Derap langkahnya bergema di seluruh penjuru koridor yang remang-remang. Sepatu pentonfel nya mengkilap seiring langkah kakinya, ketegasan dalam langkahnya membuat siapa saja akan merasakan intimidasi setiap langkah demi langkah. Ia pun menghentikan langkahnya tepat didepan pintu berbahan kayu yang sedikit reyot. Tangannya menggenggam kenop pintu dan memutarnya.
Terlihatlah pemandangan yang sangat berantakan. Kertas dimana-mana, buku-buku yang telah dirobek, meja dan kursi berserakan, serta beberapa pintu lemari telah dibuka dan dapat dilihat terdapat gelas-gelas kaca pecah. Anggaplah seperti kapal pecah, begitu keadaan yang dapat digambarkan.
Ia pun melanjutkan langkahnya dengan hati-hati dan sesekali merombak-rombak kertas atau pun isi lemari meja yang ada ditengah ruangan ini. Matanya menatap liar ke seluruh penjuru ruangan. Ia masih terus mencari, sampai tak sadar bahwa dia tak sendiri.
"Mencari ini?"
Suara itu menginstruksikan pemuda bersepatu pentonfel untuk segera waspada. Dengan gerakan yang cepat, ia mengambil pistol dan membuka pengaman, serta segera meluncurkan peluru. Namun tidak ada yang terjadi, ia hanya dapat mendengar kekehan dari pria yang ada di ambang pintu.
"Go to hell, Gigolo"
Setelah berkata, pria itu melancarkan tinjuannya ke rahang pemuda bersepatu pentonfel. Pemuda itu kelimpungan dan jatuh dengan disisi bibirnya berdarah.
______________________________________
__________
___a random story
M E M O R I E S
written by chamomile(p.c)
___
__________
______________________________________Action/Historical/Mystery/Minor-Romance
Warning: typo(s), plot hole(s), etc..
.
.Telapak tangannya memijit-mijit bahunya yang pegal. Sesekali umpatan demi umpatan dia ucapkan dari mulutnya. Tangannya yang lain memilah-milah kertas yang berserakan dimejanya.
"Tch, menyusahkan"
Beberapa kertas yang tidak sengaja menempel dibawah alas sepatu boot nya, membuat kakinya menghentak keras ke lantai hingga bunyi menggema di ruangan yang ia tempati.
"Mission Complete, Sir"
Tangannya memegang earphone yang menggantung didaun telinganya. Matanya menatap tajam ke kertas yang ia letakkan di atas meja.
"Good, kirimkan kertas-kertas itu kesini. Lalu kau bisa meliburkan diri."
"Yes, Sir!"
Tangannya mengepal meninju ke udara menandakan betapa bahagianya bila diberi tugas lalu libur dengan waktu yang tak ditentukan. Jangan lupa, bayarannya akan selalu mengalir seperti air terjun.
"Waktunya pulang~"
Selama di perjalanan ia mendudukkan dirinya ditempat yang tersedia di dalam bus sembari kendaraan tersebut melaju dengan kecepatan sedang.
Matanya memandang keluar jendela, menampakkan orang-orang yang sibuk dengan kegiatannya. Satu persatu orang yang ada di dalam bus pun turun sesuai rute dan tujuan masing-masing. Membuat keadaan didalamnya sepi, hanya tiga atau empat penumpang termasuk dirinya dan supir.
![](https://img.wattpad.com/cover/183459831-288-k329905.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
U N I T
De TodoIn each unit various kinds of stories with different lines. "Jika kamu tidak bisa menebak jalan ceritanya, maka buatlah jalan cerita itu sendiri dengan pemikiranmu."