Morning

63 3 0
                                    

Author POV

Matahari telah terbit seolah dia sedang membuka jendela dunia menandakan hari telah pagi. Yang mengharuskan siapa pun harus bangun untuk melaksanakan aktifitas nya masing masing.
Langit dan bumi pun mulai cerah akibat cahaya matahari yang menerangi. Dan membuat siapa saja menjadi senang karena kegelapan telah berakhir.
Namun berbeda dengan gadis cantik dan ceria ini dia tetap melihat adanya kegelapan meski Dipagi hari pun.

"Son Wendy ayo bangun sudah pagi"
"Nee eomma" gadis yang bernama Wendy itu pun bangun dari tidur nya. Dia selalu bangun dengan ceria Dipagi hari apalagi pagi ini dia akan pergi dengan seseorang yang telah menerangi hidup nya selama ini.

"Morning world." Ucapnya saat terbangun dan duduk ditepi ranjangnya.  "Yap aku yakin pagi ini sangat cerah karena aku bisa merasakan kehangatan di pagi hari ini" ucapnya sembari melangkah kan kakinya menuju kamar mandi. Dia sedang bersiap siap karena akan pergi jalan jalan pagi bersama hobbie sunshinenya.
Saat dia berjalan ke arah meja makan ada seseorang yang masuk kerumahnya  memanggilnya dengan semangat. "heeyyooo Wendy apakah kau sudah bangun? woaaaahhh ternyata kau sudah bersiap siap ya cantik?" Begitulah kehebohan J-Hope Dipagi hari yang membuat Wendy mengembangkan senyum nya saat ini.
"Yap tentu saja aku sudah tak sabar ingin berjalan jalan oppa"kekeh Wendy.
"Baiklah sekarang mari kita sarapan kemarilah J-Hope mari kita sarapan bersama sama" tawar eomma Wendy dengan ramahnya .

Jhope POV

Taman kota.

Aku dengan senang nya menemani wendy gadis cantik ini kemana pun dia ingin pergi. Aku selalu senang jika selalu berada disisi nya. Dia sangat baik cantik dan juga tak pernah banyak mengeluh. Dia gadis yang tulus. Terkadang aku berpikir dia sangat baik di dunia tetapi kenapa tuhan memberi nya ujian yang berat yaitu menghilang kan penglihatan nya? Karena itu aku selalu ingin menjaga nya disaat dia berada dimasa sulitnya ini. Aku ingin menjadi orang yang berguna dan penting baginya.

"Hmm Wendy apakah kau masih ingin berlatih nyanyi?"
"Yaa tentu saja oppa itu mimpi ku dari kecil aku tidak akan menyerah akan mimpi ku" ya itulah yang aku sukai dari nya dia tetap semangat menjalani hidupnya meski kondisi nya seperti ini. Iya Wendy dulu memang orang yang selalu bersemangat latihan nyanyi untuk mengejar mimpinya, semenjak sebelum kecelakaan yang menimpanya hingga menghilang kan penglihatannya kini. Namun kini dia tetap dia menyerah dengan apa yang di impikannya.
"Baguslah aku senang mendengarnya" kata ku saat kami sedang berjalan berdampingan di taman kota pada pagi hari yang cerah ini. "oppa apakah kau tak malu dengan orang orang sekitar karena harus membawa ku berjalan jalan seperti ini?"
"Anni, untuk apa aku malu?hey yang benar saja aku sedang berjalan dengan gadis cantik dan baik hati seperti ku wewen." Kekeh ku saat menjawab pertanyaan nya.
"Oppa apakah kau ingin memiliki kekasih?" Pertanyaan nya sungguh membuat jantung ku berdegup pasalnya. Aku sudah lama menyukai nya dan tentu saja aku ingin menjadikan dia kekasih ku tapi aku sadar diri dia mungkin Tidak ingin menerima ku jika ku nyatakan perasaan ku padanya.  Jadi aku hanya memendam nya saja. "Oppa apa kau mendengar ku?" Sambungnya lagi saat dia merasakan aku hanya diam saja.
"A-aahh ya tentu saja aku ingin tetapi belum saat nya, karena aku rasa aku belum menjadi orang yang pantas buatnya wen"
"Ooh gitu oppa maukah kau mengenalkan kekasih mu nantinya kepada ku?" "Tentu saja" jawab ku dengan semangat.

Bahkan aku berharap kau lah kekasih ku son Wendy  -batin jhope.

"Kurasa akan beruntung jika siapapun yang akan menjadi kekasih mu oppa hehe" perkataan nya membuat lamunan ku buyar.
"Kurasa .tetapi belum ada wanita yang menyukai ku wen hehe" jawab ku seperti  nada bercanda.
"Tentu ada oppa kau itu orang ceria penuh semangat dan juga baik kau juga tampan aku masih sangat ingat wajahmu dulu oppa hehe" seketika jantung ku makin berdegup kencang saat Wendy memuji ku.

Pada pagi hari ini hari ku semakin cerah berkat son Wendy.

Min crop.

Author POV

Jika suasana pagi hari di kediaman Wendy sekeluarga tampak ceria dan bahagia, berbeda dengan suasana di pagi hari di perusahaan keluarga min crop.
Perusahaan di kantor tersebut tampak panik seluruh pekerja terlihat dengan sigapnya bolak balik ke ruangan satu dan lainnya, dan mereka semua tampak sangat disibukkan akan sesuatu.

Drrt
drrt...
Telpon tersambung,
"Ya. Hallo?"
"Tuan gawattt..." Suara dari sebrang telfon sana berbicara.
"Ada apa pak Kim?cepatlah katakan jangan membuat ku panik jugaaa!" Jawabnya dengan tegas.
"Pak saham perusahaan turun"
"Apaa?kenapa bisa?cepat kau atasi masalahnya." Jawabnya dengan suara kepanikan.
"Baiklah tuan."

Suga POV

Bagaimana bisa suasana di pagi hari ku disambut dengan kabar buruk seperti itu aissshh.
Aku langsung segera berangkat ke kantor dengan kepanikan melanda pada ku. Aku segera mengambil kunci mobil dan melesat ke kantor.
Aku berjalan melewati pintu masuk kantor lalu ku melihat resepsionis dan juga beberapa pegawai kantor lainnya yang membungkukkan badannya 90° ke arah ku. Terlihat dari wajah mereka semua ekspresi takut dan cemas saat aku datang memasuki kantor ini.
Melihat keadaan mereka seperti itu aku semakin panik dan mempercepat jalan ku ke arah ruang rapat.

Disinilah aku sekarang berada diruang rapat sedang mendengarkan beberapa pendapat pegawai lainnya.
Aku seorang CEO muda yang menuruni jabatan ayah ku karena ayahku telah meninggal sehingga aku lah yang meneruskan perusahaan nya.
"Jadi, beberapa perusahaan telah membatalkan kontrak mereka dengan perusahaan kita. Jadi sebaiknya kita segera menawarkan saham ke perusahaan lainnya yang pasti lebih maju dari kita. Agar saham perusahaan kita naik lagi. " Iya begitulah pendapat pak Kim sekretaris ku didepan sana.
"Bagaimana tuan?apakah anda setuju?"
"Iya silahkan lakukan saja, asal itu baik untuk perusahaan" jawab ku dengan pasrah. Aku sudah pusing memikirkan perusahaan ini karena sebenarnya basic ku tidak lah tentang menjalani bisnis perusahaan. Aku hanya pasrah saat dimintai menggantikan posisi ayahku, karena jika bukan aku siapa lagi? Aku hanya mempunyai seorang adik perempuan, sementara dia juga sedang menjalani masa trainee. Dia juga ingin mengejar cita cita nya sebagai idol. Sementara aku? Hanya bisa menerima nasib ku sebagai CEO. Awal nya aku bercita-cita menjadi produser tetapi keinginan itu harus ku kubur dalam dalam.

Begitulah pagi hari ku yang dihadapkan tentang masalah saham tidak dengan sebuah lagu yang indah.

GONE (SUGA X WENDY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang