Chapter 3

69 11 0
                                    

Kringgg,,,, kringgg,,,, kringgg,,,,
Bel istirahat pun berbunyi, semua murid mulai berhamburan keluar kelas.
Seperti biasa kantin adalah tempat pertama yang mereka tuju saat bel istirahat berbunyi

Saat ini terlihat jackson sedang duduk sendiri di kantin sambil mengaduk aduk makanannya, raut mukanya terlihat cemas karna beberapa saat lalu jinyoung memberitahukan kepadanya bahwa jaebum sakit
"Dasar bocah bodoh sudah sering aku beritahu bahwa jangan terlalu memaksakan diri, tapi dia tidak pernah mendengar perkataanku"

Saat ini dia sedang merancau kepada jaebum sahabatnya, walaupun terlihat kesal sebenarnya dia sangat khawatir tentang kondisi jaebum.

Tiba-tiba ada yang memanggil jackson dari belakang "Jackson hyung"

Jackson yang merasa di panggil pun menoleh
"Ouh,,, bambam-ah aku pikir siapa"

Melihat jackson yang sendirian bambam pun merasa aneh
"Kau sendiri hyung?? jaebum hyung dan jinyoung hyung mana"

"Ahh itu, jaebum sakit jadi jinyoung menjaga nya sekarang"

Bambam terlihat sangat terkejut mendengar ucapan jackson
"Mwo,,, jaebum hyung sakit. Apa karna semalam dia kehujanan yaa"

"Kau bicara apa bambam, kehujanan jadi maksudmu jaebum"

"Iya hyung, mungkin jaebum hyung sakit karna semalam dia kehujanan. Eomma ku bilang saat jaebum hyung pulang bekerja dari cafe hujan turun dengan derasnya"

"Kemungkinan itu bisa saja terjadi, tapi yang jelas aku akan ke rumahnya sepulang sekolah nanti"

"Aku ikut ya hyung, aku juga sangat menghawatirkannya"

"Geurae,,, aku tunggu kau nanti saat pulang sekolah"

"Ne hyung"
Tanpa terasa bel masuk berbunyi, mereka pun berpisah dan kembali ke kelas mereka masing-masing.

Sementara itu di rumah jaebum, jinyoung terlihat sedang mengompres dahi jaebum yang panas
"Astaga, panasnya belum turun juga, padahal dia sudah minum obat" jinyoung merasa cemas karna demam jaebum belum juga turun

Tiba-tiba Jaebum terbangun dia mengerjapkan matanya beberapa kali, di lihat nya jinyoung masih setia menunggu nya
"Jinyoung-ah,,, pulanglah ini sudah hampir sore aku sudah baik-baik saja sekarang" ucap jaebum dengan lemah

"Apanya yang baik-baik saja kau itu masih demam tinggi, kalau sampai demam mu tidak turun juga aku akan membawamu ke rumah sakit"
Jaebum hanya menghembuskan nafasnya mendengar perkataan jinyoung.

jinyoung berdiri dari duduknya dia berjalan menuju meja di samping lemari jaebum, di lihatnya piala-piala yang jaebum dapatkan semenjak SD terpajang dengan rapi
"ini adalah piala-piala yang kau rebut dariku, aku masih suka kesal jika mengingatnya" celoteh jinyoung sambil menoleh ke arah jaebum

"Aku bukan merebutnya darimu, tapi kau saja yang kurang bekerja keras untuk bisa merebutnya dariku" jaebum tersenyum simpul sambil melihat ke arah jinyoung

"Cihhh kau ini,,, bagaimana aku bisa merebutnya jika kau saja tidak mau mengalah dan hanya memberiku peringkat ke dua" jinyoung masih mengedarkan pandangannya ke arah piala-piala jaebum, sampai pandangannya melihat salah satu piala jaebum yang pecah

Tiba-tiba ingatan itu pun kembali muncul, ingatan yang membuat jinyoung kehilangan sahabatnya yang ceria, jahil dan periang

Flash back:

BROTHER HOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang