PUPUS

65 3 0
                                    

Wendy POV

Di pagi hari yang cerah ini aku pergi berjalan jalan di taman kota bersama hobbie oppa. Iya aku terasa bosan jika harus dirumah terus lalu pergi latihan menyanyi dengan diantar supir ku, itu sangat membosankan apalagi tidak ada pemandangan yang bisa kulihat agar aku tak bosan lagi. Ya mau gimana lagi ini sudah takdir hidupku aku harus menjalani nya dengan semangat dan ikhlas.

"Oppa apa kau tak ingin memiliki kekasih?" Pertanyaan itu tiba tiba muncul begitu saja dari mulut ku. Aku merasa hobbie oppa tiba tiba diam saja sepertinya dia sedang memikirkan perkataan ku tadi. Lalu aku bertanya lagi padanya "oppa apa kau mendengar kan ku?" Lalu dia menjawab dengan perasaan ragu aku bisa merasakannya.
Iya aku sudah lama mengenal hobbie oppa tak biasanya dia menjawab dengan nada ragu ragu seperti itu dia termasuk orang yang sangat pede menurutku.
Melihat hobbie oppa orang yang ceria dan baik hati seperti itu aku jadi menyukai nya dan menyayangi nya tentu saja sebagai teman ku yang sudah ku anggap oppa laki laki ku sendiri, karena aku anak tunggal jadi baru kali ini aku merasakan kasih sayang Kakak laki laki.
Lalu aku mengatakan jika dia memiliki kekasih nantinya dia harus mengenalkan nya padaku. Karena menurut ku siapapun yang akan menjadi kekasih nya dia harus bersikap baik dan selalu menyayangi maupun mencintai oppa ku dengan setulus hatinya. Tentu saja karena hobbie adalah orang yang baik kepada siapapun termasuk wanita. Dia sedari dulu yang selalu menjaga ku dan berada disamping ku dalam keadaan susah maupun senang. Karena itu aku begitu tertarik dan terkesan dengan apa yang ia lakukan kepada ku.

"Hmm wewen apakah kau ingin makan es krim?"
"Aaah tentu saja oppa aku ingin. Diamana kah letak nya?aku ingin kesana." Jawab ku sambil bergerak seperti menerka arah tempat tersebut berada.
"Ayo sini ku bantu menuntun mu" lalu dia membantu menuntun ku ke arah jual es krim tersebut.
"Kau ingin rasa apa wewen?"  "Ah hmmm aku ingin rasa vanilla saja oppa" yah eskrim vanilla rasa kesukaan kuu, lalu hobbie oppa mengambilkan nya untuk ku.
"Ini berhati hatilah memakan nya jika tidak nanti bakalan jatuh"  "arraseo oppa" lalu aku meraba es krim tersebut untuk mengambilnya dari tangan hobbie oppa. Saat es krim telah ditangan ku aku mulai merasakan es krim ini. Es krim ini bercone dan bentuk nya yang bulat seperti 2 tumpukkan. Lalu aku merasakan es krim yang dingin ini begitu lezat.
" Ya! Wewen bibir mu sedang berlepotan karena es krim nya hahaha" dia menertawai ku karena bibir ku berlepotan karena es krim yang ku makan. "Aissshh oppa kenapa kau tertawa apa kah lucu bagimu?"
"Hahaha sudah jangan cemberut begitu nanti kau tak cantik lagi sini kubantu bersihkan" lalu aku merasakan tangan nya mengarah ke arah bibir ku dan mengelap bibir ku dengan sapu tangan yang ia bawa. Karena aku dapat mencium bau parfum maskulin yang ia pakai.
Seketika dada ku berdegup kencang saat dia melakukan hal itu kepada ku. "nahhh sudah terlihat bersih dan kau cantik seperti semula lagi hehe" kekeh nya lagi.
"Humm oppa apakah kau mau menemani ku nanti berlatih?"
"Kapan kau akan pergi latihan?" Tanya nya padaku
"Nanti jam 10 bagaimana?" "Ohh ayo aku akan menemani mu tuan putri hehe" lalu dia menjawab dengan nada becandaan nya itu lagi.
"Hmm ngomong ngomong Wen kau akan berlatih ditempat kau trainee dulu?"
iya dulu aku pernah menjadi trainee menjadi idol  sebelum kecelakaan yang ku alami 1 tahun yang lalu. Lalu keinginan ku menjadi idol telah pupus begitu saja semenjak apa yang telah terjadi pada ku kini. Tetapi aku tetap memutuskan untuk hanya berlatih nyanyi disana. Dan aku ingin suatu saat menyumbang kan keahlian ku. Selain aku hobbi menyanyi aku juga sangat lihai memainkan piano. Jadi aku selain pergi berlatih suara ku, aku juga akan berlatih piano dan itu membuat perasaan ku tentram tentunya.
Aku tidak akan pernah patah semangat hanya karena aku sudah tak bisa melihat lagi. Aku sudah belajar untuk merasakan benda disekitar ku maupun not yang ada di piano aku sudah bisa terbiasa memainkan nya walaupun penglihatan ku sudah tak berfungsi lagi.
"Iya oppa. Wae?" "Anni, hanya saja apakah mereka baik padamu?dan membantu mu?"
"Ahh yappp mereka baik sekali padaku mereka tetap menuntun ku hingga aku lihai memainkan piano kini."
"Dan ada Irene eonni Yang selalu sabar membantu ku hehe,kurasa dia orang yang sangat cantik dan baik aku bisa merasakan itu saat aku meraba wajah nya" jelas ku pada hobbie oppa.
"Wahh benarkah?apakah kau mau mengenalkannya pada oppa mu ini?" Tanya nya dengan nada gurauan nya itu.
"Haha aku ingin oppa tetapi,mianhe sepertinya kau kurang beruntung karena dia telah memiliki kekasih" jawab ku dengan nada murung yang ku buat buat. "Wah sayang sekali yahh,tapi tak apa masih ada kau yang mau dengan ku tentunya hehe" pernyataannya seketika membuat ku malu dan menunduk menyembunyikan pipi ku yang tengah merona tentunya. "yak yak lihatlah kau malu wewen hahaha" tawanya menggelegar melihat ku salah tingkah. Lalu aku memukul lengan tangannya.

Setelah berjalan jalan di taman kota kami, kami berangkat pulang lalu hobbie oppa mengantarkan ku kerumah.
"Baiklah wewen yang cantik jam 10 akan ku jemput kau byee" pamitnya pada ku.
"Kalian sudah pulang?wahh terimakasih jhope kau telah menemani wendy kami" ibu ku datang menghampiri kami. "Ahh bukan apa apa eomma" jawabnya dengan nada malu sepertinya lalu aku tertawa membayangkan ekspresi nya.

Jangan jadikan kekurangan mu untuk menghentikan segala yang telah kau cita cita kan. Teruslah berkarya apapun keadaan mu selagi itu positif untuk kau lakukan.

GONE (SUGA X WENDY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang