AWAL

5.1K 515 102
                                    

Dimpo Hospital, 01-08-2018

Dokter Lee Donghae memimpin sebuah rapat kecil yang terbilang mendadak disiang hari ini. Ada beberapa hal penting yang harus dia sampaikan di depan tiga orang bawahannya dari Departeman Rehabilitasi.

"Maaf, meminta kalian datang tiba-tiba. Ada pasien penting yang akan datang hari ini." Dokter Lee memangku dagu menunjuk map dengan ekor matanya.

"Lagi-lagi pasien VIP," dengus Kang Daniel dari bagian Physical Therapy, berbisik lirih kepada rekan kerjanya yang duduk tepat disampingnya.

"Dia pasti sangat manja. Sampe perintah langsung turun dari direktur Rumah Sakit" bisik Kim Mingyu dari bagian Occupation Therapy.

"Jangan berisik! perintah tetap lah perintah," ucap dokter Jeon Wonu selaku kepala Departemen Rehabilitasi. Dia membuka map yang ada di hadapannya. Perlahan dia membaca isi dari rekam medis pasien VIP barunya.

"Dia pasien spesial! Jadi perlakukan juga dengan spesial. Dan juga ada satu hal yang harus kalian tahu." dokter Lee melirik tajam ke tiga bawahanya bergantian. "Jangan sampai dunia luar tahu dia sedang melakukan pengobatan di Rumah Sakit ini."

"Kenapa, dok?" Mingyu mengernyitkan dahi.

"Ong Seongwu?!" pekik Wonu membaca nama pasien VIP-nya, maniknya pun membola setelah memastikan sendiri dengan melihat foto pasiennya.

"Memang siapa Ong Seongwu?" Daniel menarik paksa map yang Wonu pegang. Mingyu juga dibikin penasaran, tubuhnya menempel Daniel guna memastikannya langsung.

"Ah... Benar! Dia Ong Seongwu!" Mingyu menjentikan jarinya.

"Kamu tahu?" Daniel menatap Mingyu dengan ragu. Tapi sepertinya hanya dia yang tidak tahu siapa pasien VIP-nya.

"Artis ini! penyanyi juga, aktor juga. Pokoknya multitalenta banget. Terkenal banget dia." Mingyu menunjuk-nunjuk foto pasiennya.

"Ong Seongwu, riwayat post operasi laminotomi tiga bulan yang lalu di Rumah Sakit Seoul. Karena disana sudah tidak kondusif lagi. Dia memutuskan untuk melanjutkan terapi di Rumah Sakit kita. Tapi dengan jaminan bahwa Rumah Sakit kita bisa menutup rapat-rapat keberadaannya" papar dokter Lee.

"Paralisis, ya?" gumam Mingyu kembali melirik map. (*kelumpuhan)

"Susp T11 HNP" jawab Daniel membaca kolom diagnosa.

"Suspect? kenapa?" tanya Wonu penasaran.

"Dia pernah terjatuh dari atas panggung. Awalnya dia tidak merasakan apa-apa, dia kembali melanjutkan konsernya. Beberapa hari kemudian saat world tour-nya selesai. Dia merasakan kebas di bagian pantat sampai ujung kaki. Setelah di MRI ada penyumbatan di syaraf tulang belakangnya. Tapi post operasi laminotomi mengatakan tidak ada penyumbatan apa pun." dokter Lee memijat keningnya.

"Jadi? paralisisnya dikarenakan mal praktek?!" Daniel meninggikan suaranya.

"Kita tidak boleh langsung menyimpulkan seperti itu" dokter Lee tersenyum kecut.


"Baik! kita akan berusaha memberikan terapi yang terbaik untuk kesembuhan Ong Seongwu-ssi." Ucap Wonu optimis.

"Aku percaya kalian adalah tim terhebat di Departemen Rehabilitasi!" dokter Lee mengulas senyum palsu. "oh iya... dia akan selalu di jaga oleh seorang bodyguard. Jadi kalian harus terbiasa dengan pengawalnya juga."

"Baik! kami mengerti" Wonu menyakinkan sekali lagi atasannya.

"Ya... Silakan kembali bekerja. Terimakasih." dokter Lee melebarkan telapak tangan ke arah pintu ruang kerjanya.


Ketiga bawahannya itu keluar ruangan dengan tertib.


"Niel, menurutmu kenapa direktur kelihatan sedih sekali ya? apa hubungan direktur dengan Ong Seongwu?" Bisik Mingyu disamping Daniel.

SPECIAL THERAPYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang