Ini agak aneh bagi Jimin karena baru pertama kali menginjakkan kaki di kampus orang lain. Tapi mau bagaimana lagi, demi membereskan perasaan hatinya yang gelisah tanpa henti Jimin akhirnya memutuskan untuk menemui Namjoon di kampusnya.
Beruntung, karena tak lama kemudian Jimin melihat pemuda itu sedang berjalan bersama teman-temannya lengkap dengan tumpukan buku di tangan."Namjoon Hyung!" Jimin memanggil Namjoon yang sontak menoleh dengan dahi mengernyit.
"Uhm, Park Jimin.. Benar?" tanya Namjoon memastikan. Dia hanya sedikit lupa dengan nama orang yang pernah ditemuinya namun familiar dengan wajahnya.
"Benar, Hyung. Omong-omong, apa Hyung sedang tidak sibuk sekarang?"
"Aah, sebenarnya aku harus menemui dosen pembimbingku setelah ini. Tapi ada apa ya kau menemuiku?"
Jimin mengulum bibirnya, "Itu, sebenarnya ada yang ingin kutanyakan padamu."
"Soal apa?" Namjoon melirik jam tangannya, memastikan dia masih memiliki cukup waktu sebelum bertemu dengan dosennya.
"A-apakah," Jimin menatap Namjoon dengan sedikit sungkan, "Apakah Namjoon Hyung dan Hoseok Hyung berpacaran?"
Namjoon sedikit tersentak mendengar pertanyaan Jimin. Ia menggaruk kepalanya dan balas tatapan Jimin dengan canggung, "Uh, ya begitulah. Memangnya kenapa?"
Jimin menghela napas pendek, "Aku hanya ingin tau saja, sebenarnya ada apa di antara Hoseok Hyung dan Jungkook- kekasihku?"
Namjoon tertegun, namun tiba-tiba ia teringat akan ucapan Hoseok yang mengatakan sedang menjadi guru les gitar Jungkook untuk beberapa hari dan memintanya untuk merahasiakan hal ini. Dan sekarang ia jadi tau kenapa Jimin datang padanya dengan wajah cemas berlebih begini. Namjoon sudah bisa menebak kalau Jimin pasti sudah berpikiran yang tidak-tidak tentang Hoseok dan Jungkook. Tapi ia sendiripun tak bisa mengatakan yang sejujurnya karena sudah berjanji dengan Hoseok.
"Uhm, kurasa kita harus membicarakan ini."
Jimin mengangguk setuju tanpa ragu dan mengikuti Namjoon ke kafe kampus.
.
."Ini mungkin sedikit tak masuk akal, tapi aku hanya takut Jungkook memiliki orang lain, Hyung. Aku khawatir, karena sekarang dia terlihat berbeda. Kami dulu selalu bersama, tapi belakangan ini Jungkook seperti menghindariku. Bahkan dia selalu menolak ketika kuajak makan siang bersama dengan alasan sibuk dan ini itu," Jimin menghela napas lesu, "Jika Hyung ada di posisiku, apa yang akan Hyung lakukan?"
Namjoon menggumam sesaat, "Ini lucu, karena seseorang yang sebenarnya tak punya waktu adalah aku. Lihat semua buku ini, astaga jujur saja aku mulai pening. Tapi aku selalu bicara pada Hoseok dan dia mengerti. Kuncinya mungkin hanya komunikasi antara kalian saja."
"Tapi kalian kuliah di kampus yang berbeda, kan?"
"Hum, dan kaupun tidak satu fakultas dengan Jungkook kan?"
"Benar, dan sebenarnya aku masih bisa dengan mudah menemuinya karena jarak gedung fakultas kami tak terlalu jauh. Tapi yang aku rasakan, justru aku semakin jauh darinya," Jimin meringis kecil.
"Bukannya aku sok tau ya, Jim," Namjoon menyeruput iced americanonya, "Tapi kupikir itu karena kurangnya rasa percaya di antara kalian. Sebagai pasangan, harusnya kalian bisa saling percaya satu sama lain. Tidak peduli kalian berbeda fakultas atau sampai berbeda universitas, jika dilandasi kepercayaan tinggi maka akan selalu terasa dekat."
Jimin mengangguk mengerti, meski gurat cemas itu tak jua memudar di wajah manisnya. Namjoon tersenyum maklum lalu menepuk bahu Jimin, seakan memberi semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REMAKE] Reminders: Because I Miss U (BTS vers)✔
FanfictionSebuah remake dari mini series Thailand berjudul sama. - Taegi (2Wish) - Kookmin (Sonpin) - Namseok (PhunNoh) Warn! Boyslove