Haeun bangun lebih awal. Tidurnya sangat nyenyak karena kalimat Jungkook semalam. Sekarang dia sedang mempersiapkan sarapan untuk dirinya sendiri. Saat dia ingin memakannya tiba-tiba handphone-nya berbunyi.
"iya halo?"
"Dengan saudara dari tuan Yoon?"
"Iya, saya anaknya."
"Tuan Yoon masuk rumah sakit"
"Hah?"
"Iya, penyakitnya kambuh."
"Makasih mba."
Tut.
Haeun langsung lemas. Dia menaruh handphone-nya di atas meja dan langsung mengambil jaket untuk menuju ke rumah sakit. Dia naik taksi. Dia berdoa semoga ayahnya tidak apa-apa. Di sepanjang perjalanannya dia hanya bisa menangis.
Sampailah dia di rumah sakit. Dia langsung menuju resepsionis untuk menanyakan ruangan ayahnya. Lalu langsung menuju ke ruangan ayahnya. Di depan pintu dia langsung berhenti dan melihat dari kaca pintu. Melihat ayahnya yang sedang diperiksa dokter. Melihat ayahnya yang sedang dipasang berbagai alat medis untuk membantu ayahnya untuk tetap hidup. Lagi-lagi dia menangis. Dia tidak kuat melihatnya. Sudah beberapa kali ayahnya masuk rumah sakit dan hari ini adalah yang paling parah.
Haeun sudah menghubungi Soojin dan Soojin masih dalam perjalanan. Dia tidak memberitahu siapa-siapa lagi. Dia duduk dengan kondisi yang lemas menunggu dokter keluar. Dokterpun keluar dia langsung berdiri.
"Bagaimana keadaan ayah saya dok?" tanya Haeun
"Ayah anda untuk saat ini masih belum sadarkan diri dan akan kehilangan kesadaran untuk beberapa hari." jelas dokter
"Maksudnya koma?"
"Iya, karena sel kanker-nya sudah menyebar kemana-mana." ucap dokter
Kemudian dokter pamit. Haeun jatuh ke lantai lalu menangis sekencang mungkin. Tidak peduli dengan yang lain. Tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang. Haeun hanya butuh pelukan yang bisa membuatnya tenang. Seseorang itu adalah Jungkook. Iya, Soojin sengaja memberitahu Jungkook agar bisa menenangkan Haeun.
Jungkook memutar posisi badan Haeun lalu mereka berhadapan. Jungkook memeluk Haeun lagi.
"Gapapa kamu nangis aja." suruh Jungkook.
Haeun semakin menangis. Bahunya naik turun. Soojin juga ikut menangis. Karena selama ini Haeun sangat dekat dengan ayahnya setelah ibunya yang berencana akan menikah lagi. Jungkook menuntun Haeun untuk duduk. Jungkook memegang kepala Haeun laku menyandarkan ke bahunya.
"Appa..." ucap Haeun
"Hiks...hikss..maafin Haeun yang ngga pernah merhatiin ayah. Yah, maafin Haeun." Jungkook langsung memeluk Haeun lagi. Dia tidak kuat jika melihat Haeun menangis.
---
Haeun sudah lebih tenang namun masih tetap terdiam. Ia tidak masuk ke dalam karena tidak kuat melihat ayahnya yang sedang terbaring lemah dengan beberapa alat medis.
Jungkook masih tetap di samping Haeun sambil melihat Haeun. Sedangkan Soojin masuk ke dalam. Bahu Haeun kembali naik turun dengan cepat Jungkook memegang tangan Haeun berusaha menenangkan Haeun. Haeun menoleh ke arah tangannya lalu menatap Jungkook.
"Kalau kamu mau cerita, cerita aja ke aku." ucap Jungkook. Haeun tersenyum ke arah Jungkook walaupun senyumnya masih bercampur sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still With You ; JJK ✔
Fiksi PenggemarBagi Haeun, berpisah itu cara yang benar namun bagi Jungkook, cara yang benar adalah mengungkapkan hubungannya di depan publik. ❥Still With You - Jeon Jungkook Since: 2019 ©original story by jeynadhx (❗) #2 - antifans (July 19, '20)