Seoul,
Tak terasa dua bulan telah lewat begitu saja. Acara busana yang ditunggu-tunggu pun tiba. Gedung XX yang dijadikan tempat berlangsungnya acara telah ramai dipenuhi pemegang kartu undangan. Banyak selebriti papan atas yang terlihat telah mengambil tempat duduk masing-masing. Para fotografer dan kameramen juga telah memenuhi tempat yang tersedia.
Mereka begitu antusias menanti dimulainya acara, terkecuali seorang lelaki di sudut ruangan belakang panggung yang saat ini sedang didandani sedemikian rupa. Seokjin gugup bukan main.
Kalau boleh diumpamakan, suasana di sini bagaikan sehabis tersapu angin puting beliung. Penata kostum sibuk kucar-kacir menyempurnakan penampilan para model. Berlarian ke sana ke mari mengambil barang yang akan dikenakan.
Ia melihat model lain satu-persatu telah siap berbaris di belakang panggung. Mereka terlihat begitu indah bagai Dewa-Dewi Yunani yang turun ke bumi. Sangat tidak sebanding dengan penampilannya yang begitu biasa saat ini.
Apalagi mengingat bahwa dirinya baru mempelajari bidang ini selama kurang lebih dua bulan. Bila dibandingkan dengan mereka yang telah menggeluti pekerjaan ini bertahun-tahun lamanya, ia bagaikan seekor ulat bulu yang bersanding dengan kupu-kupu terindah. Seokjin semakin gugup saja dibuatnya. Mungkin busana yang ia kenakan sudah basah kuyub oleh keringat kalau stylist tak meletakkan kipas di dekatnya.
Dalam hati, Seokjin mulai komat-kamit. Sepertinya ia begitu khusyuk merapal doa hingga tak menyadari keributan kecil yang terjadi dalam ruangan itu. Sebuah tepukan kecil— yang terasa bagai palu listrik— di pundaknya membuat lelaki itu terlonjak kaget. Seokjin membalik badan dengan kecepatan angin. Memperlihatkan sebuah wajah yang sudah tak asing lagi baginya.
Kim Taehyung.
Perancang busana kharismatik sekaligus pemilik butik kelas atas yang digandrungi seluruh masyarakat dunia. Rasanya tak ada yang tak mengenal namanya. Mulai dari anak-anak hingga kalangan orang tua, laki-laki maupun wanita. Banyak yang mengidolakan seorang Kim Taehyung.
Bagaimana tidak, kemampuannya dalam merancang busana kelas atas sudah tidak diragukan lagi. Rancangan-rancangannya selalu ludes dalam waktu singkat. Model-model papan atas selalu berlomba menarik perhatiannya. Siapa tahu mereka mendapat tawaran kerja sama dalam peragaan busana bahkan dikontrak sebagai model eksklusif.
Wajahnya pun tak kalah fantastis dari kemampuannya. Wajah garang dengan rahang tegas dan dagu lancip. Ditambah sepasang mata tajam didampingi bulu mata yang lentik. Bahkan bila ia disandingkan dengan selebriti ternama, kharismanya tak akan kalah. Siapapun yang memandangnya pasti akan bertekuk lutut.
Namun tidak bagi Seokjin. Wajah itulah yang telah menjebaknya dalam keadaan ini. Yah, walaupun kecerobohannya adalah penyebab utama dari semua ini, tapi tetap saja. Menyuruh orang yang tak tahu menahu tentang dunia modeling untuk tiba-tiba menjadi model peragaan busana pada ajang paling bergengsi, yang bahkan baru berlatih selama beberapa bulan sebelumnya. Dari nol.
Sungguh. Kim Taehyung merupakan seseorang yang patut diwaspadai. Dua bulan mengenalnya, Seokjin sudah hafal tabiat-tabiat iblis yang menyamar sebagai malaikat itu. Ehem. Ini bukan berarti Seokjin terus memperhatikan lelaki itu setiap saat ya.
Hanya saja, kau akan mengingatnya sendiri apabila setiap hari orang itu terus saja menghampirimu. Seokjin sampai kasihan melihat sang asisten pribadi yang turut menderita dibuatnya. Menggantikan sang atasan meneliti proyek-proyek yang diajukan pada perusahaan, menggantikannya bertemu klien, bahkan sampai harus menyeret paksa sang atasan untuk menghadiri rapat penting.
Sebuah suara berat menyadarkan lamunannya. Seokjin memokuskan penglihatan dan pendengaran pada lelaki di hadapannya. Bibir tipis dengan sentuhan tahi lalat itu bergerak naik-turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal | Taejin
Fiksi PenggemarEthereal /əˈTHirēəl/ adjective "extremely delicate and light in a way that seems too perfect for this world." He never thought that angels are real, until he sees them with his own eyes. In which Taehyung accidentally saw an extremely beautiful huma...