Jimin sengaja menunggu Jungkook di dekat area departemen hubungan internasional setelah kelasnya usai. Sendiri, sembari memainkan ponselnya dengan tampang gelisah. Berkali ia mengecek apakah Jungkook membalas pesannya atau minimal membaca pesannya sejak pagi tadi atau belum. Sudah tiga hari Jungkook bersikap aneh dan seolah menghindarinya. Bukan ia tak percaya bahwa Jungkook sedang ada ujian minggu ini. Tapi kenapa rasanya aneh kalau sampai harus mengabaikan semua pesan dan menolak sekadar makan siang bersama.
Sedikit tapi serius, Jimin mulai menaruh curiga pada kekasihnya itu.
"A a a aw, sedang apa kau di sini? Kehilangan 'suamimu' lagi, hm?" Taehyung muncul dengan cengiran anehnya. Semenjak ia tau bahwa Jimin seringkali duduk sendiri menunggu di depan kelasnya, Taehyung tak henti mengusili kawan mungilnya itu.
Jimin mendengus, "Kenapa kau sendiri? Jungkook mana?"
Taehyung mengendikkan bahu, "Entah, tadi aku paling akhir ke luar kelas dan tidak melihatnya pergi ke mana."
"Tae, aku mau tanya. Apa kalian memang sedang ada banyak ujian? Kenapa Jungkook mengabaikan pesanku, teleponku, bahkan saat kuajak makan siang dia menolakku."
Taehyung sontak memasang seringaian usilnya yang amat menyebalkan itu pada Jimin, "Aaaa kau sedang takut jika Jungkook memiliki orang lain, ha?"
"Ti-tidak," Jimin menggeleng ragu, "Aku tidak takut. Haha, tentu saja aku memercayai kekasihku."
"Humm, kalau kau memercayainya, kau tidak ada di sini sekarang, Jimin."
Ucapan Taehyung ada benarnya juga, dan Jimin kembali dibuat gelisah karenanya. Ia kembali fokus pada ponselnya dan membuka akun media sosial. Di sampingnya, Taehyung melirik penasaran dengan apa yang dilakukan Jimin meski wajah usilnya tak jua lenyap dari sana.
"Ini aneh, Tae!" Jimin menghentakkan kakinya keras, sukses membuat Taehyung tersentak hingga memegang dadanya, "Lihat, beberapa menit lalu dia memposting 'story' di suatu tempat.. Bersama Yoongi!" Jimin lantas menunjukkan hasil penemuannya di media sosial Jungkook itu pada Taehyung.
"Oh, benar. Itu tas Yoongi kan?"
"Benar kan mereka pergi bersama? Tapi ke mana?" Jimin menggaruk kepalanya, bingung. "Kupikir aku harus menghampirinya dan bicara langsung dengannya sekarang juga."
"Eh tunggu, memangnya kau berani? Toh kaupun tak tau di mana dia berada sekarang kan?"
Wajah Jimin yang tadinya mulai memancarkan keoptimisan, kini berganti menjadi sendu lagi. Dan Taehyung menyeringai senang melihatnya. Pokoknya, melihat wajah gelisah dan panik Jimin adalah hiburan tersendiri bagi Taehyung.
"Ah! Jungkook akhirnya membalas pesanku!" pekik Jimin senang. "Dia bilang sudah kembali ke asrama sekarang dan aku harus ke sana."
Taehyung buru-buru mencegah Jimin dengan menarik tas pemuda mungil itu, "Eh eh tunggu dulu, tunggu dulu. Memangnya kau yakin dia sudah kembali ke asrama? Bisa saja dia berkata begitu untuk menenangkanmu saja kan?"
Katakan Taehyung adalah tukang hasut profesional karena seketika itu Jimin terperngaruh dengan mudah. Ia buru-buru menekan tombol hijau di ponselnya dan menghubungi Jungkook.
"Ada ada Jim?" Jungkook menjawab di seberang sana, membuat bibir Jimin melengkungkan senyum gembira.
"Kau sungguh sudah kembali ke asrama?"
"Hum, datanglah ke mari."
"Baiiiikkk!" Jimin nyaris melonjak bahagia dibuatnya. Iapun memasang senyum pada Taehyung yang sedikit kecewa karena rencana membuat Jimin cemas jadi gagal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[REMAKE] Reminders: Because I Miss U (BTS vers)✔
FanficSebuah remake dari mini series Thailand berjudul sama. - Taegi (2Wish) - Kookmin (Sonpin) - Namseok (PhunNoh) Warn! Boyslove