• 3 •

1.6K 153 2
                                    

•••

Happiness
Disclaimer© Masashi Kishimoto
A Sasusaku Story

• 3 •

Written by LIANA2789
Genre: Fanfiction, Drama
Rate: Teen

•••

.

.

.

Sakura kembali menginjakkan kakinya dibangunan rumah sakit. Dirinya melintasi lorong, melewati berbagai pasien dan karyawan dalam rumah sakit. Tangannya mencengkram erat tali tas yang dibawanya.

Kepalanya tertunduk, ia merasa malu untuk datang kemari. Entah untuk alasan apa ia merasa malu. Sakura terus berjalan menuju kearah suatu ruangan, tanpa bertanya arah ataupun bersapa ria bersama orang lain.

Sejak ia datang, Sakura bisa menghapal letak ruangan dan seluk beluk lorong. Dia masihlah memiliki otak yang cerdas, sama seperti dulu. Walau kini bedanya, ia tidak pernah memikirkan apa dampak dari perlakuan yang dilakukannya dimasa lampau.

Bruk

Sakura jatuh terduduk dilantai dingin rumah sakit. Bahunya terasa nyeri akibat benturan keras dari seseseorang. Mata emerald-nya mendongak untuk menatap siapa orang yang telah membuatnya terjatuh.

Ia menemukan seorang pemuda sebaya dengan dirinya, melihatnya dengan tatapan datar. Sosok tersebut tengah berdiri dengan tiang infus disamping tubuhnya.

Diakui olehnya bahwa wajah pemuda itu cukup tampan, malahan terlihat sangat tampan. Sakura sempat diam terpaku ketika menatap wajahnya.

Namun bayangan kesempurnaan tentang orang tersebut hilang sudah setelah ia melangkah acuh tanpa menolong dirinya. Sebuah tindakan yang begitu membuat Sakura naik pitam.

Kepalanya menoleh kearah belakang, tatapannya tertuju pada punggung tegap yang terbalut oleh baju pasien rumah sakit tersebut. Dalam hati, Sakura mengumpat dan menyumpahi agar pemuda itu terkena karma atau semacamnya.

"Dasar! Tidak sopan sekali!" Gerutu Sakura.

Puk

"Anda baik-baik saja?" Sakura dibuat terkejut karena sebuah tepukan dibahunya. Secepat kilat pandangannya beralih kembali kearah belakang.

Sesosok pria dengan jas putih panjang bisa dilihatnya. Ia tersenyum lembut padanya. Ada satu hal yang diketahuinya, dia mungkin seorang dokter dirumah sakit ini.

Tapi, satu pertanyaan temgah hinggap didalam pikirannya. Sejak kapan pria tersebut berjongkok dibelakangnya?

"Nona? Nona, kau dengar aku?" Sakura kembali dalam kehidupan nyatanya. Pria dihadapannya itu kini melempar pandangan bingung.

"Aku baik-baik saja," jawab Sakura singkat.

Tangan Sakura terulur untuk menerima bantuan dari pria bersurai abu-abu tersebut. Alisnya sedikit tertekuk kala menyadari bahwa pria itu mengenakan masker hitam yang menutup separuh wajahnya.

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang