A story of four teenagers who guard each other's treasures with the obstacles and obstacles they get. Hostilities end in friendship. They are very and mutually guarding their treasures through their own means so as not to be taken over by others. Ho...
"Tini?" Semua melihat ke arah tini dengan tidak percaya.
"Kaget sih kaget tapi kagak usah juga nyemburnya ke gue mana basah lagi. Sial banget hari ini" ungkap jihoon miris. Percuma juga gak ada yang peduliin sih jihoon karena semua nya malah terfokus pada tini.
Si haruto melihat perutnya tini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pantesan aja nih anak dari tadi pagi kelihatan murung ternyata oh ternyata" itu sindiran dari haruto.
"Sumpah elu beneran hamil tin?" Tanya jungkyu masih tak menyangka. Tini bingung.
Jeongwo sama sekali tak bicara.
"Gak gua sangka kalian berdua" kata jihoon.
"Jeongwo bangsat" yang di katai malah diam.
Untungnya berita itu belum ke sebar luar seisi sekolah hanya kelasnya tini saja. Namun, tetap saja dari mulut ke mulut bisa menyebar sampai luas bahkan tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi di lingkungan luar sekolah pun bisa terjadi dengan begitu cepat.
Tini malu akan itu.
Yoonbin menarik tangan tini membawanya ke belakang sekolah di ikuti yang lainnya. Tini dan jeongwo di introgasi oleh yoonbin, duduk sebagai seorang pelaku kriminal.
"Sekarang kalian bisa jelaskan semua ini dengan jujur" desak yoonbin kepada tini dan jeongwo.
"GUA GAK TAU, GUA GAK APA APAIN SIH TINI"
"Kagak percaya gue muka polos polos bangsat" ungkap jihoon.
Jeongwo merasa kesal dan ingin meninju jihoon sebab mulutnya tidak bisa di kontrol. Untung ada tangan yoonbin yang menghalangi.
"Kekerasan gak bisa menyelesaikan masalah" sinisnya.
"KALIAN APAAN SIH" bentak tini tiba tiba dia ingin mengangis karena dia takut akan kekerasan yang di bilang oleh yoonbin tadi.