6. Hotel Room pt.2

2.2K 330 53
                                    

Warning!
.
.
.
.
.






Ketukan di pintu kamar mandi menginterupsi kegiatan panas kedua pemuda didalamnya. Si model cantik yang tengah mendesah nikmat harus menggigit bibirnya kuat-kuat agar desahan yang ia keluarkan tidak lagi terdengar. Sementara si fotografer Park tetap melanjutkan kegiatannya memaju mundurkan dua jarinya pada lubang milik si model cantik.


Sialan memang.


"Yoongi kau didalam?" Suara Jeon Jungkook dari balik pintu terdengar khawatir. Yoongi ingin menjawab tapi ia yakin yang akan keluar dari mulutnya pasti desahan laknat yang akan membuat Jungkook semakin curiga.


Jimin membawa bibir tebalnya pada telinga Yoongi. "Jawab pertanyaannya, baby." Bisiknya rendah, nafas panas dan gigitan kecil pada daun telinganya membuat si model cantik semakin panas, butuh pelepasan. Namun ujung juniornya ditahan oleh si sialan Park Jimin.


"Atau aku tidak akan membiarkanmu mencapai klimaks." Sambungnya lagi, memberi kecupan kecil pada rahang si cantik.


Yoongi nyaris gila!


Rasanya seperti membuat kesepakatan pada iblis, ia terjebak. Tubuhnya terus diberi rangsangan namun ia tidak diizinkan untuk menemui pelepasannya.


Menghela nafas pendek-pendek, memberanikan diri untuk membuka suara. Ia frustasi.


"I-iya Kook, a-aku diㅡnghㅡdi dalamㅡhh"


"Kau baik-baik saja kan?" Tanya Jungkook lagi.


Kenapa ia tak langsung pergi saja sih, kenapa harus bertanya terus.


Jimin beralih menggigit kecil nipple si model cantik dari balik dress yang ia kenakan. Menyeringai puas, saat melihat wajah Yoongi yang sudah merah padam. Sangat seksi, Jimin jadi ingin memasukinya sekarang juga.


"P-perutku tiㅡhhㅡtiba tiba sakitㅡnghㅡ" jawab Yoongi, ia sudah tidak bisa berpikir alasan lain lagi. Kepalanya pusing dan matanya berkunang-kunang. Tolonglah cepat ia butuh pelepasan sekarang, atau ia akan pingsan.


"Yasudah kalau begitu, aku tinggal ya." Sahut Jungkook final, kemudian suara langkah kaki menjauh dari balik pintu kamar mandi.


"L-lepaskan brengsek!ㅡhh" umpat si model cantik. Jimin mencium dalam ranum merah muda Yoongi dan bergumam 'memohonlah padaku, sayang' kemudian lanjut menjelajahi titik sensitif si model cantik, menunggu untuk Yoongi memohon padanya.


Yoongi mendesah frustasi, Park Jimin sialan!


"T-tolongㅡhhㅡbiarkan a-aku keluar J-jiminㅡngh" Jimin menyeringai puas, mengecup sekali lagi bibir candu si model cantik dan berbisik 'good boy'. Kemudian melepaskan tangannya dari junior Yoongi, membiarkan si model cantik mengeluarkan cairannya yang sejak tadi ditahan.


Jemari kanan Jimin yang sejak tadi memompa lubang milik Yoongi, ia keluarkan. Beralih mengangkat tubuh Yoongi yang sudah lemas keatas wastafel dihadapannya.


Pemandangan Yoongi yang berkeringat dan tersengal. Serta matanya yang terpejam dengan bibir merah mudanya terbuka sedikit.


Kali ini Park Jimin yang hampir hilang waras. Ia ingin melanjutkan permainan iblisnya ini, namun pasti akan banyak yang menggangu kegiatan mereka seperti tadi.


Ia mengambil tissue disisi kirinya, menyalakan keran air dan membasahi tissue tersebut. Mengusapnya pada tubuh Yoongi yang terkena cairannya sendiri. Kemudian menghapus keringat diwajah cantiknya, merapikan dress yang ia kenakan dan rambut platinum miliknya.


Mengecup sekali lagi ranum merah muda yang kini menjadi candunya. "Lain kali kau yang memberikan blowjob padaku ya, sayang." Ucap si pemuda Park, kemudian merapikan dirinya sendiri dan berjalan menuju pintu kamar mandi. Membuka kuncinya lalu keluar dari sana tanpa berbicara lagi.


Ekor mata milik Yoongi mengikuti setiap gerakan yang Jimin lakukan sampai hilang dibalik pintu. Perlahan ia turun dari wastafel, berbalik menghadap kaca dihadapannya. Ia berpegangan erat pada pinggir wastafel, lututnya masih lemas untuk berjalan keluar dari kamar mandi.


"Yoongi?" Seokjin berdiri diambang pintu, membawa bungkusan kecil seperti obat-obatan di tangannya.


Yoongi menoleh balas tersenyum lemah, "aku bawakan obat, kata Jungkook kau sakit perut. Tapi sepertinya bukan ini yang menjadi masalahmu." Ujar Seokjin, berjalan mendekat dengan tatapan penuh selidik.


Oh tidak! Jangan sampai Seokjin tau.


"Did you just have sex with him?"


Not again, Seokjin.





.
.
.
APA INI??!!!

AKu gatau, aku umur lima >///<

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lovely Pale ; pjm x mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang