Adutor pov
Tiga peria berlari tergesah gesah saat mendengar suara teriakan di atas sana.
Dor...dor...dor...
Suara tembakan untung mereka sempat menghindar salasatu mereka mencoba medekat pelaku itu.
"Lu gk bakalan bisa deket sama mereka dim kecuali lu tembak mereka" ucap salah satu peria itu.
"Tapi ang.." sebelum dimas selesai bicara yah angga berbicara lagi.
"Gk ada tapi..tapian dim gc tembak apa gw ajah yg tembak" uju angga dengan muka emosi yah.
Dorr...dorr...
Tembakan di belakang mereka membuat perdebatan berhenti.
"Lu berdua lama" ucap alex dingin alex buru² lari menuju ke atas berlari membuka seluruh pintu begitu juga dimas dan angga.
"ANGGA GW DI SINI TOLONG" teriakan yg mereka kenal buru² mereka berlari menuju pintu berbeda dengan yang lain mereka bersiap pistol bisa jadi endri tiba² menembak.
"Satu...dua...tiga"
Mereka masuk dan mengarah ke depan tak ada endri hanya ada tiga cewek yang mereka cari.
"INDAH/ALISA/LISA" terikan mereka menghampiri cewek tak sadarkan diri itu.
"A..angga bom..ada bom" suara lisa dan pinsan dimas mendengar yah segerah menggedong indah begitu angga dan alex.
Bangunan ini sangat besar mereka sampai² sudah terlaru dalam di bangunan itu mereka terus berlari walau mereka letih sudah tak kuat terlihat pintu keluar dari sini mereka semaksimal mungkin berlari ke arah pintu besar itu banyak mayat tergeletak di sana entah lah mereka padahal tak membunuh mereka.
Bak...
Suara doberakan pintu akhir yah mereka selamat keluar tak lama rumah hancur setetika tak ada yg bisa di selamatkan untung mereka punya pelindung dari maid toko tadi terlihat rumah rumah disamping bekakang dan di depan yah habis rata layak yah tanah kosong.
"Kalian baik² ajah kan?" tanya dimas angga dan alex mengagut melihat indah cs tak ada luka kecuali luka dari endri.
"Yaudah kita bawa ke rumah sakit sekarang mau tak mau kita ke hotel dan ambil mobil karena lihat kota ini hampir separuh yah rata" uju alex mereka tau itu ini juga buka salah mereka,terlihat mobil melajuh kearah mereka berhenti didepan mereka.
"Ayo masuk" perinta yah membuat mereka bingung,dan mereka lihat lebih telitih itu adalah maid di tokoh tadi tak berpikiran lama mereka masuk ke dalam mobil itu.
"Pasti kalian menanya kan kenapa aku disini kan" tebak maid itu.
"Dimas saputera putra dari amelia saberina dan rayihan saputera " maid itu membuat dimas menatap tajam ke arah yah.
"Siapa anda" dimas sambil telitih melihat muka yah.
"Cik..cik...cik kamu lupa aku dimas"menatap dimas dengan kaca sepion yah dimas juga menatap tajam dia.
" saya tak mengenal anda"uju dimas maid itu hanya menggela hafas Sajah.
"Pada hal aku yang sering menggedong mu waktu kamu kecil haa" kata yah lagi dimas sempat terkejut padalah di lihat-lihat maid itu terlihat masih muda.
"Siapa anda sebenar yah" kesal dimas maid itu menghela nafas sajah.
"Ku kira kau bisa mengenal ku dimas yah aku tau saat 17 tahun aku pergi ke parcis ada kasus yang harus aku lakukan dan membuat mereka mengagap aku meninggal dan mengagap mu anak tunggal" jelas yah membuat dimas memantuk tak di sangka kami sudah sampai di rumah sakit tak banyak waktu suster segerah membantu mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy VS Bad Girl
RandomSebuat sekolah memiliki bad girl dan bad boy mereka selalu sajah berantam saat bertema tauran dengan sma tetangga apa mereka ada rasa suka apa tidak. Publik setiap hari kamis tergantung mood juga