A story of four teenagers who guard each other's treasures with the obstacles and obstacles they get. Hostilities end in friendship. They are very and mutually guarding their treasures through their own means so as not to be taken over by others. Ho...
Pagi ini nampak sinar matahari sangat terik menyinari seantero sekolah. Saat ini sedang melaksanakan upacara bendera di setiap hari senin.
Petugas upacara kali ini adalah kelas 11 D. Mereka semua siap untuk menjadi petugas terutama jihoon yang paling semangat karena tugas dia sebagai protokol.
Di depan sana sudah ada jihoon dengan seragam petugas upacara. Dia terlihat percaya diri, dan mengaku dirinya paling ganteng. Tak banyak yang menganggap dari omongannya hanya cewek-cewek alay yang percaya itu.
Jihoon di temani oleh intan dan mashiho juga ikut berpatisipasi dalam petugas upacara. Intan bertugas sebagai pembaca janji siswa sedangkan mashiho sebagai pembaca doa.
Kalau kata siswa-siswi di sekolah ini. Mashiho paling bagus soal membacakan doa dengan lantang dan tegas membuat hati cewek-cewek meleleh melihatnya.
Seluruh siswa dan guru-guru sudah berada di lapangan upacara pun di mulai.
"Upacara hari senin tanggal 13 juli 2018 segera di mulai. Masing-masing pemimpin kelompok menyiapkan barisannya" aba-aba dari jihoon membuat semua siswa terpaku dengan ucapannya yang di lagakan seperti upacara di istana negara.
Seluruh pemimpin kelompok dari berbagai kelas 10 hingga 12 sudah siap.
"Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara" ucap jihoon dengan lantang tapi sedikit menahan tawa. Aneh.
Pemimpin upacaranya adalah cristin seorang ketua kelas. Membuat terheran bagi seluruh siswa selain siswa guru pun juga heran.
Dan saat itu juga jiwa laki-laki untuk kelas 11 D jurusan ipa tidak ada. Dianggap remeh. Dari banyaknya siswa laki-laki mengapa cristin yang harus menjadi pemimpin bukan hanya karena dia seorang ketua kelas.
Cristin datang dengan menghormat kepada seluruh pengikut upacara. Terlihat dari wajahnya kalau dia mendapatkan tugas seperti ini karena paksaan dari dalam.
Setelah beberapa menit kemudian, di ujung upacara giliran mashiho yang membacakan doa. Semua siswa yang tadinya merasa lelah menjadi semangat. Kuping siswa-siswi sebelumnya panas karena mendapat amanah dari pak jinhwan yang bilang kepada anak muridnya terkhusus cewek tidak di perbolehkan membawa alat make up. Siswa cewek sudah mengerti maksud dari pak jinhwan tersebut tapi itu selalu dia bicarakan berulang-ulang kembali.
Selesai pembacaan doa dari mashiho mayoritas dari siswa cewek merasa luluh dan akan bertaubat, padahal hanya membacakan doa di saat upacara. Sangat aneh.
Upacara pun telah selesai.
Sekarang sudah pukul 8 pagi. Semua siswa sudah masuk ke kelas masing-masing. Masih membahas tentang cristim si ketua kelas yang menjadi pemimpin upacara tersebut ramai di perbincangkan.
"Gila cristin hebat banget elu. Gue yang jadi cowok merasa terhina gak terima gua" ungkap jihoon sok berlaga membela kaum laki-laki di kelasnya.
"Biar apa coba sih jadi pemimpin kalau ujung-ujungnya numpang tenar" salah satu teman dari cristin tak menyukainya.
Banyak beberapa cewek dari kelasnya cristin tak menyukai sikapnya seperti kelaki-lakian.
"Ikut jadi memimpin upacara juga pastinya menjadi sorotan buat ikut jadi ketua osis"
"Sudah tidak heran dengan cewek yang semacam itu capernya keterlaluan"
"Ogah sih yah kalau gue milih dia jadi ketua osis, yang ada sekolah kita malah jadi duta kecaperan lagi hahahaha"
Nyinyiran dari ke empat cewek di kelas cristin yang tak suka dengan dirinya membuat dia kehabisan kesabaran. Mungkin kali ini dia tidak tinggal diam.
Dia menatap dari ke empat temannya tersebut dengan tatapan yang seram. Temannya tersebut dengan ekspresi tak merasa bersalah.
"Kenapa diam? Ayo lanjutin lagi belum denger selanjutnya nih. Asik keknya kalau pagi-pagi dengar nyinyiran tentang gue, kalian terlalu baik banget sih sama gue datang ke sekolah ujung-ujungnya bukan nuntut ilmu tapi ngomongin orang. Sayang banget sih sama sarapan yang kalian makan, buang-buang energi. Energi yang kalian cari dari sarapan itu terbuang sia-sia" dengan tatapan sedikit merendah ke empat temannya tersebut cristin di beri tepuk tangan dari se isi teman kelasnya.
Di sini paling heboh ada jihoon.
"Gila cristin gue suka gaya elo, anjazzzz" gaya jihoon seperti a*karin membuat semuanya tertawa dengan kedua tangan seperti bergoyang ddu-du-du.
Lalu cristin kembali ke tempat duduknya. Ke empat teman-temanya itu seketika diam.
"Makanya kalau punya bacot tuh di jaga. Jangan sukanya ngomongin orang mulu idup lu kurang berwarna mau gue warnain gak?" Kini temanya cristin angkat bicara setelah sekian lama akhirnya dia bisa memberanikan diri.
"Gue kira datang pagi-pagi mau ngerjain tugas. Eh.... taunya cuma buat ngomongin cristin doang" ujar teman sekelas cristin.
Sekarang sudah terbukti bahkan cristin banyak yang membelai dirinya sebab apa? Selama dia menjadi ketua kelas. Dia bisa membimbing teman-temannya ke jalan yang benar.
"Udah jangan marah-marah lagi, masih pagi tau. Bentar lagi pelajaran pak jinhwan" intan pun berbicara.
"Ape masalahnya sama pak jinhwan bego"
"Ye masalah lah tolol. Mau mau satu kelas kena hukuman"
"Lu aja sono kalo gue sih kagak" sungut jihoon.
"Lima kata buat lu. B A C O T"
Perdebatan hal kecil sudah terbiasa di kelas ini bahkan sampai pernah jambak-jambakan tapi untungnya belum sampai ternotis oleh guru-guru. Suasana seperti itu adalah hal yang seru bagi jihoon.
"Selamat pagi anak-anak" sapa pak jinhwan
Semuanya siswa langsung duduk di tempatnya masing-masing dan suasana kelas menjadi diam.
Pak jinhwan adalah salah satu guru yang paling di takuti karena galak. Selain galak dia juga wakil kepala sekolah. Dia juga mengajar sebagai guru mata pelajaran kimia untuk kelas 11-D terkhusus.
"Bawa air minum gak?" Tanya cristin pada intan sepertinya tenggorokan cristin kering sejak selesai upacara di tambah lagi dia di buat kesal.
"Ada nih" balas intan. Suara mereka berdua berbisik-bisik.
Air mineral yang di berikan dari intan adalah air yang pernah di iklankan oleh tini.