Jakarta, 24 April 2011
Angin berhembus dengan tenangnya hingga seragam yang ia pakai sedikit bergoyang dengan dasi yang ia gunakan.
Ia menutup matanya dengan air mata yang deras. Ia berusaha senyum walau hatinya sedang sangat hancur.
"Senyum La, lo harus senyum. Jadilah Killa yang ceria..." ucap gadis yang bernama lengkap Askilla Deardena itu.
Ia membalikkan tubuhnya dan perlahan meninggalkan tempat yang sering ia temui dengan sang pria tersebut.
Ia langsung menaiki motornya kemudian bergegas menuju sekolahnya, dimana ia masih menduduki kelas 12 SMA.
Dan bulan depan ia harus berjuang dengan UNBK nya.
>>>>>>><<<<<<<Motor itu berhenti diparkiran sekolahnya.
Ia berjalan dengan wajah datarnya.
Lalu ia berhenti didepan kelas yang tulisan XII-IPA1.
Ia berjalan hingga duduk dibangku paling belakang, tempat dimana ia selalu tertawa dan tersenyum bersama dengan pria itu.
Ia terus menyentuh meja disampingnya itu.
Kuat... La.. Harus kuat, lo ikhlas kan La, lo harus ikhlas, biar dia seneng disana Batinnya lalu tersenyum kecut.
Tak lama kemudia, datanglah seorang gadis dengan rambut kudanya. Menghampirinya lalu duduk disampingnya.
"Maafin gue La, kemarin gue gak datang. Maafin gue ya, mama gue tiba-tiba sakit kemarin" ucap gadis yang bernama Alfitria Nindi itu.
Killa menggeleng dan tersenyum.
"Gakpapa, lo harus jagain mama lo" ucap Killa.
Ria langsung memeluk Killa memberikan semangat kepada sahabatnya itu.
Killa merasakan hatinya yang sangat sakit.
Tak berapapun datanglah sang guru dan mengabsen semua muridnya.
Guru itupun memanggil nama Killa tapi Killa hanya merenung saja.
"Killa, kamu gakpapa kan?" tanya guru itu
Killa hanya mengangguk dan tersenyum.
Sepahit inikah rasanya Faz? Batinnya dengan senyumnya yang sangat hambar.
Ria hanya memandang sahabatnya itu dengan rasa sakit yang sama seperti apa yang dirasa Killa.
Bel istirahat berbunyi, semua siswa menuju ke kantin, tapi tidak dengan satu gadis ini. Ia memilih menenangkan dirinya dibawah pohon rimbun tempatnya bersantai dengan pria itu.
Ia menatap langit dengan menggenggam buku yang bertulisan Fazhkilla itu dengan sangat erat.
Tak terasa air matanya kembali meluncur begitu derasnya. Ia sudah berusaha menahan tapi tidak bisa. Lalu ia menutup matanya.
Flashback on
Pria itu berlari kearah gadis yang sedang duduk bersantai dibawah pohon rimbun itu.
Pria itu dengan mengendap-ngendap mendekati gadis itu dan...
"BAAA!!!!" teriak pria itu hingga membuat gadis itu terkejut.
"Faza.. Apaan sih.. Entar aku jantungan gimana? Mau tanggung jawab?"
Pria itu hanya tertawa terbahak-bahak.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA? Atau MASA LALU?
RandomTapi aku berharap kalian jangan menjadi seperti kita, seperti bunga dandelion. Yang awalnya selalu melekat bersama kemudian terpisah sangat jauh. Dan aku harap pria itu juga bisa membaca bacaan ini. ~Fazzha Dikra~