"Kenapa Kevin lama sekali?" Tanya Keisya didalam hati. Sesuai janjinya dengan laki-laki itu, sepulang sekolah ia dan Kevin akan bertemu di lapangan. Entahlah, apa yang ingin dia bicarakan. Tapi, berhubung Keisya sudah meng-iyakan janjinya tersebut maka mau tidak mau, ia harus bertemu dengan Kevin.Sudah dua puluh menit sejak bel sekolah berbunyi, ya mungkin belum terlalu lama. Tetapi Keisya merupakan orang yang tidak terlalu suka menunggu, apalagi untuk seseorang yang notabene SKSD (sok kenal sok deket) seperti Kevin.
Dasar Kevin! Dia yang ajak aku ketemuan, tapi dia yang telat!
Geram Keisya didalam hati. Jika ia tahu Kevin tidak on time seperti ini, ia tidak akan menyetujui SMS nya tadi sewaktu dikelas. Keisya menyilangkan tangannya dan duduk di kursi pinggir lapangan, tentu saja dengan wajah yang jutek dan mulut yang cemberut.
"Ehm! Ada yang nungguin aku ya?" Suara Kevin yang bertanya terdengar meledek. Keisya menoleh kearah Kevin dan melihat dia tersenyum menampilkan deretan giginya yang rapih. Menyebalkan sekali!. Walaupun dengan wajah yang sebenarnya tampan, tetapi tetap membuat gadis itu kesal setengah mati karena harus menunggunya datang dan menghabiskan waktunya sendiri disini.
"Ya ampun, Kev. Kamu ini bisa-bisanya ya tersenyum seperti itu. Aku sudah setengah jam menunggu disini," sahut gadis itu. Sebenarnya ia ingin sekali marah-marah dan membentak Kevin, tapi entah kenapa ada desiran yang aneh di dada Keisya saat melihat laki-laki itu tersenyum. Seperti ada sesuatu yang membuat rasa sebalnya tadi berubah menjadi biasa saja. Bahkan seperti ada sesuatu yang aneh, jantung yang berdebar misalnya?
Aneh ya, aku kenapa ini? Sudahlah tidak usah di fikirkan.
Keisya bertanya kepada Kevin, "Kev, ada perlu apa kamu mengajak aku kesini!" sambil diiringi bentakan yang menjadi ciri khas Keisya jika diganggu ketenangannya oleh orang lain. Setidaknya ini sedikit berhasil menghilangkan rasa aneh itu.
Keisya menunggu jawaban Kevin, tapi laki-laki itu hanya tersenyum dan mendekat kearah bangku dimana Keisya duduk. Kevin duduk disebelah Keisya dan memandang wajah gadis itu dengan tenang dan tentram. Keisya merasa aneh, ia merasa risih dipandang seperti itu oleh laki-laki yang baru ia kenal ini.
"Kev, aku risih kamu pandang kayak gini," ujar Kesya sambil memalingkan wajah, menunduk kearah dua kakinya. Ia tidak membentak, untuk saat ini, dan tidak tahu alasannya kenapa. Keisya kembali berfikir, setelah memandang wajah Kevin beberapa saat tadi, ia seperti pernah melihat laki-laki itu sebelumnya, tapi ia tidak bisa mengingatnya. Keisya yakin sekali, sebelum mereka kenal, gadis itu sudah pernah melihat Kevin sebelumnya. Entah itu hanya mirip atau memang benar-benar dia.
"Kamu cantik kalo gak marah-marah." Kevin tersenyum lagi sambil mengacak-acak rambut Keisya. Gadis itu sangat lucu dan polos. Ia merasa nyaman berada didekatnya dan meskipun terkadang orangnya suka marah-marah, tapi sebenarnya tingkah dan gayanya masih seperti anak-anak. Kevin tadi sempat stalker instagram gadis itu, ia melihat foto-foto dan outfit yang dia pakai masih memperlihatkan barang-barang lucu seperti yang dipakai anak-anak. Yaampun, gadis ini polos sekali. Gumam Kevin didalam hati.
"Jangan suka menebar pujian ya, Kevin." Keisya menekankan kata-kata tersebut sambil memandang Kevin dengan ketus, lagi. Dasar laki-laki aneh!. Keisya merasa waktunya benar-benar terbuang hanya karena meladeni Kevin yang aneh ini. Ia saja bingung kenapa menyetujui ajakan Kevin, padahal Kevin sendiri tadi sudah ada janji seperinya.
"Kay, jangan terlalu ketus. Aku cuma mau ajak kamu ke kafe kok, mau ngobrol sebentar." Kevin menjelaskan dengan sabar dan sambil terkikik geli melihat tingkah Keisya.
Keisya menoleh menampakkan wajah cemberut dan marahnya, "Kay? Nama aku Keisya dan kamu bisa panggil aku Keisya atau Key?"
"Aku ingin memanggilmu Kay. Anggap saja panggilan spesial dari aku." Kevin tersenyum lagi yang akhirnya membuat Keisya malas berdebat. Seenaknya saja dia merubah nama panggilanku!. Gumam kesalnya didalam hati.
●●●
Cafe Montana, 13.00 wib
Keisya terkikik geli melihat komentar yang ada di blognya sekali lagi. Meskipun ada beberapa komentar yang kurang bagus tetapi banyak juga menuai komentar yang baik dan tidak disangka-sangka banyak sekali yang excited dengan cerita kehidupan sehari-hari yang ditulis oleh Keisya tersebut.
Tanpa disadari ternyata sedari tadi, Keisya telah tak acuh terhadap Kevin. Laki-laki itu memandang Keisya sambil menyeruput Espresso yang sudah ia pesan tadi.
"Ponsel memang lebih menarik ya daripada aku?" Kevin bertanya sambil menggerakkan jari jemarinya dan menyantuk pelan meja tempat mereka berdua duduk berhadapan.
Keisya mengadah kearah Kevin, ia menghelakan nafas dan tersenyum, kenapa aku tersenyum?. Entahlah, Keisya sendiri tidak mengetahuinya.
"Kalo aku bilang iya, kamu sedih gak?" Keisya bingung terhadap dirinya sendiri, kenapa ia malah meladeni ucapan laki-laki didepannya ini. Padahal, ia tipikal orang yang tidak suka diajak bercanda. Ada yang salah denganku. Gumamnya didalam hati, tapi sejujurnya ia menikmati keadaan ini.
Kevin langsung memasang wajah cemberut yang membuat Keisya tertawa terbahak-bahak. Lucu sekali ekspresi laki-laki satu ini, ternyata tidak rugi ia menerima tawaran Kevin untuk pergi ke cafe, laki-laki ini bisa menghiburnya dengan baik, padahal hanya berkespresi cemberut saja bisa membuat Keisya tertawa.
"Kay, kamu bener-bener cewek yang aneh," sahut Kevin yang melihat tawa terbahak-bahak Keisya. Cewek satu ini memang unik, terkadang ia bisa dingin seperti es yang susah untuk dicairkan, tapi kali ini ia melihat Keisya tertawa terbahak-bahak hanya karena ekspresinya? Aneh sekali memang sifatnya.
Kali ini Keisya yang cemberut, "Oke, aku memang cewe yang aneh." Keisya menyilangkan tangannya sambil memasang ekspresi acuh tak acuh kepada Kevin.
"Maaf Kay, aku cuma bercanda." Kevin memasang ekspresi memelas, yang membuat Keisya tertawa sekali lagi.
"Aku juga bercanda, Kev," ucap Keisya di sela-sela tawanya.
Terbesit satu pertanyaan ketika ia melihat tawa Keisya yang manis itu.
"Kenapa kamu hanya berteman dengan Shely, Kay? Aku yakin, kalau kamu lebih bisa membuka diri, kamu bisa mendapatkan banyak teman. Setidaknya, tidak hanya memiliki satu orang teman saja." Kevin menanyakan hal yang selama ini ingin ia tahu dari Keisya. Awalnya, ia berfikir Keisya merupakan anak yang aneh dan tidak bisa bersosialisasi dengan teman sekitarnya, ia fikir Keisya merupakan anak yang sombong, membosankan, dan awkward, tetapi ia salah menilai gadis itu. Setelah melihatnya beberapa kali dan mendengar cerita dari Shely, ia mengetahui bahwa sebenarnya Keisya merupakan gadis yang ceria dan sangat penyayang. Wajahnya sangat manis ketika dia tersenyum, apalagi ketika ia tertawa terbahak-bahak seperti ini, menampilkan lesung pipi yang ada di pipi kirinya. Manis sekali.
Keisya berfikir sejenak, ia mulai menelusuri ingatan-ingatan dan fikiran-fikiran yang selama ini membebaninya. Kenapa aku hanya memiliki satu teman?. Kata-kata itu terus berputar-putar di kepalanya.
"Aku... tidak tahu." Hanya sepatah kata itu saja yang dapat diucapkan oleh Keisya. Karena ia sendiri memang tidak mengetahuinya. Terdapat segudang pertanyaan yang mungkin menumpuk di kepalanya. Mungkinkah karena sifatnya yang memang tidak pernah bertegur sapa dengan orang lain atau karena orang-orang yang memang menganggap dia sebagai gadis yang aneh.
"Kamu tenang aja, sejak hari ini, aku pastiin kamu akan punya teman selain Shely. Kamu akan punya aku sebagai temanmu dan mungkin akan punya lebih banyak lagi. Trust me, okay! " Kevin mengatakan itu sambil menggenggam tangan Keisya. Keisya merasa nyaman, hangat ketika tangannya dipegang seperti ini. Ini pertama kalinya ada laki-laki yang membuatnya luluh seperti ini. Keisya memang menyukai Aldo sejak kelas sepuluh, tetapi Aldo tidak pernah menyadari rasa sukanya bahkan tidak pernah sekalipun Keisya melihat ketertarikan di mata Aldo. Ternyata selama ini, Keisya dibutakan oleh rasa kagumnya pada Aldo sehingga ia tidak bisa melihat hal-hal lain yang ada disekitarnya.
Aku percaya kamu, Kev.
Halo semuaaaa!!! Aku comeback lagi nih, hehehe. Sorry ya ceritaku sedikit tidak jelas dan agak ngawur karena emang aku udah lama gak nulis. Aku memang amatir wkwkwk.
Jangan lupa vote dan comment. Love you all❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Blogger
JugendliteraturMulai hari ini aku akan menulis ceritaku di blog... Keisya Adelia atau Lola, gadis biasa yang terlahir dari keluarga biasa. Ia mulai menulis blog semenjak tahun keduanya di SMA, dengan nama samaran yang ia buat sendiri. Di blog ia menuliskan sem...