Ke esokan harinya, tini sudah menjadi duta pembicaan semua orang. Tapi dirinya tak memperdulikan semua itu dia tetap terlihat baik baik saja seperti tak ada masalah. Masih menerima endorse di instagram milik pribadinya, masih menjalankan pemotretan iklan juga dengan berita seperti ini bisa dapat menguntungkan.
Hujatan hujatan memenuhi komentar di akun sosial medianya. Tetap saja tak mempan hatinya seperti baja yang terus di ketuk sekeras apapun tak akan membuat baja itu terpecah belah.
Sekarang dia dipanggil untuk menghadap ke ruang kepala sekolah, dia santai sekali. Di temani oleh yoonbin.
"Elu beneran kagak apa apa?" Terlihat di wajah khawatiran yoonbin.
"Tenang aja sih" santai tini.
Sebenarnya tini doang yang di panggil untuk menghadap kepala sekolah, tetapi yoonbin juga mau ikut memberitahukan kebenaranya.
Siapa sangka orang yang akan dan ikut menolong tini juga terkena imbahsnya. Ya, yoonbin terkena dan di salah gunakan karena kebaikan dirinya pada tini. Dia dianggap telah melakuka.
Yoonbin terlebih dahulu mengetuk pintu, di ikuti tini "permisi" ujar mereka bersamaan.
Mereka sudah duduk di tempat yang di sediakan oleh kepala sekolah. Tini dan yoonbin duduk bersebelahan.
Tatapan kepala sekolah membuat tini menjadi seram, menakutkan.
"Saya shock mendengar berita yang sudah tersebar di seantero sekolah, saya kira kalian berdua itu anak baik baik dugaan salah salah. Terutama yoonbin kamu tak akan bisa mendapatkan beasiswa kamu ke inggris. Sudah bapak copot seperti yang sudah tertera di praturannya"
Tini yang mendengarnya menjadi merasa bersalah. Jadi, selama ini yoonbin adalah orang yang mendapatkan beasiswa ke luar negeri tanpa sepengetahuan siswa lainya.
Yoonbin tunduk, tak menjawab lawan bicaranya.
"Pak, ini salah paham" kata tini membela.
"Apa yang salah paham, liat kamu sekarang" desis kepala sekolah.
"Ada apa dengan saya?" Tanya tini heran
"Kamu gendutan"
Tini tak menjawab, tapi memang benar sekarang ini tini sedikit gendut bukan karena dia hamil berat badanya naik 2 kilo gram saja tapi sudah di bilang hamil.
"Ckkkk saya kagak hamil bapak" penekanan tini pada bapak kepala sekolah.
"Bagaimana dengan kejadian kemarin itu, sangat gencar dan kamu teriak meminta pertanggung jawaban sama jeongwo yang jelas jelas dia tak salah"
"Itu karena ada sesuatu pak bukan hamil. Si bapak gimana sih saya kesini mau jelasin semuanya. Kan bapak yang ngomong boleh kamu jelaskan semua ke saya? Gitu"
"Yaudah kamu boleh jelasin"
"Si bapak lucu" bisik yoonbin di ikuti ketawa kecil mereka berdua.
"Beberapa hari yang lalu, jeongwo membelikan saya hadiah gitu pak, isinya membuat saya schok. Jadi, saya marah marah ke jeongwo karena kesal pak. Terus tiba tiba jaehyuk dateng dan bilang jeongwo ngehamilin anak orang kebetulan saya sedang marah marah meminta pertanggung jawaban soal hadiah itu lalu jadi gencar dah pak"
"Yoonbin tolong panggilkan jaehyuk" potong pak kepala sekolah di sela sela bicaranya tini. Tini memaklumi itu.
Yoonbin keluar untuk memanggil jaehyuk.
Tidak banyak memakan waktu jaehyuk datang bersama yoonbin.
"Ada apa pak?" Heran jaehyuk.
"Apa benar kamu yang meyebar berita?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Treasure
FanficA story of four teenagers who guard each other's treasures with the obstacles and obstacles they get. Hostilities end in friendship. They are very and mutually guarding their treasures through their own means so as not to be taken over by others. Ho...