.
.
Dimpo Hospital, 02-08-2018
Daniel tengah memijat-mijat keningnya sendiri setelah menerima pesan singkat dari atasannya.
Dokter Wonu.
Sehubungan dengan reputasi pasien VIP yang sedang Rumah Sakit jaga keberadaannya, terapi Ong Seongwu akan dilakukan tiap malam setalah jam dinas sore berakhir atau ketika kelas terapi sudah benar-benar berakhir.
Read 21:03
Kesimpulan yang Daniel tangkap setelah membaca pesan singkat itu adalah dengan terpaksa... baik Daniel maupun Mingyu akan selalu standby di jam yang seharusnya mereka pulang, kalau mereka ada di shif siang. Sedangkan kalau mereka berada shif pagi, mau tak mau mereka harus berangkat lagi di malam hari hanya untuk memberikan kelas terapi untuk pasien special mereka.
Hal ini yang membuat Daniel jengah. Sungguh merepotkan jika harus menangani pasien VIP seperti Ong Seongwu. Perintah seenak jidat saja dibuat. Dia kan butuh istirahat. Tapi semoga ada uang saku tambahan setelah kasus Ong Seongwu terselesaikan dengan baik. Semoga saja.
Pip Pip Pip
Bunyi telepon ruangan, dengan lampu nomer dua berkedip merah.
Atensinya langsung teralihkan dengan mengangkat telepon dan memencet angka dua. Telepon dari sebelah ruangannya.
"Ada apa, gyu?"
Tanpa bertanya si penelepon, Daniel sudah jelas tahu siapa di ujung sana. Di jam akhir shif begini, siapa lagi yang masih ada di ruang kerja kalau bukan Kim Mingyu, partner kerjanya yang juga menangani kasus Ong Seongwu.
"Dari program yang dokter Wonu tercinta berikan. Terapi ku cuma setengah jam. Sisanya paling banyak sama kamu."
"Iya, aku udah cek barusan. Sekarang dia lagi ngapain?"
"Standing therapy."
"Eih, itu pasien baru loh. Kok langsung standing therapy sih?"
"Kata dokter Wonu tercinta, biar cepet terlatih otot kakinya. Udah empat bulan loh dia duduk di kursi roda. Jangan sampai otot kakinya mengecil."
"Iya juga sih." Daniel mengangguk pelan, "ya sudah sana kamu awasin. Pasien tihta langsung dari direktur loh. Lengah sedikit bisa bahaya, kamu suruh ganti rugi gimana?" ledeknya.
"Bodyguard-nya serem, bro! Aku tadi mau angkat dia aja, bodyguard-nya minta tarung mata. Ngeselin ga tuh?"
Daniel sedang membayangkan Mingyu sedang menelepon dari meja terapis, sambil mengawasi dari jauh pasiennya.
"Bodyguard-nya udah balik? Kemarin waktu aku anamnesa Seongwu, dia ga ada."
"Eeih... udah dulu ya bro. Bodyguardnya datang ke mejaku."
Tit... tit... tit...
Sambungan langsung terputus begitu saja.
Daniel meletakan gagang telepon sambil menggelangkan kepala.
"Seseram itu kah bodyguard Ong Seongwu?" Monolognnya sambil menengadah melihat jam dinding. Masih ada setengah jam lagi sampai kelas terapinya dimulai. Lumayan bisa buat lihat videonya Ong Seongwu yang lain.
Daniel menyumpal telinganya dengan earphone, menegakkan handphonnya di atas meja. Kemudian memutar video penampilan Ong Seongwu yang mengcover lagu Bruno Mars yang that's what I like you.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPECIAL THERAPY
FanficKang Daniel punya metode sendiri dalam menangani pasien VIP nya. . Mature Content! 18+!