"Yoongi! Oper bolanya ke mari!"
Yoongi menoleh pada si pemanggil dengan kaki yang masih sibuk menggiring bola. Ia tersenyum tipis lalu mengarahkan bola itu pada kawannya. Tadinya ia berniat ingin menguasai bola itu sendiran, sekaligus memamerkan skil permainan sepak bolanya yang kini sudah mengalami kemajuan pesat dibanding semester awal kuliah. Bukankah nantinya akan terdengar memalukan, seorang mahasiswa fakultas Ilmu Olahraga kalau main sepak bola saja tak mampu mencetak skor.
Tapi Yoongi berubah pikiran, karena melihat semangat menggebu-gebu Jimin hari ini, maka ia relakan bolanya diambil alih Jimin. Dan hasilnya? Tim mereka berhasil mencetak skor.
"Good job, partner!"
Jimin berseru senang pada Yoongi yang kemudian dibalas dengan senyuman tulus.
.
"Sebenarnya aku tak ingin mengatakan hal ini tapi," Yoongi menoleh Jimin yang berjalan di belakangnya, "Kau hari ini terlihat keren sekali."
Jimin menyeringai senang, "Tentu saja! Kau tau kan aku ini siapa? Park Jimin, si kapten harimau!"
Yoongi tertawa geli sembari membuka loker bajunya, "Oh, omong-omong kau tidak mau mengatakan sesuatu mengenai model rambutku yang baru hm?"
Jimin mengernyit, lalu memandang gumpalan permen kapas merah muda di atas kepala Yoongi. Oh, bukan. Itu memang warna rambut Yoongi sekarang.
"Apa-apaan kau ini? Kenapa feminim sekali?" Jimin tertawa mengejek.
"Hei, kau tidak tau apa itu mode kekinian ya? Blackpink in your areaaa!" sahut Yoongi dengan bangga.
"Blackpink? Hahaha. Aku tau mereka. Karena biasku adalah Lisa," ujar Jimin lalu kembali fokus pada celana hitamnya yang sedikit menyusahkannya. "Uuh, sepertinya perutku membuncit. Yoon, apakah aku terlihat gemuk?"
Yoongi menggeleng tak yakin, karena melihat Jimin yang kesulitan memasang kancing celananya, "Uuhh. Bisa jadi. Oh iya, mana istrimu?"
Jimin mendengus, "Istri kepalamu!"
"Loh? Kok?"
"Siapa yang kau maksud dengan 'istri'?"
Suara lain datang dengan tiba-tiba, membuat Yoongi dan Jimin menoleh secara serempak.
"Aku ini suaminya."
Pemuda itu, Jeon Jungkook, mahasiswa departemen hubungan internasional yang diketahui sudah cukup lama berkencan dengan Jimin, berucap congkak sembari merangkul kekasihnya tanpa ragu.
"Ohohoi, suami kau bilang? Benarkah? Memangnya kalian sudahㅡhmmmpp!"
Jimin buru-buru membekap mulut Yoongi dengan tangan agar si kawan sesama mungilnya itu tidak berucap sembarangan di depan Jungkook. "Eh, kau bilang kau lapar? Menurutmu apa yang enak dimakan hari ini?"
"Bagaimana kalau barbekyu?" Jungkook memberi usul. Tapi seketika Jimin memasang wajah kurang setuju.
"Kurasa aku akan semakin gemuk kalau terlalu banyak makan daging," ujarnya kemudian.
"Aaa, kalau kau tidak mau makan barbekyu, biar aku saja yang makan berdua dengan Jungkook. Bagaimana?"
Maha menyebalkannya si Min Yoongi ini karena dengan seenaknya merangkul Jungkook di depan Jimin. Dia tak paham bagaimana pencemburuannya Jimin jika menyakut Jungkook, atau memang dia sengaja?"Hey hey singkirkan tanganmu!" Jimin menepis kasar lengan Yoongi di bahu Jungkook, dan menggantikannya dengan miliknya sendiri.
Yoongi berdecak, "Sudahlah, kita makan barbekyu saja. Jangan terlalu banyak berpikir, aku sudah sangat lapar tau!" keluh Yoongi lalu berjalan cepat meninggalkan loker baju.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REMAKE] Reminders: Because I Miss U (BTS vers)✔
FanfictionSebuah remake dari mini series Thailand berjudul sama. - Taegi (2Wish) - Kookmin (Sonpin) - Namseok (PhunNoh) Warn! Boyslove