bab-1

42 7 8
                                    


Decitan suara khas sepatu yang saling beradu, menandakan meriahnya permainan ini.

Terlebih lagi wajah serius lelaki most wanted itu yang kini telah berpeluh disekujur tubuh atletisnya.

Sungguh. Sangat membuat para wanita histeris tergila-gila.

"SEMANGAT BANG!! KALO BISA BAJUNYA SEKALIAN DIBUKA GAPAPA KOK! AKU IKHLAS!!"

"UHH.. KERINGET LO BAGAIKAN SEKALENG SPRITE! SEGER GILA"

"CALON IMAM KU JAGO BANGETT"

Ya... Meskipun pertandingan basket ini hanyalah permainan biasa untuk bersenang-senang, tapi atmosfer di lapangan itu sangat jauh berbeda.

Siapa lagi kalau bukan karena hadirnya dua most wanted, yang bikin semua cewe mau gak mau kepaksa ngeggerombol di pinggir lapangan.

Galgeous Devan Gibrano. Dia adalah mantan ketua osis yang sangat terkenal karena ke-multitalenan nya.

Ganteng? Kalau ga ganteng, kayanya engga mungkin.

Mancung? Oke

Terlebihnya :
1. Mantan Kapten Tim Basket Putra yang tahun kemarin juara 2 tingkat provinsi
2. Nyanyi? Okelah. Main Gitar? Sambil tutup mata pun bisa
3. Anak olimpiade fisika
4. Humoris tak terkalahkan
5. Pengemudi motor CBR 150 R, yang setiap hari ke sekolah Ngueng nguenggg
( ya gimana engga semua cewe pada antre kalo denger suara motornya )



and the last...

6. SINGLE LAHIR BATIN

Setidaknya itulah mengapa mereka sebegitu histerisnya.


Dan most wanted yang kedua...

Angkasagara Dillingham.

Cowo berkulit putih dengan postur tubuh tinggi, yang dilihat dari marganya merupakan keturunan orang Eropa. Tapi kalau dilihat dari mukanya, orang-orang pasti bakal bilang oppa!!

Entah lah semua nya belum terjawab. Keluarganya bahkan terbilang masih sangat misterius.

Yang mereka ketahui hanyalah, kharisma dari seorang Angkasa yang amat sangat memikat.


"LEMPAR KE GUE VAN!!", teriak lelaki berkaca mata dengan suara cempreng khas nya.

Bisa dibilang dia juga termasuk cowo most wanted. Ya, kalau dilihat dari ujung sedotan es cendolnya Pak Tomo.

Sebetulnya, dia lebih ke arah cowo tipikial humoris yang membuat satu kelas menjadikan nya sebagai mood boster. Dari hal itu dia menjadi kepedean, mengatakan bahwa dirinya jugalah kumpulan lelaki most wanted SMA Tursilla.

Colonius Reyhan. Anak keturunan dari pengusaha ternama. Mempunyai keseharian berpacaran dengan perempuan 3Dimensi dari balik layar laptop. Fakboy jadi-jadian, karena nyatanya ga ada cewe yang mau sama dia.

"AYO LEMPAR KE GUE!!"

Tanpa berpikir panjang, Devan langsung melemparkan bola basket itu ke arah Reyhan.

"AAAAA"




Dugg

"Lo tolol Van. Sejak kapan Reyhan ikutan dan bisa main basket?"



Nyatanya, bola basket itu kini sudah berada digenggaman perempuan berambut panjang dengan sedikit benjol di kepalanya.

Betul saja. Reyhan hanya memperdayai Devan dengan tipu muslihatnya. Namun, ia pun tak menyangka jika bola basket itu akan mengenai kepala sang ratu jagat raya.


"OHH MY HONEY SWEETY BABY. SAKIT BANGET!!!", gelegarnya hingga burung-burung yang sudah siap bertelur pun tidak jadi.

Devan langsung menepok jidatnya, begitu mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Perempuan itu?-- Perempuan yang sudah menghantui Devan selama 2 minggu. Mengajaknya berpacaran setiap waktu, hingga dijuluki sebagai ratu. Ratu halu. Dan sekarang? Ia kembali lagi berurusan dengan perempuan itu. Padahal rencananya menghindar 2 hari belakangan ini, bisa dibilang sukses dan sangat menyenangkan.

"Balikin bolanya!", pinta Devan dengan dingin.

Suasana di lapangan itu pun seketika suram. Mereka semua hanya saling berpandangan, menunggu hal apa yang terjadi selanjutnya. Jangan lupa juga, dengan beberapa orang yang kini sudah sibuk mencari logo lensa kamera diHPnya.

"Lo jadi pacar gue dulu, baru gue balikin!", jawab Nata dengan nada sok-imutnya. Tak ada yang kaget. Semua juga sudah tahu dengan tingkah laku capernya Nata.

"Gue cabut. Bye"

Soklin lantai-soklin lantai.
Semuanya pun bubar nyantai.

"Yahh, padahal baru main bentar"

"Iya nih, gegara cewe gatau malu itu"

"Lanjut lagi dong mainnya!! Kan masih ada mas Angkasa!!"


***

Kantin. Tentunya seperti biasa, tempat ini sudah penuh dihuni oleh sobat-sobat fansgirl yang menunggu kehadiran doi tercinta.

Mereka langsung memajukan bibir, begitu mengetahui meja yang Devan pilih untuk berjamu ialah meja dengan ukuran 1x1,5 m. Hanya mampu menampung dua orang. Sedangkan, salah satu kursi tersebut sudah terlebih dahulu diduduki oleh perempuan dengan muka asing-bernama Lica.

"Lo harusnya bersyukur Ca, saudara sepupu lo tuh ganteng", canda Devan setelah pantatnya telah menyentuh kursi kayu coklat itu.

Lica acuh tak acuh. Ia masih sibuk memutar-mutar sedotan ice thai tea dan terlihat ice tersebut sudah berpindah rupa menjadi cair di atas meja.

"Ca? Lo kesurupan? Perlu gue ruqyah? Lo belom kasih tau siapa-siapa kan kalau kita ini saudara sepupu?"

Devan tak yakin dengan kondisi Lica sekarang ini. Setelah insiden meninggal nya nenek Lica kemarin, Devan merasakan perubahan sikap Lica 180°. Mulai dari tidak pernah berbicara padahal mereka satu rumah, dan terus melamunkan hal yang-- tidak ada yang tahu kecuali penulis dan Yang Maha Kuasa.

Lica membalas semua pertanyaan yang dilontarkan Devan hanya dengan anggukan dan senyuman tipis. Melihat sepupunya yang puasa berbicara ini, membuat Devan kikuk sendiri.

"Yaudah Ca, tenang aja entar pulang sekolah lo pulang bareng gue kok", bisik Devan lalu pergi meninggalkan Lica.

Lelaki yang tidak peka. Mungkin kalimat itu sangat cocok untuk menggambarkan dirinya.

***

Thankyou yang sudah baca!! Jangan lupa voment yuk, biar semangat nulis part selanjutnya. Hehe. Kalau ada kritik dan saran, silahkan dikolom komentar.

spread love❤

Angkasa KenangaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang