Coffee or Tea

82 8 3
                                    

P4. Coffee or Tea

☀☀☀☀☀

"Someone!" teriak Auxi, yang membuat Hana refleks menoleh ke sekitarnya.

"Auxi.." panggil Someone lirih, Auxi langsung memeluk erat Someone sambil menepuk-nepuk punggungnya.

"Sstt, lo tenang ya. Sekarang coba cerita sama kita, Jevon kenapa sebenernya," kata Auxi lembut yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Someone.

Hezki dan Dennis duduk di sebelah Someone. Hana dan Auxi memilih duduk di lantai agar mereka bisa mendengar cerita Someone dengan jelas.

"Aku nggak tau awalnya gimana. Yang pasti Jevon tadi jadi aneh secara tiba-tiba."

"Aneh? Maksudnya?" tanya Hezki.

"Aku tadi pulang bareng dia. Terus selama diperjalanan dia sering banget lihat kaca spionnya. Sampai akhirnya dia belok ke kafe, dia juga nyuruh aku buat cepet-cepet ngantri. Terus pas balik ke meja, aku nggak lihat dia ada di tempat duduknya tadi. Akhirnya pas aku nggak sengaja lihat ke seberang jalan dari kaca kafe, aku lihat dia lagi berantem sama cowok. Mungkin usianya 30- an awal, akhirnya aku langsung keluar dan manggil dia. Tapi.. " Someone semakin terisak.

Hana tahu rasanya pasti berat untuk Someone menceritakannya kembali. Apalagi kejadian ini bukan sembarang kecelakaan.

Hana jadi ingin memeluknya.

Entah karena Tuhan yang mendengar keinginan Hana atau Hezki yang terlalu peka, Hezki memberinya kode untuk bertukar tempat.

"Pelan-pelan aja, Some," kata Hana sambil mengusap punggung Someone.

"Tapi gara-gara aku dia jadi lengah, terus orang itu nusuk perut Jevon."

Hana menariknya ke dalam pelukan, agar Someone bisa lebih tenang.

"Permisi," Seorang dokter berusia pertengahan abad keluar dari ruang operasi.

"Dengan keluarga saudara Jevon?" tanya dokter itu.

Auxi langsung berdiri. "Saya saudaranya dok. Bagaimana kondisi Jevon?"

"Silahkan ikut ke ruangan saya," kata dokter itu. Auxi langsung mengikutinya dari belakang.

Hana bisa melihat ekspresi Auxi yang sangat serius saat ini. FYI, Auxi  sangat jarang menunjukkan ekspresi seriusnya. Kalau sampai ekspresinya seserius ini, itu berarti ia menganggap masalah ini sangat-sangat serius. Bukan main-main.

Tak lama setelah itu, Jevon dibawa keluar dari ruang operasi menuju ke ruang ICU.

"Sus, kita bisa masuk ke dalam?" tanya Dennis pada salah satu suster.

"Bisa, tapi harus satu-satu. Siapa yang mau masuk duluan?" Suster itu menatap mereka bergantian.

Hana, Hezki dan Dennis kompak menatap Someone.

"Aku terakhir aja," jawab Someone pelan.

Akhirnya, Hezki masuk terlebih dahulu kemudian Dennis. Setelah Dennis, sekarang giliran Hana yang masuk.

Love Me or Leave Me (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang