4. Gossip?

2.2K 417 21
                                        

Jimin sedang mengotak-atik kamera digenggaman, ditemani rokok  yang ia selipkan antara jari telunjuk dan jari tengah. Tak lupa secangkir Americano yang tergeletak dan belum disentuh sama sekali di atas meja dihadapannya.





Dahinya mengernyit, melihat beberapa hasil jepretan asal yang ia lakukan sebelum berada di cafetaria agensi. Sekedar iseng memotret sudut agensi yang menurutnya aesthetic, hingga orang-orang yang lalu lalang di sekitar agensi.





Sampai saat ini ia belum juga nampak batang hidung si pemuda cantik yang hampir ia tiduri tempo hari. Sejak kejadian itu mereka belum bertemu kembali.





Jimin yang terlalu padat pemotretan sehingga tidak sempat mengunjungi apartemen si cantik, dan Yoongi yang free. Juga pada dasarnya si cantik enggan untuk bertemu si brengsek mesum yang hampir memperkosanya di apartemen miliknya.





Huft





Mengingat kejadian itu, membuat sudut bibir si pemuda Park terangkat. Menampilkan seringai tampan yang mengakibatkan lutut lemas jika berhadapan langsung.





Niatnya hari ini ia akan mengunjungi si cantik ke apartemennya. Tapi mungkin si cantik tidak akan senang dan hanya akan membiarkannya seperti orang dungu di luar pintu apartemen.





Namun, niatnya urung saat Jimin menangkap sosok yang tengah ia pikirkan sedang berjalan angkuh ke arah mesin soft drink. Menjinjing tas bermerek di tangan kirinya sementara tangan yang satu memasukan selembar uang pada mesin soft drink.





Yoongi mana mengetahui kalau bahaya tengah mengintai dirinya dari balik meja kafetaria. Perlahan mendekat dengan langkah ringan hampir tak terdeteksi kalau ia sedang berjalan.





"Long time no see, baby." Bisik si tampan tepat di telinga kiri si cantik. Membuat Yoongi tersentak kaget dan segera membalikan badannya. Mendapati si pemuda brengsek menyebalkan yang telah mengganggu hidupnya selama beberapa minggu terakhir.





Kejadian malam itu terputar bagai kaset rusak di memori otaknya saat melihat wajah tampan namun bangsat milik si pemuda Park.





Pagi hari itu Yoongi nyaris gila saat terbangun dengan keadaan kacau. Foto wallpaper ponselnya yang terpasang dirinya dan pria brengsek dihadapannya ini berpose mesra dengan dirinya hanya memakai selimut dan tak sadarkan diri. Jangan lupakan tanda keunguan yang hingga sekarang masih berbekas di leher dan tulang selangkanya.





Mau tak mau otaknya berpikir keras, mengingat apa yang telah ia lakukan dengan si brengsek.





"Bajingan! Berani-beraninya kau menampakkan wajah sialanmu itu dihadapan ku!" Pekik si cantik sambil memukul-mukul Jimin menggunakan tas bawaannya.





"A-aw hei! Hei! Hentikan!" Protes Jimin dengan satu tangannya sibuk menangkis pukulan brutal dari si cantik. Sementara tangan satunya melindungi kamera berharga miliknya. "Kau bisa merusak kameraku!"





"Aku tidak peduli! Ini semua salahmu, bangsat!" Umpat Yoongi yang tak sedikitpun mengurangi serangannya.





Jimin menggeram, sudah cukup. Ia gemas sekali dengan kelakuan Yoongi yang kekanakan.





"Hentikan."





Sekali sentak, serangan yang Yoongi berikan berhenti. Tangan kirinya dicengkeram erat, dan ia ditatap tajam oleh sang dominan.





Mengatur nafasnya, karenaㅡhei! Menangkis pukulan brutal dari si cantik ini cukup menguras energi, man.





Si cantik melihatnya tak suka, mencoba melepaskan cengkraman di pergelangan tangan kirinya yang begitu kuat. Mendesah pasrah karena ia kalah tenaga. Kemudian membuang muka, tak ingin menatap mata yang seakan menelanjanginya, lama-lama.





"Dengar, aku tidak melakukan apapun padamu malam itu." Mulai Jimin dengan nada yang rendah. Si cantik baru akan membalas tapi tertahan oleh Jimin yang sudah membuka suaranya lagi.





"I mean, we were just making out, not making love. It wasn't a big deal, honey." Jimin menyeringai, mengedipkan sebelah matanya pada Yoongi yang hanya berkedip sekali dengan ekspresi 'dude, seriously?'. Kemudian mendengus kasar, tersadar bahwa pria di hadapannya ini memang sudah hilang waras.





Tangannya ia lepas paksa dari cengkeraman Jimin yang sudah mengendor.





Emosinya akan meledak kalau ia berlama-lama melihat wajah menyebalkan si pemuda Park.





"Fuck you, Park!" Pekik Yoongi dengan jari tengahnya yang ia acungkan didepan wajah Jimin.





Melangkah cepat-cepat dari hadapan si pemuda Park yang kini terkekeh. "Love you too, baby!" Menyahut dengan keras.






Tak jauh dari tempat Jimin berdiri, Seokjin ternganga hampir menjatuhkan lemon ice-nya dari genggaman.





'apa mereka berkencan? Wah, ini akan menjadi berita yang bagus!'













.
.
.
.
.
Yeah, it's been a long time my friends :v

Btw ini chapter terinspirasi dari mulmed itoehhhh

Cicil dulu lah, dikit gak masalah kan?

Nahloh si Seokjin bakal nyebar gossip.

See u guys xoxo

Lovely Pale ; pjm x mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang