Part~1

129 5 0
                                    

Dengan malasnya Agatha  menelusuri koridor kelas sembari menyeret tas birunya,masa bodo dengan tatapan aneh orang lain yang tengah memperhatikannya.

"Weeey weey weey bosskuee nape nihh lesu amat dah?" tanya Naura sahabatnya itu yang baru saja keluar kelas.

Hanya gelengan saja yang diterima Naura.
"Lo nape sih Gath?ada masalah?cerita?!"
"Gak" hanya satu kata saja keluar dari mulut Agatha yang malas menoleh kearah sahabatnya itu.Lalu,Ia masuk ke dalam kelasnya dan melempar tasnya ke sembarang arah disusul menenggelamkan kepalanya dalam lipatan kedua tangannya di meja.

"Ehh Ra nape tuhh si dugem?"
Tanya Clara yang baru saja masuk ke dalam kelas sembari memegang satu snack.Ya Clara sering memberi julukan pada sahabat²nya termasuk Agatha ia namai 'Dugem' karna Agatha salah satu sahabatnya yang suka 'ngedugem' *YouKnowlahGaes.

"Gatau gue,lagi putus kale sama cowoknya" jawab Naura dengan pelan.
"Elahh ngebucin trooss" Triak Clara yang sukses membangunkan 'Singa' yang hampir menelusuri alam mimpinya.
"Ehh lo pada bisa gak sih hah!gak ganggu gue?gue lagi ngantuk!"Amukan 'singa' itu pun akhirnya keluar.

Dan yap! Mulut sahabat²nya itu pun terbungkam jika sudah seperti ini siapa yang bisa mengembalikan moodnya seperti sedia kala?.

*Bel masuk berbunyi dengan nyaring.
Dan Agatha masih saja diposisi yang sama,walaupun ia tahu hari ini adalah mapel yang paling mengerikan bagi seluruh siswa dikelasnya apalagi kalau bukan Matematika.

Terlihat guru mapel tersebut menuju kelas dan menyapa murid2nya dengan santai dan tak lupa senyuman sinisnya yang terkenal itu.

Matanya melirik sinis ke arah Agatha dan menghampirinya.
"Heeemmm...." Deheman sang guru tak dihiraukan.
"Paansih batuk deket gue" gumam Agatha yang masih saja tenggelam dalam lipatan  kedua tangannya.
"Eheeeemmmmmmm"semakin lantang deheman sang guru tetap tak digubrisnya.
"Kamu mau bangun sendiri atau saya yang bangunin?"
"Psssst....Gath itu Bu Marni bangun wooy"bisik Clara dengan nada pelan namun masih bisa didengar oleh Agatha.

"Maaf buk saya masih ngatuk nih"
Dengan perlahan ia mendongak kearah gurunya.
"Boleh saja kamu tidur setelah kamu jelaskan materi bab 4 yang dibuku cetak!"

Mata murid2 di kelas membulak.Wegalasehh gak tuuh bab 4 cooy tentang aritmatika ditambah dengan rumus bangun ruang yang paling membosankan.

"Habis itu saya boleh tidur 2 jam pelajaran ibu ya?"
"Oke kalau kamu sanggup menjelaskan secara rinci materi tersebut"
"Elahh satu bab doank mah gampil menurut saya!" Jawab Agatha sembari berdiri dan menuju papan tulis dan mengambil spidol diatas meja.

Sebuah tatapan kaget murid lainnya terhadap Agatha walaupun terbiasa dengan hal konyol yang dilakukannya tapi, ia selalu saja membuat kejutan yang selalu bervariasi tiap harinya.

Siapa yang tak terkejut dengan tantangan yang diberikan oleh guru yang terkenal dengan julukan 'Guru Killer' tersebut.
Bahkan seorang siswa berprestasi yang terkenal dengan ketampanannya saja ogah²an berurusan dengan satu guru itu,siapa lagi kalau bukan Keenan Putra Aditya.

Tanpa basa basi tangan mungil Agatha mulai menulis rumus2 penting dipapan tulis tanpa melihat selembar satu buku pun.

Setelah beberapa menit ia mencoret coret papan tulis,tiba saatnya ia akan memulai penjelasannya.

"Oke teman2 gue bakal jelasin satu satu nihh materi"
Ucap kata pembukaan dari penjelasannya,dan langsung saja ia menjelaskan materi tersebut tanpa ada kendala ataupun keraguan sedikitpun.

"Gilaa sihh Agatha beneran jelasin cooy"
"Gilee kesurupan apaan dia tumben banget dah"
"Halaaah palingan udah ada janjian ma Buk Marni".
Celoteh beberapa siswa yang pandangannya mulai memperhatikan papan tulis.

Namun,satu siswa yang tak berminat dengan penjelasannya yaitu Keenan ia sembari tadi menatap dengan detail materi mapelnya dibuku tebalnya itu,dan tak ada sedikitpun melirik papan tulis ataupun Agatha.

"Ehh Keen liat nooh si 'Badgirl' masa lo kalah sama tuh bocah sih?"celetuk Rio dari samping kiri meja Keenan.
"Bodo amat gue yo,sapa tau itu cuma hoki aja dia bisa jelasin nih bab"sembari matanya melirik bukunya.
"Tapi gilaaseehh itu detail banget dahh ampe dia kasih rumus cara cepetnya?"
Sambung Rio yang sembari memandang kearah Agatha.
"Udahh dehh yo congor lo mingkem aja daripada lo dilempar penghapus sama tuhh cewek kek kemaren" Saut Dion yang sedari tadi memperhatikan temannya itu.

Tanpa ada kata lagi Rio membungkam mulutnya dan teringat kejadian kemarin ia sempat dilempar penghapus oleh Agatha karna cengengesan saat Agatha presentasi.

❣️❣️❣️
"Sampai disini ada gak yang lo pada tanya?"

"Gak ada!" Jawab serentak semua siswa
"Hehh lo cowok songong! lo dengerin gak sih apa yang gue jelasin??!"sembari menatap tajam kearah Keenan.
"Lo tanya gue?"jawab Keenan dengan datar sembari menunjuk dirinya.
"Yaiyalaahh!!"
"Hmmm gak! penjelasan lo gue rasa gak mutu ditelinga gue!" Jawab Keenan lagi sembari membuang wajahnya dari Agatha dan kembali menatap bukunya.
"Ehh Keenan kok kamu begitu!kalo penjelasan dari Agatha kurang mutu kamu ulang menjelaskan!" Saut bu Marni yang geram dengan jawaban Keenan.

Agatha yang sembari tadi sudah memanas dan mengepal kedua tangganya tetap mempertahankan kesabarannya.

"Udahlah buk percuma ngomong sama orang yang 'SOK PINTAR' kek dia,urusan saya udah selesai kan buk?jadi saya bisa tidur selama 2 jam?" Ujar Agatha sembari menekan kata 'SOK PINTAR' kearah Keenan.
Bu Marni hanya memberikan anggukan sebagai sebuah jawaban.

Tanpa banyak bicara Agatha kembali duduk dan menenggelamkan kembali wajahnya dalam lipatan kedua tangannya.
"Psssst....Gath lo kerenn abis dahh salut gue!"bisik Clara.
"Iya kereen lo Gath bisa2 lo ngalahin cowok songong tuh"saut Naura.
"Otw Pulau kapuk ini mahh"ujar Chelsea.
Kalian bertanya apa tanggapan Agatha?ya jelas saja ia sudah terlelap dalam mimpinya.

📛📛📛
Ini cerita baru ane gaes🤣yang kemaren males lanjutin pengen yang baru aja😅

Jangan lupa vote,komen,and share yaaa biar Authornya rajin publish 😅

Tak SeimbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang