Sad Wedding

75.3K 1.8K 415
                                    

Jangan bully emak ya
Update tengah malam, malah buat kalian kecewa.

_______________________

Ana dan Alden turun dari mobil ketika mobil yang mereka tumpangi memasuki perkarangan rumah mewah Alden mereka berjalan beriringan memasuki rumah yang tampak sedikit ramai tersebut.

"Ada apa ini?" tanya Ana bingung melihat begitu banyak bunga berjejer didepan pintu masuk, apa lagi melihat begitu banyak kursi dan meja diluar.

"Kau lupa? Kita akan menikah?" tanya Alden.

Ana terpelongo, jadi ucapan Alden sungguhan? Ana berfikir itu hanya omong kosong Alden.

"Ayo, kita masuk." Alden menggenggam tangan wanitanya dan berjalan masuk kedalam rumah, dekorasi yang sangat mewah, Ana tidak menyangka Alden bisa melakukannya secepat ini.

"Kau benar-benar melakukannya?" tanya Ana pada Alden.

Pria itu menggeleng kecil.
"Putra kita yang melakukannya."

Alden menunjuk kedua putranya yang menjadi tukang perintah dengan dagunya. Ana mengalihkan pandangannya pada objek yang ditunjuk Alden, disana Evan dan Evin tampak seskali menyuruh dengan seenaknya, melarang apa yang salah dimata mereka, dan mereka benar-benar terlihat bossy membuat Ana tersenyum geli.

"Kau tersenyum?" tanya Alden, lebih tepatnya meledek.

Ana hanya mengangguk, ia sudah memantapkan hatinya untuk menerima Alden, walaupun ia sangat tidak suka dengan sikap pemaksa dari Alden.

"Berarti kau senang."

"Yeah!" sahut Ana kembali memperhatikan kedua puteranya yang belum menyadari kehadiran dirinya.

"Coba tersenyum lagi." pinta Alden.

Ana mengalihkan pandangannya pada Alden, ia menautkan alisnya bingung.

"Tersenyumlah." pinta Alden sekali lagi.

Tanpa menolak Ana melengkungkan sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman walau terlihat sedikit aneh. Tanpa diduga Alden mengecup bibir melengkung tersebut dengan cepat.

"Kau! Jangan macam-macam pada Mamaku!"

Alden melihat kebelakang karena mendengar teriakan melengking seseorang. Alden memutar bola matanya saat melihat Evan memberi peringatan padanya lewat tatapan matanya. Namun hal itu membuat Alden semakin gencar membuat Evan kesal.

Alden meraih pinggang Ana, lalu mencium hidung wanita tersebut dengan slow motion, bahkan matanya masih mengarah pada Evan yang saat ini ingin menerkamnya. Ana sendiri mengikuti alur permainan Alden membuat Evan semakin diubun-ubun.

Ciuman Alden berpindah ke pipi perlahan berjalan ke sudut bibir Ana, namun belum sampai puncaknya sebuah sendok makan mendarat dikepala Alden, membuat pria tersebut menghentikan aksinya.

Bukan Evan yang melakukannya. Lalu siapa?

Alden menoleh kesamping, disana berdiri Evin dengan piring berisi makanan.

"Maaf devil Papa, Evin tidak sengaja, kuenya nakal tidak mau disendoki." ucap Evin dengan polosnya. Ana tidak bisa menyembunyikan tawanya, bahkan orang-orang yang sedang mendekor ikut menahan tawanya dengan mencuri-curi pandang pada wajah Alden yang terlihat pasrah.

Setelah itu Evin kabur karena telah mendapat dua jempol dari Evan.

Braakk!!

Suara benturan pintu membuat semua orang mengalihkan perhatian dari Alden. Semua melihat kearah pintu yang saat ini terdapat tiga orang yang saling dorong-mendorong, bukan karena pintu yang sempit tapi karena seperti ada yang ingin mereka rebutkan.

ALANA and The Baby Twins | End✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang