23 April
Aku terpikat sabit dibibirmu
Tak hanya itu
Tatapan mesramu menembus kalbu
lirikan manjamu mencuri hatiku
Sontak saja aku tertunduk malu
Tak sanggup jika mata kita saling beradu
Ku akui aku jatuh hati padamu24 April
Ku tak melihat sabit dibibirmu
Batinku resah serta gelisah
Hatiku menangis merindu
Mataku menari ke kanan kiri
Mencari sosokmu ke sana kemari
Tiada henti ku rapalkan doa
Agar aku bisa melihatmu walapun sekedip mata25 April
Kau muncul tiba-tiba
Menunjukkan sabit dibibirmu
Namun tak hanya padaku
Tapi pada semua wanita
Saat kau panggil namaku
Sekali aku menoleh
Tak lama kembali berbalik26 April
Aku tau sabitmu bukan untukku
Aku sadar bukan aku yang kau inginkan
Aku berhenti menikmati sabitmu
Aku berhenti curi-curi pandang
Terimakasih ku ucapkan padamu
Karena sabitmu itu
aku pernah dibuat bahagia olehnyaTanah Laut, 28 April 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
PUISI
PoetryJika tangan tak mampu untuk melukai Aku yakin, tajamnya aksara bisa menembus ulu hati Ku akui wanita pilihanmu berparas ayu Namun dirinya tak memiliki rasa malu Mengapa dia hadir di istana kita? #puisi #natasyastory03