaku aneh Sasuke yang tidak biasa terjadi.

Menurut dirinya, Sasuke adalah orang yang begitu misterius sekaligus menyebalkan. Beberapa hari berada di rumah sakit membuatnya nyaman berinteraksi dengan Sasuke. Walau terkadang pemuda itu benar-benar menguras emosi dan rasa penasarannya.

"Jadi, kau akan pulang?" Sakura menoleh. Dia menganggukkan kepalanya singkat.

Bisa dilihat bahwa wajah tampan itu kembali pada masa awal mereka bertemu. Begitu dingin. Namun dari postur tubuh, seperti ada yang disembunyikannya di lubuk hati. Tentang rasa gelisah atau sejenisnya, Sakura tidak tahu pasti.

Ada sesuatu yang salah dengan tingkah Sasuke.

"Aku tahu ini bodoh, tapi bisakah kita menjadi teman?" Tanya Sasuke.

Matanya membulat. Dan sedetik kemudian ia tertawa geli. Raut wajah Sasuke berubah sepenuhnya, terganti oleh wajah bertanya dengan alis naik.

"Kupikir, kita sudah menjadi seorang teman, bukan?" Tanya Sakura kembali.

Hati kecil Sasuke meronta kesal. Ini bukan yang diinginkannya. Entahlah, Sasuke tidak pernah tahu apa yang diinginkannya.

Untuk saat ini, dia hanya ingin dengan Sakura. Bersamanya. Menjalin sebuah hubungan, yang mungkin khusus dan lebih dari kata "teman".

Tapi lidahnya terlalu kelu untuk mengucapkan sebuah kata yang tepat. Semua semakin rumit ketika mata hitamnya melirik pada wajah Sakura yang tampak cantik disaat seperti ini.

Sial!

"Bukan hanya itu. Aku ingin kita lebih  dari, err.."

Sakura menanti kelanjutan dari kalimat itu. Sementara Sasuke menahan nafasnya saat memandang wajah Sakura dari jarak dekat. Jantungnya terpompa cepat hanya untuk mengatakan keinginan hatinya.

"Lebih dari apa?"

Oh, mungkin Sasuke menyesal telah mengatakan penggalan kalimat tadi. Kini nyalinya naik turun untuk mengatakan hal yang sebenarnya telah dipikirkannya sedari kemarin.

"Aku, ingin kita menjalin hubungan khusus." Jelas Sasuke sambil membuang muka. Dia berharap dalam hati Sakura tidak melihat rona pipinya.

"Hubungan khusus? Aku semakin tidak mengerti."

Sasuke ingin sekali membenturkan kepalanya ke tembok baja ketika tahu bahwa Sakura adalah seorang gadis yang tidak peka. Sementara Sasuke menyadari, dirinya tidak pandai dalam berkata-kata. Cocok sudah.

"Aku suka padamu, Sakura. Jelas?" Ucap Sasuke dengan suara kecil.

Mata hijau indah yang bagaikan emerald tersebut memandangnya terkesiap. Gadis itu kini tengah berpikir dan memastikan bahwa apa yang diterima oleh telinganya tidaklah salah. Tentunya dia tidak ingin salah dengar, apalagi dengan kalimat seperti itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang