✓ Bagian 4 ✓

8 6 3
                                    

Saat itu juga nama Arkana menjadi kepingan kisah dari seorang Keanna Revansya Vrestisia.
________________________________________________
     Sulit untuk kujelaskan bagaimana rasanya perasaanku sekarang.      

Suasana sore hari ini terasa sejuk . Langit-langit bernuansa mendung yang dipadu dengan awan menambah kesan sejuk mata yang memandangnya . Jam sudah menunjukkan pukul empat sore ,namun belum juga ada tanda bel pulang pulang sekolah dibunyikan .
Guru masih saja betah duduk di kursi kebanggaannya tanpa memikirkan betapa bosannya murid dan berharap ia segala keluar .
Sore ini juga ,tampak seorang perempuan yang sedari tadi tak berhenti mengetuk pulpennya ke arah meja sambil melihat ke arah jam .
Entahlah apa yang ia tunggu ,mungkin saja ia masih terbawa suasana siang tadi .

" Na ,berisik banget sumpah" Nera menyenggol bahu Keanna dengan maksud memberhentikannya Keanna dari aktivitasnya itu .

Keanna hanya melihat sekilas tanpa berhenti mengetuk pulpen ke mejanya .
Jam 04.15WIB suara yang amat merdu mulai terdengar dari pengeras suara sekolah .
Sontak mereka langsung bergegas keluar kelas tanpa memikirkan guru yang masih ada disana .
Termasuk juga Keanna dan dua sahabatnya .
Keanna terlihat sangat terburu dalam berjalan ,entahlah apa yang ia cari .

"Na tunggu ish ,cepet bener si jalannya " teriak Nera agak keras dari arah belakang Keanna karena jarak antara Keanna dan 2 sahabatmya lumayan jauh .

Keanna langsung berhenti . Iapun tersadar ,mengapa ia harus terburu-buru seperti ini? Ah.. pikirannya ini sangat mengontrol dirinya . Keanna bisa malu jika ketahuan sahabatnya jika ia ingin menemuin cowok yang tanpa pamit membuat keningnya tidak perawan lagi itu .

" Dia itu mau nemuin Arkan Ner " ujar Velisya tersenyum jahil .

" Ih apa lagii enggak gehh ,gua emang mau cepet pulang aja ,soalnya kan Arvi mau jemput gua" elak Keanna kepada 2 sahabatnya itu

" Ooh .. lo dijemput Arvi,Na?" Tanya Nera yang entah kenapa nadanya tak seperti biasa

" Iyaa emang ngapa Ra ,mau bareng ?"

" Haha ,ya gak lah ,dah lah gua duluan ya ,udah dijemput " ujar Nera begitu saja meninggalkan Keanna dan Velisya .

" Vel ,nera kok kayak ga suka gitu ya gua dijemput Arvi?" Tanya Keanna .

" Mungkin karena dia bosen punya temen bego kayak lo ,dah sering disakitin masih aja mau dijemput " jawab Velisya ketus lalu ikut pergi meninggalkan Keanna .

" Ini orang orang pada kenapa sih" heran Keanna .

Keanna juga memutuskan untuk segera ke gerbang sekolah mungkin disana Arvi telah menunggunya. Padahal kan ia menolak ,tapi tak apalah siapa tahu Arvi memang berniat jemput .

Keanna berjalan santai menuju gerbang sekolahnya . Tapi ia teringat ucapan anak gedung IPS itu bahwa ia harus menemui Arkan disana . Terlintas dipikirannya untuk menemuinya ,tapi Keanna terlalu gengsi .
Tiba-tiba dari arah belakang

"Woy !!" Seseorang menepuk bahu Keanna

" Astagfirullahh setann setann ini mah!"

" Nah ini ,cowok ganteng kayak gua lo panggil setan!" kesal cowok yang menepuk bahu Keanna tadi.

"Ih gua kira setan ,mau apa si? " Tanya Keanna judes

" Kan dikantin tadi gua suruh lo sepulang sekolah ke gedung IPS ,kok lo malah ngacir keluar " jawab lelaki itu dan tanpa pamit lagi langsung menarik tangan Keanna dan berjalan ke arah gedung IPS

Keanna mencoba melepaskan tangannya tapi tak ada hasil . Genggaman cowok itu terlalu erat ,mungkin dia sering olahraga . Keanna merasa perjalanan dari gerbang ke gedung. IPS teramat cepat ,ia sekarang sudah berada di posisi tepat di hadapan lelaki bernama Arkan itu .

PuzzlesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang