Devil papa vs Evan..

53.5K 2.5K 290
                                    


Happy readiing!!!
Jangan lupa votmen yah!!!
Typo? Harap maklum..
______________

"Makan."

"Tidak!"

"Makan, Kei!"

"Aku tidak mau, brengsek!"

Alden mengusap wajahnya frustasi. Ana memang wanita keras kepala, jadi ia harus lembut menghadapinya. Alden mengambil piring di atas nampan yang terletak di nakas samping tempat tidur.

Alden mulai menyendok makanan tersebut dan mengarahkannya ke mulut Ana. "Buka mulutmu." titah Alden.

"_"

"Buka mulutmu, Kei."

Praaang!!!

Piring yang tadinya utuh berisi makanan kini telah hancur berkeping-keping dilantai karena ulah Ana, wanita itu melemparkan piring dengan geram dan marah, lantaran ia dibuat bagaikan budak yang dikurung oleh Alden. Dan dirinya sama sekali tidak melihat istri Alden, bagaimana mungkin ia membiarkan menyekap seorang wanita seperti ini. 

Alden mengangkat kedua tangannya tanda menyerah. "Oke, aku tidak akan memaksamu lagi. " ucap Alden.

Drrrt! Drrrt!

Getaran ponsel di saku celana bahan milik Alden menyadarkan keduanya. Alden merogoh ponselnya tersebut dan menerimanya.

"Kau sudah yakin disana tempatnya?"

"Baiklah, aku akan kesana secepatnya, dan aku punya tugas tambahan untukmu, cari informasi tentang Ravenan Addison.

Klik!

Alden kembali memasukan benda pipih tersebut ke saku celana bahannya.
"Aku akan pergi ke kantor, kau jangan melakukan hal konyol disini."

"Aku berencana membakar rumahmu."

Alden menghela nafas menghadapi Ana. Hati wanita itu benar-benar beku dan keras. "Bakar saja sesukamu."

"Lalu mencekik putrimu sampai mati."

"Kei!!"

"Ya, Tuan Alden."

"Jangan menguji kesabaranku."

Ana terkekeh sinis mendengar ucapan Alden yang menurutnya tidaklah benar itu. "Kapan kau pernah sabar?" tanya Ana merasa begitu lucu.

"Baiklah, sekarang apa maumu?" tanya Alden mencoba bernegosiasi dengan Ana.

Rasanya Ana ingin mencakar wajah pria brengsek didepannya saat ini, yang saat ini memang bodoh atau berpura-pura bodoh. "Dasar bodoh! Tentu saja aku ingin keluar dari sini."

"Tidak bisa!"

Alden langsung berlalu meninggalkan Ana dengan pintu berdebum keras.

Arrrrgghh!!! Alden bajingan!!!

*****

"Apa Evan yakin? Ibumu pasti tidak setuju kau menemui Papamu."

Chandra kurang yakin dengan keputusan bocah sok dewasa seperti Evan, ia takut masalah Ana dengan ayah sikembar semakin rumit karena membiarkan anak kecil seperti Evan bertindak. Dan Ana pasti akan membunuhnya.

"Evin juga ikut." pinta Evin 

Evan menggeleng. "Kau hanya menyusahkan nanti."

"Kenapa kau selalu meremehkanku?" tanya Evin kesal. Evan selalu menganggap dirinya penganggu dan tak berguna, padahal dirinya berdua sama saja. 

ALANA and The Baby Twins | End✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang